Monday, October 20, 2008
Jalan-jalan Pasir Putih di Pulau Sepa
Apa mungkin kita masih bisa menikmati udara bersih, air laut yang jernih, dan pasir putih di Kepulauan Seribu? Pertanyaan ini muncul di benak ketika berangkat ke Pulau Sepa dengan kapal cepat dari Dermaga 19 di Marina Ancol, pekan lalu.
Setelah menempuh perjalanan selama 1,5 jam ke Pulau Sepa, yang jaraknya sekitar 54 mil dari Marina Ancol, Jakarta Utara, keraguan itu pun sirna. Pantai pasir putih terhampar di pulau itu. Bukan hanya itu, air laut yang jernih dan udara yang bersih masih dapat ditemukan di pulau seluas 6,2 hektar itu.
Jadi, siapa bilang Jakarta tak punya tempat berlibur yang eksotis? Pulau Sepa layak disebut sebagai ”Little Bali”.
Sejumlah wisatawan mancanegara berjemur di pantai berpasir putih itu. Beberapa di antaranya membaca buku di bawah pohon kelapa. Sebagian lagi terlihat menggunakan peralatan snorkeling, berputar-putar di laut di sekeliling pulau.
”White sand, white beach. Very beautiful,” komentar Anthony O’Hern (26), wisatawan Australia yang menikmati snorkeling di seputar pulau itu dan mengayuh kano hingga ke pulau-pulau sekitar.
Ricko Wijaya, pengusaha Jakarta yang sudah empat kali menghabiskan akhir pekan di Pulau Sepa bersama keluarganya, mengaku jatuh cinta dengan keindahan alam di pulau ini. Sebelum tahu info soal Pulau Sepa, Ricko mencari lokasi yang cukup jauh dari Jakarta, yakni di Pangdeglang dan Lebak di Banten, atau Karimunjawa (Jawa Tengah) dan Lombok.
”Kini, kami sekeluarga memilih Pulau Sepa. Kami dapat memancing ikan dan cumi di pantai. Kami juga dapat menikmati terang bulan di pulau ini,” kata dia, pengusaha garmen yang datang bersama istri dan anaknya.
Ricko bahkan mengajak 150 karyawan pabrik garmennya berwisata bahari di Pulau Sepa, akhir tahun lalu. ”Banyak karyawan yang bertanya kapan bisa berlibur lagi di pulau ini,” cerita Ricko yang punya hobi memancing. Dia pernah mendapatkan ikan marlin di sini.
Wisatawan India, Vikram Sodhi, bersama lima rekannya, menikmati Pulau Sepa dalam one day trip. Vikram menikmati snorkeling dan banana boat. ”Saya sudah empat kali berkunjung ke Jakarta, tetapi baru kali ini ke Pulau Sepa. Wau, luar biasa. Saya tak pernah menyangka Jakarta masih memiliki laut jernih. Apalagi menyaksikan lumba-lumba di laut ini,” kata Vikram.
Karolina, wisatawan Ukraina, malah akan kembali lagi ke Pulau Sepa dalam waktu dekat. ”Menghabiskan akhir pekan di pulau ini lebih menyenangkan. Pulau ini relatif lebih sepi sehingga kami dapat menikmati suasana privasi,” kata perempuan yang sudah sering berlibur ke Bali itu.
Pulau Sepa merupakan satu dari dua pulau resor yang masih bertahan. Pulau lainnya, Pulau Putri, juga masih menerima tamu yang datang, namun pengelola pulau itu dikabarkan memangkas jumlah pekerjanya. Pulau-pulau di resor lainnya, seperti Pulau Pantara, hanya mau menerima tamu dalam jumlah tertentu. Pulau Matahari dan Pulau Kotok terpaksa tutup.
Mutiara terpendam
Pulau Sepa memang mutiara yang terpendam. ”Sangat jarang ada pulau dengan pasir putih. Ini memang ’Little Bali’. Punya potensi luar biasa untuk menjadi destinasi wisata jika mendapat dukungan pemerintah,” kata Presiden Direktur PT Bali Marine Walk, I Made Suardana.
Made menanamkan investasi lebih dari satu miliar rupiah untuk permainan baru, marine walk, yakni alat pelindung kepala semacam helm untuk jalan-jalan di dasar laut. Lima marine walk itu memungkinkan bagi pengunjung berjalan kaki di bawah laut, menyaksikan keindahan karang dan memberi makan ikan.
Achmad, pengusaha asal Jambi, sebelumnya akan berlibur ke Bali. Namun, dia kemudian mencari alternatif berlibur di Kepulauan Seribu. ”Saya cari info di internet dan mendapatkan resor di Pulau Pantara, Putri, dan Sepa. Saya baru tahu, ternyata ada pulau indah di sini.”
Jakarta bukan sekadar kota yang penuh gemerlap kehidupan malam ataupun padat dengan acara MICE (meeting, incentive, convention, exhibition). Jakarta ternyata memiliki wisata pantai yang luar biasa.
Namun ironisnya, kata Ari Wijaya, konsultan perjalanan, tidak ada gebrakan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempromosikan wisata bahari.
”Visit Indonesia terasa tak ada gaungnya sama sekali di Jakarta,” katanya.
FOTO di blog ini foto suasana pantai berpasir putih di Pulau Sepa, Kepulauan Seribu. Foto oleh R Adhi Kusumaputra/KOMPAS
PULAU SEPA - Pulau Seribu
JAKARTA - Jenuh dengan kesibukan di pekerjaan dan aktivitas di hiruk-pikuk Ibu Kota Jakarta? Bosan dengan kemacetan, deru mesin mobil, asap polusi kendaraan? Ke mana Anda melepaskan kepenatan dan kejenuhan tersebut? Banyak pilihan untuk melepaskan kepenatan dan kejenuhan, tetapi tidak perlu jauh-jauh dari Jakarta. Salah satu resor di Kepulauan Seribu Utara yang masih masuk dalam DKI Jakarta, yakni Sepa Paradise atau Resor Pulau Sepa, bisa menjadi pilihan. Untuk mencapai pulau yang masuk dalam gugusan Kepulauan Seribu Utara ini, bisa dengan menggunakan kapal pribadi bagi yang memiliki atau dengan menggunakan kapal milik resor ini dari Pelabuhan atau Dermaga XIX Marina Ancol. Perjalanan dengan kapal cepat atau speed boat dari Marina Ancol Jakarta, sepanjang perjalanan kurang lebih 1,5 jam, merupakan suatu wisata tersendiri karena melintasi gugusan Kepulauan Seribu. Memasuki resor Pulau Sepa, rasanya seperti berada di antara pulau karena Pulau Sepa ini dikelilingi sejumlah Pulau seperti Pulau Putri dan Pulau Pelangi serta beberapa pulau tak berpenghuni lainnya. Ketika sampai di dermaga Pulau Sepa, rasa tenang langsung melanda SH. Rasanya seperti berada jauh dari Jakarta, padahal masih berada dalam Provinsi DKI Jakarta. Dermaga Pulau Sepa, bukanlah seperti dermaga di pelabuhan-pelabuhan lainnya yang air lautnya berwarna hitam pekat. Air laut di dermaga Pulau Sepa masih berwarna kehijauan dan biru terang. Masih bening, sehingga dasar laut yang tidak terlalu dalam, bisa terlihat. Turun dari Kapal Sepa Paradise yang mengantar SH dan rombongan dari Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, setelah meniti Dermaga yang terbuat dari Kayu, langsung disambut oleh Pintu Gerbang yang mengantarkan ke Front Office Pulau Sepa untuk mengambil Kunci Kamar Bungalow tipe Penyu. Front Office merupakan bangunan tersendiri. Di samping Front Office atau Lobby Pulau Sepa, terdapat mini shop yang menjual berbagai perlengkapan apabila lupa membawanya dari rumah, seperti film untuk kamera, batu baterai hingga pernak-pernik Pulau Sepa. Sang Tuan Rumah, Manajer Operasional Resor Pulau Sepa, Bestari Barus langsung menyapa dengan ramah. ”Ini masih Jakarta lho,” candanya. Untuk mencapai bungalow atau Cottage, melewati Restoran Pulau Sepa yang berukuran lumayan besar dan berada di bibir pantai. Selain restoran yang berukuran besar, juga terdapat beberapa bangunan terpisah berukuran 25 meter persegi yang dilengkapi dengan meja makan. Bangunan terpisah ini, letaknya berada persis di pinggir pantai sehingga ketika makan bisa menikmati hembusan angin pantai dan melihat ombak memecah di pantai. Kamar atau cottage tipe penyu di Pulau Sepa dilengkapi dengan Queen Size Bed dan Single Bed sehingga bisa ditempati tiga orang. Juga disediakan extra bed apabila yang menginap lebih dari tiga orang. Setiap cottage dilengkapi dengan beranda atau teras yang dilengkapi kursi dan meja dari rotan. Kamar juga dilengkapi dengan televisi, meja tulis, lampu tidur, dan sambungan listrik. Kamar Mandi memang tidak dilengkapi dengan Bath Tube tetapi tersedia shower yang bisa memancarkan air panas dan air dingin, tergantung selera kita. Water Closet dan Wastafel juga tersedia di kamar mandi. Model tata Bungalow untuk Tipe Penyu juga unik. Untuk yang bernomor ganjil agak menjorok ke depan dan untuk yang bernomor genap agak menjorok ke belakang. Setiap Cottage atau Bungalow di Pulau Sepa berada di bawah rindangnya pohon, sehingga terlindung dari terik matahari. Menurut Bestari, ada dua kamar Penyu VIP dan 10 kamar tipe penyu biasa. Yang membedakan tipe penyu dari tipe yang lain adalah kalau tipe penyu setiap kamar letaknya tidak terpisah. Sedangkan tipe lainnya berdampingan. Karena terpisah, aktivitas tetangga kamar tidak terdengar. Selain tipe penyu, juga terdapat cottage tipe kakap, hiu, flipper dan gurita. Beda kamar atau cottage, beda juga fasilitasnya. Tetapi rata-rata perbedaan fasilitasnya hanya pada televisi dan lemari pendingin. Setiap cottage atau bungalow di Pulau Sepa ini tidak terbuat dari beton. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Atapnya juga terbuat sirap dan bukan dari genting. Lantai Cottage juga terbuat dari kayu kecuali untuk kamar mandi. Keluar dari cottage atau kamar tempat menginap tipe penyu, langsung menapaki pasir putih pantai Pulau Sepa yang landai dan tidak diberikan sheet pile untuk mencegah ombak seperti resor lainnya. ”Pantai di sini landai dan aman untuk anak-anak sekalipun,” kata Bestari. Di pinggir pantai, terlihat beberapa shower atau pancuran untuk tempat membilas badan seusai berenang di pantai agar badan tidak terasa lengket sebelum memasuki bungalow kembali. Ikan Bakar Menurut Bestari, paket menginap yang ditawarkan di Pulau Sepa, sudah lengkap dengan transportasi dan makan siang, malam dan sarapan pagi. Untuk menuju Pulau Sepa, pengelola resor menyediakan empat kapal Pulau Sepa yang terdiri dari tiga kapal berukuran besar dengan kekuatan empat mesin masing-masing berkekuatan 200 tenaga kuda dan satu kapal berukuran kecil dengan kekuatan dua mesin berkekuatan sama dengan kapal besar. Kapal ini berangkat jam delapan pagi dari Marina Ancol dan Jam Dua Siang dari Dermaga Pulau Sepa. ”Jadi pengunjung juga bisa datang pagi dan pulang pada siangnya apabila tidak ingin menginap,” kata Bestari. Pengunjung juga diberikan fasilitas makan empat kali apabila ingin menginap selama semalam. Makanan yang disediakan oleh pengelola juga adalah makanan laut berupa ikan bakar atau sea food lainnya seperti udang dan cumi-cumi. Pengunjung juga diberikan hiburan dari kelompok musik yang bermain setiap malam. Pengunjung bisa memesan lagu atau menyanyi dengan diiringi oleh kelompok musik yang tampil. Soal lagu-lagu, bisa dari back to sixties hingga lagu-lagu anak muda sekarang. Pengunjung juga diberikan suguhan tarian khas Betawi dan Sunda. Restoran di sini, menurut Bestari, tidak menuntut pengunjung untuk berpakaian rapi ketika menikmati makanan atau sekedar minum kopi. Pengunjung seusai berenang dalam keadaan basah bisa masuk keluar restoran tanpa dihalang-halangi. Bahkan makan dengan memakai pakaian renang sekalipun, kata Bestari, tidak dilarang. Ditambahkan, menginap di Pulau Sepa tinggal membawa baju dan perlengkapan renang dan snorkling atau menyelam bagi yang memiliki. ”Pokoknya datang ke sini tinggal bawa baju saja,” kata Bestari. Apabila pengunjung ingin menginap lebih dari satu malam, menurut Bestari, tarifnya sudah berbeda karena dipotong dari biaya transportasi. Soal harga menginap di Resor Pulau Sepa tidak terlalu mahal. Apabila anggarannya agak minim, tinggal menginap di kamar yang harganya lebih murah saja seperti tipe gurita. Pengelola juga menyediakan paket tur satu hari atau tidak menginap dengan harga Rp 368.000. Harga tur sehari ini sudah termasuk transportasi dari Marina Ancol ke Pulau Sepa dan sebaliknya. Bestari mengungkapkan, pihaknya tetap melirik wisatawan kelas menengah dan bukan hanya kalangan atas saja. ”Kami ini segmentasinya menengah ke atas,” kata Bestari. Ketika malam menjemput, seusai menikmati matahari tenggelam di ufuk dari Dermaga Pulau Sepa, kesunyian langsung menyambut. Sangat berbeda dengan di Jakarta yang sampai tengah malam pun masih terdengar deru mesin kendaraan bermotor. Bersantai di kursi di pinggir pantai untuk merasakan kesunyian malam sembari merenung bisa menjadi pilihan. Sewaktu menjelang tidur, hembusan angin pantai dan deburan ombak masih terdengar membuai SH untuk terlelap dalam tidur. Bangun pagi pada keesokan harinya juga badan terasa segar dan pikiran terasa tenang karena jauh dari polusi udara dan bisingnya suara mesin.(SH/thomas bernadus)
Posted by Lambang at 6:04 AM
Pulau Sepa The Paradise For Diver
Every once in a while, you probably feet the need to break away from the ordinary, to do the unusual, to touch the nature.Pulau Sepa has it all, ..... "Nature" .....and has long been admired for white sandy beaches, crystal clear water surrounding and teeming with marine life.
Pulau Sepa has outstanding white sandy beaches for sunning, turquoise water surround for swimming and snorkeling.The crystal clear water, corals reef formation and teeming with interesting marine life make Pulau Sepa and surrounding popularly known as THE PARADISE FOR DIVER.Inexpensive boat dives from Pulau Sepa to the dive spot is avalable.
All Snorkeling and Dive equipment rental are avalable at SEPA DIVE SHOP. Pulau Sepa is one of the most beautiful island at Pulau Seribu Jakarta. Furnished with ample holiday comforts such as accomodation, restaurant and other sport facilities it is an lineal place for a change from routinism of your life.
For underwater world lovers, it's a ...........PARADISE.
PULAU SEPA CONTENT:
Type Flipper | Type Gurita | Type Kakap | Type Penyu 1-10 | Type Penyu AB | Boat Transportation | Diving Equipment Seasport
SAN DIEGO HILLS Memorial Park & Funeral Homes
SAN DIEGO HILLS adalah Tempat Pemakaman Permanen untuk orang-orang yang kita cintai juga merupakan memorial pertama di dunia khususnya di Indonesia yang menghadirkan Family Center, yaitu wahana hiburan dan aktivitas keluarga dengan fasilitas menarik, seperti :
Danau seluas 8 ha lengkap dengan fasilitas perahu dayung
Kapel untuk upacara sebelum pemakaman juga bisa digunakan untuk pernikahan
Gedung pertemuan dengan kapasitas 250 kursi
Restaurant Italia dengan interior yang indah
Fasilitas untuk berolahraga seperti kolam renang, jogging track, olahraga bersepeda.
Gift shop untuk keperluan pemakaman
Marketing office dengan suasana country club
SAN DIEGO HILLS menyediakan Taman Pemakaman lengkap dengan fasilitas :
Heavenly Garden (Earth) -> Taman Pemakaman untuk Muslim, yang dibangun sesuai dengan kaidah-kaidah agama Islam, nama tamannya diambil dari Bahasa Arab yaitu Raudhatul Jannah yang berarti Taman Surga.
Garden of Creation (Universal) -> Taman Pemakaman universal dengan konsep moderen dengan metode pemakaman yang menggunakan box beton (concrete vault) dan makamnya rata dengan tanah sehingga menghasilkan area dengan kontur seperti taman berbukit-bukit yang sangat indah.
Garden of Prosperity and Joy -> Taman Pemakaman untuk umat Buddha / Kong Hu Cu yang dibangun dengan memperhitungkan fengshui dan memperbolehkan bangunan fisik (Physical Homes) yang disebut Bongpay.
National Heroes Garden -> Taman Pemakaman yang disediakan untuk pahlawan yang berjasa di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Berlokasi hanya 45 menit dari Jakarta, San Diego Hills akan membawa loe semua pada keharmonisan yang indah di setiap sudutnya coz setiap detailnya memiliki makna tersendiri. Pokoknya disana loe akan mengalami pengalaman yang unik, original, maupun spiritual.
So, dengan harga mulai dari 3 Juta-an / m2, loe udah bisa mendapatkan banyak keuntungan seperti :
Tempat pemakaman permanen berdesign luxurious dilengkapi dengan Family Center sehingga jauh dari kesan mencekam bagi anak-anak
Tidak dikenakan biaya perawatan
Pengalihan kepemilikan
Keamanan 24 jam, tujuh hari seminggu
Pembayaran bisa dicicil sampai 50 kali
Gratis Asuransi (dengan maksimum usia 60 tahun)
Sebagai info tambahan, bwt kalian-kalian yang tertarik dan pengen tau lebih jauh, bisa mengunjungi Site Office-nya di Jl. Chapel Avenue no.7 Margakaya Teluk Jambe Karawang Jawa Barat.
Kelezatan Italia di San Diego Hills
angan menyangka bahwa San Diego Hills yang disebutkan dalam judul di atas letaknya berada di Negeri Paman Sam. Kawasan yang dimaksud letaknya ada di Indonesia, lebih tepatnya di Karawang. Di sana, ada sebuah restoran yang menawarkan berbagai kelezatan kuliner Italia seperti pizza dan berbagai olahan pasta, seperti spaghetti dan lasagna. Walau restoran yang diberi nama La Collina tersebut bernuansa elegan dan modern, harga-harga hidangan lezat yang ditawarkan ternyata tidaklah mahal.
Dalam sebuah kunjungan ke San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes yang terletak di atas lahan seluas 500 hektare tersebut baru-baru ini, SP bersama rombongan berkesempatan menyambangi La Collina. Dari luar, terlihat jendela-jendela kaca yang lebar dan pintu kaca tembus pandang bergayakan arsitektural Eropa menghiasi bangunan restoran dengan apiknya.
Bagian dalam restoran yang terletak di tepi danau buatan ini pun ternyata tak kalah menarik. Ketika memasuki La Collina, terlihat meja dan kursi yang tertata dengan rapi dan elegan. Letak antar meja yang tidak berdekatan pun memberikan privasi tersendiri bagi masing-masing pengunjung.
Kami lalu ditemui oleh Direktur San Diego Hills, Suziany Japardy. Setelah memesankan berbagai hidangan untuk kami cicipi, Suziany pun menjelaskan seluk beluk La Collina kepada rombongan kami.
Menurutnya, restoran yang memiliki kapasitas maksimal 200 orang ini memang lebih ditujukan sebagai fasilitas bagi para peziarah San Diego Hills. Namun, masyarakat umum yang tidak melakukan ziarah pun dapat merasakan kelezatan berbagai hidangan yang disediakan di tempat ini. Ia mencontohkan bahwa banyak eksekutif dari berbagai perusahaan yang berada di Karawang menjamu rekan-rekannya di La Collina.
Suzianty juga menjelaskan bahwa dipilihnya hidangan Italia sebagai sajian restoran ini adalah karena belum adanya restoran yang serupa di Karawang. Ia juga menambahkan bahwa hidangan Italia pada umumnya sudah cukup diterima oleh masyarakat Indonesia.
"Kalau kami menyediakan masakan Sunda, tentu harus bersaing dengan berbagai restoran serupa yang ada di Karawang. Lagipula, hidangan khas Italia seperti spaghetti dan pizza telah diterima oleh lidah orang Indonesia," papar Suzianty.
Manajer Leisure Center San Diego Hills, Budiyanto TM menyebut bahwa menu favorit restoran itu adalah Quartro Stagioni. Kami kemudian mencicip hidangan pembuka, Fritto Misto. Hidangan ini berupa udang, cumi-cumi, dan ikan gindara yang dimasak secara deep fried dan dinikmati dengan saus tartar.
Tentang Quartro Stagioni, sajian ini berupa pizza tipis khas Italia dengan topping jamur champignon, daging ayam asap, keju mozzarella, potongan buah zaitun dan daun artichoke.
"Kami merekomendasikan Quartro Stagioni kepada para pelanggan. Rasanya yang khas Italia menjadi alasan mengapa kami mengedepankan hidangan tersebut. Biasanya, setelah merasakan kelezatan Quartro Stagioni, para pelanggan akan memesan kembali hidangan tersebut ketika berkunjung ke La Collina kembali," jelas Budiyanto.
Yang membuat rasa pizza itu istimewa adalah daging ayam asap yang diproses secara khusus. Ketika digigit, daging tersebut membaur sempurna dengan rasa dominan keju mozzarella. Daun artichoke yang diimpor langsung dari Italia juga memberi rasa khas Italia kepada pizza ini.
Hidangan berikut yang kami coba kelezatannya adalah Calzone Bolognese. Isi Calzone yang berupa jamur champignon, bawang putih dan meat sauce dibungkus oleh lapisan roti. Walaupun ketika disentuh terasa dingin, isi Calzone tetap hangat karena panas terperangkap lapisan roti.
Selain berbagai hidangan yang telah kami coba, La Collina juga memiliki hidangan istimewa lainnya. Sebut saja gindara alla griglia con ragout di cannellini e salsa verde yang berupa ikan gindara panggang yang disajikan dengan ragout plus kacang putih. Ada juga controfiletto di manzo alla pizzeole yang berupa daging bistik panggang impor Australia saus Napolitan yang disajikan bersama potongan baby potato, green bean, brokoli, dan zucchini.
Bagi yang tidak suka makanan yang diolah ala Italia, restoran yang berada di bawah manajemen Aryaduta ini juga menyediakan berbagai makanan Indonesia, seperti sup buntut, mi goreng, dan tumis campur.
Untuk hidangan pencuci mulut, restoran ini menyediakan berbagai macam buah-buahan, kue, dan es krim ala Italia, gelato yang ditawarkan dalam berbagai rasa. Aneka kue yang ditawarkan adalah tiramisu, pizza dolce (pizza dengan topping selai kacang, pisang, cokelat dan keju), dan tirle al formaggio (kue keju dengan saus stroberi). [SRA/N-5]
Lippo to spend $1.2 billion on massive property project
Published on The Jakarta Post (http://www.thejakartapost.com)
The country's largest integrated property developer, Lippo Group, plans to build a residential project worth US$1.2 billion in the Puri Indah Central Business District, Jakarta.
Late last year, Lippo launched Kemang Village, an integrated city project in South Jakarta worth $880 million.
The housing project, St. Moritz Penthouses and Residences, will be built on 120,000 square meters of land with eight boundaries stretching approximately 2.5 kilometers.
The firm said the project would also include the erection of "Jakarta's tallest office building with 65 stories, which will be reserved for Top 500 Fortune Companies".
"The project development will be divided into three phases, with the first stage to include the development of the first three apartment towers and shopping malls," Lippo corporate communications manager Danang Kemayan Jati said Thursday.
He said the first phase would commence in the third quarter of 2008 for completion by 2010. The other residential towers and the main facilities are scheduled for completion by the second quarter of 2011.
"We will build 2,600 residential units and expect to have at least 13,000 people living in this new township," Lippo director Michael Riady told reporters at the press conference.
The township will be equipped with upmarket infrastructure such as tap water facilities and a wastewater recycling system.
Other facilities will include shopping malls, an international standard hospital, an international school, a country club, a five-star hotel managed by The Aryaduta, a spa, cinema and fitness center, a wedding chapel, a heliport and a 6,000 square meter convention center.
According to the director, Lippo is financing 100 percent of this mega-construction with internal funding and presales income.
Michael said the project had a good prospects because about 45 percent of medium- to high-income young professional Indonesians prefer to live in apartments for efficiency.
He said people from the upper classes preferred to live in the middle of the town, to get everything they needed in one location and to avoid traffic jams.
The location is a valuable benefit of the construction, because it is on the intersection of Jakarta Ring Road, which will allow residents to commute easily in four directions on the freeways, he said.
Michael also said future business centers would spread throughout all of Jakarta and would not be located only in the city center.
According to Danang, Lippo will start preselling the apartments and penthouses next week.
"We are optimistic about selling between 80 and 90 percent of the residential units in the first three towers this year," he told The Jakarta Post.
Prices for the units range from $90,000 for a two-bedroom suite to more than $300,000 for a five-bedroom one. The limited and exclusive St. Moritz Penthouses will carry a price tag of more than $1 million for the best views and up to eight bedrooms.
The first tower, the St. Moritz, will have only four units per floor equipped with private elevators. The second tower, the St. Tropez, which will be beside the five-star hotel, will have only six units per floor. The third tower, the Monaco, which is across from the school, will be suitable for families.(rff)
Copyright © 2008 The Jakarta Post - PT Bina Media Tenggara. All Rights Reserved.
Source URL: http://www.thejakartapost.com/news/2008/04/03/lippo-spend-12-billion-massive-property-project.html
The country's largest integrated property developer, Lippo Group, plans to build a residential project worth US$1.2 billion in the Puri Indah Central Business District, Jakarta.
Late last year, Lippo launched Kemang Village, an integrated city project in South Jakarta worth $880 million.
The housing project, St. Moritz Penthouses and Residences, will be built on 120,000 square meters of land with eight boundaries stretching approximately 2.5 kilometers.
The firm said the project would also include the erection of "Jakarta's tallest office building with 65 stories, which will be reserved for Top 500 Fortune Companies".
"The project development will be divided into three phases, with the first stage to include the development of the first three apartment towers and shopping malls," Lippo corporate communications manager Danang Kemayan Jati said Thursday.
He said the first phase would commence in the third quarter of 2008 for completion by 2010. The other residential towers and the main facilities are scheduled for completion by the second quarter of 2011.
"We will build 2,600 residential units and expect to have at least 13,000 people living in this new township," Lippo director Michael Riady told reporters at the press conference.
The township will be equipped with upmarket infrastructure such as tap water facilities and a wastewater recycling system.
Other facilities will include shopping malls, an international standard hospital, an international school, a country club, a five-star hotel managed by The Aryaduta, a spa, cinema and fitness center, a wedding chapel, a heliport and a 6,000 square meter convention center.
According to the director, Lippo is financing 100 percent of this mega-construction with internal funding and presales income.
Michael said the project had a good prospects because about 45 percent of medium- to high-income young professional Indonesians prefer to live in apartments for efficiency.
He said people from the upper classes preferred to live in the middle of the town, to get everything they needed in one location and to avoid traffic jams.
The location is a valuable benefit of the construction, because it is on the intersection of Jakarta Ring Road, which will allow residents to commute easily in four directions on the freeways, he said.
Michael also said future business centers would spread throughout all of Jakarta and would not be located only in the city center.
According to Danang, Lippo will start preselling the apartments and penthouses next week.
"We are optimistic about selling between 80 and 90 percent of the residential units in the first three towers this year," he told The Jakarta Post.
Prices for the units range from $90,000 for a two-bedroom suite to more than $300,000 for a five-bedroom one. The limited and exclusive St. Moritz Penthouses will carry a price tag of more than $1 million for the best views and up to eight bedrooms.
The first tower, the St. Moritz, will have only four units per floor equipped with private elevators. The second tower, the St. Tropez, which will be beside the five-star hotel, will have only six units per floor. The third tower, the Monaco, which is across from the school, will be suitable for families.(rff)
Copyright © 2008 The Jakarta Post - PT Bina Media Tenggara. All Rights Reserved.
Source URL: http://www.thejakartapost.com/news/2008/04/03/lippo-spend-12-billion-massive-property-project.html
Karyawan Garuda Dapat Jatah Kuburan Mewah
Pemakaman Modern San Diego Hills Memorial Park (SDH), perusahaan yang bernaung di bawah PT Lippo Karawaci Tbk, Selasa (24/6), menjalin kerja sama dengan Koperasi Karyawan Garuda Indonesia yang beranggotakan sekitar 8.500 orang dalam pernyediaan lahan pemakaman. Ini merupakan kerja sama ketiga dengan pihak lain. Sebelumnya San Diego Hills bekerja sama dengan koperasi karyawan PT Pertamina dan Yayasan Dana Pensiun Bank Indonesia.
Ketua Umum Koperasi Karyawan Garuda (Kokarga) Joni Gusmali AS mengatakan, penyediaan lahan makam ini berlaku untuk seluruh anggota Koperasi Karyawan Garuda, para keluarga dan keluarganya, juga seluruh anggota dari setiap yayasan dan organisasi lain yang bernaung di bawah Garuda Indonesia.
Presiden PT Lippoland Club Suziany Japardy mengatakan, kerja sama ini memberikan solusi terbaik atas masalah ketersediaan lahan pemakaman yang kini sangat terbatas, terutama di wilayah Jabodetabek. Head of Corporate Communications PT Lippo Karawaci Tbk Danang Kemayan Jati mengatakan, di Jakarta setiap hari ada 110 orang yang meninggal, mengutip data Dinas Pemakaman DKI Jakarta, sementara lahan pemakaman di Jakarta tak pernah berkembang. "Lagi pula lahan pemakaman di DKI Jakarta kumuh, suram, dan tak aman," kata Danang.
SDH seluas 500 hektar berlokasi di Karawang Barat Km 46. Sejak diperkenalkan kepada publik tahun 2007, minat masyarakat sangat besar. Tahap pertama 25 hektar sudah terjual habis. untuk keluarga Muslim Rp 8,5 juta (1,5 x 2,6 m) di Heavenly Garden atau Roudatul Jannah dan keluarga Kristen/Katolik Rp 5 juta ( 1 m x 2,6 m) di lokasi Garden of Creation.
Bulan lalu diluncurkan kembali lahan seluas 25 hektar khusus untuk pemakaman China (Garden of Prosperity and Joy). "Ini sudah terjual 65 persen. Harga per unit atau single garden Rp 30 juta, semi private 4 x 6 m (Rp 250 juta), dan private 6 x 6 m (Rp 380 juta)," kata Suziany.
Menurut Danang, fasilitas SDH adalah danau seluas 8 hektar dengan perahu dayung, kapel untuk upacara pemakaman, gedung pertemuan dengan kapasitas 250 kursi, restoran Italia dengan interior indah, fasilitas olahraga seperti kolam renang, jogging track, olahraga sepeda, giftshop untuk keperluan pemakaman, dan marketing office dengan suasana country club.
"Suasana makam bukan suasana seram agar bisa bertemu dengan semua anggota keluarga. Ada fasilitas penginapan di sini. Jadi ada fasilitas rekreasi. Sangat berbeda dengan suasana pemakaman umumnya selama ini. Keamanan pun 24 jam dijaga satpam. Dijamin tak ada penggusuran dan bebas biaya perawatan," kata Danang.
Ketua Umum Koperasi Karyawan Garuda (Kokarga) Joni Gusmali AS mengatakan, penyediaan lahan makam ini berlaku untuk seluruh anggota Koperasi Karyawan Garuda, para keluarga dan keluarganya, juga seluruh anggota dari setiap yayasan dan organisasi lain yang bernaung di bawah Garuda Indonesia.
Presiden PT Lippoland Club Suziany Japardy mengatakan, kerja sama ini memberikan solusi terbaik atas masalah ketersediaan lahan pemakaman yang kini sangat terbatas, terutama di wilayah Jabodetabek. Head of Corporate Communications PT Lippo Karawaci Tbk Danang Kemayan Jati mengatakan, di Jakarta setiap hari ada 110 orang yang meninggal, mengutip data Dinas Pemakaman DKI Jakarta, sementara lahan pemakaman di Jakarta tak pernah berkembang. "Lagi pula lahan pemakaman di DKI Jakarta kumuh, suram, dan tak aman," kata Danang.
SDH seluas 500 hektar berlokasi di Karawang Barat Km 46. Sejak diperkenalkan kepada publik tahun 2007, minat masyarakat sangat besar. Tahap pertama 25 hektar sudah terjual habis. untuk keluarga Muslim Rp 8,5 juta (1,5 x 2,6 m) di Heavenly Garden atau Roudatul Jannah dan keluarga Kristen/Katolik Rp 5 juta ( 1 m x 2,6 m) di lokasi Garden of Creation.
Bulan lalu diluncurkan kembali lahan seluas 25 hektar khusus untuk pemakaman China (Garden of Prosperity and Joy). "Ini sudah terjual 65 persen. Harga per unit atau single garden Rp 30 juta, semi private 4 x 6 m (Rp 250 juta), dan private 6 x 6 m (Rp 380 juta)," kata Suziany.
Menurut Danang, fasilitas SDH adalah danau seluas 8 hektar dengan perahu dayung, kapel untuk upacara pemakaman, gedung pertemuan dengan kapasitas 250 kursi, restoran Italia dengan interior indah, fasilitas olahraga seperti kolam renang, jogging track, olahraga sepeda, giftshop untuk keperluan pemakaman, dan marketing office dengan suasana country club.
"Suasana makam bukan suasana seram agar bisa bertemu dengan semua anggota keluarga. Ada fasilitas penginapan di sini. Jadi ada fasilitas rekreasi. Sangat berbeda dengan suasana pemakaman umumnya selama ini. Keamanan pun 24 jam dijaga satpam. Dijamin tak ada penggusuran dan bebas biaya perawatan," kata Danang.
Urusan akhirat pun jadi bisnis menggiurkan
Penyediaan lahan makam sekarang bukanlah persoalan enteng bagi Pemerintah Provinsi Jakarta. Sebab, 95 unit tempat pemakaman umum (TPU) yang dimiliki Jakarta saat ini yang luasnya mencapai 580 hektare tidak mampu lagi menampung jasad-jasad kaku tak bernyawa itu untuk berkubur.
Dalam catatan Kantor Pelayanan Pemakaman (KPP) DKI Jakarta, saban hari, ada sekitar 100 hingga 130 warga Jakarta yang meninggal.
Memang tidak semua manusia yang meninggal di wilayah Ibu Kota dimakamkan di Jakarta karena ada sebagian dimakamkan di daerah asal mereka karena keinginannya.
Akan tetapi, berdasarkan catatan KPP DKI Jakarta, tetap saja Ibu Kota kekurangan lahan makam sekitar 300 hektare untuk kebutuhan pemakaman warga yang meninggal tersebut.
Tak pelak perburuan lahan makam di luar Jakarta menjadi tidak terelakan lagi. Kondisi ini ternyata mampu dimanfaatkan oleh sejumlah pengembang sebagai ceruk bisnis yang dibalut selimut sosial.
Setidaknya ada tiga proyek pemakaman komersial yang dikembangkan sebagai estat pemakaman yang kesemuanya berada di kawasan Karawang, Jawa Barat. Ketiga makam itu memiliki lahan pengembangan cukup luas, seperti Taman Kenangan Lestari seluas 32 hektare, Taman Memorial Graha Sentosa 200 hektare, dan San Diego Hills seluas 500 hektare.
Pengelola 'rumah masa depan itu' menyediakan berbagai macam pilihan kaveling dengan antara lain makam tunggal, ganda, keluarga, hingga kavling VIP (very important person).
Ketiga pemakaman itu memang bisa dibilang kawasan elite karena didesain dengan biaya mahal, sehingga menciptakan lingkungan eksklusif dengan kualitas infrastruktur terbaik. Selain itu yang tak kalah penting, pengembang ingin menghapus kesan bahwa tempat pemakaman identik dengan hal-hal yang seram.
Pengembang pemakaman San Diego Hills bahkan menyediakan tiga fasilitas helipad di kawasan estat pemakamannya untuk kebutuhan pendaratan bagi peziarah yang menggunakan helikopter.
Ibarat piknik
Tidak heran, bagi orang yang datang ke pemakaman itu serasa pergi piknik saja karena suasananya yang memang menciptakan suasana rileks dan lanskapnya yang bernuansa rekreasi.
San Diego Hills paling menonjol terlihat sebagai kawasan rekreasi. Tepat di tengah-tengah kawasan pemakaman itu ada danau buatan seluas delapan hektare. Air danau itu berasal dari sudetan Sungai Citarum yang memang mengalir ke arah Kota Karawang.
Pengelola San Diego Hills akan memanfaatkan danau itu sebagai sarana rekreasi bagi para pengunjung pemakaman. Akan disiapkan pula perahu-perahu dayung berikut pemandunya. Semua itu tentu tidak didapat begitu saja, tapi sebanding dengan harga yang ditawarkan. Bayangkan harga pemakaman bisa ada yang sampai berharga Rp700 juta per kaveling.
Taman Memorial mematok harga sedikitnya Rp800 juta untuk kaveling royal family, bahkan Taman Kenangan berani mematok Rp1 miliar untuk kaveling sejenis.
Tarif harga makam itu lebih mahal dari harga satu unit apartemen di Jakarta yang masih bisa didapat seharga Rp300 juta.
Akan tetapi memang tidak semuanya semahal itu karena ada juga kaveling biasa dengan harga berkisar Rp3 jutaan untuk tipe makam single, sehingga orang bisa memilih sesuai dengan kemampuan kantong.
Mengembangkan Taman Kenangan Lestari, Taman Memorial Graha Sentosa, dan San Diego Hills memang tidak murah. Akan tetapi pengelolanya perlu mengeluarkan investasi besar untuk membangunnya menjadi bagus.
Jadi jangan heran, pengembang bisa menghabiskan dana ratusan miliar rupiah, bahkan sampai angka triliunan rupiah untuk membangun taman pemakaman tadi.
Dengan tampilan pemakaman seperti itu, tak pelak banyak masyarakat tertarik untuk dikuburkan di sana apabila saatnya telah tiba.
Menurut Andi Kurniawan Alie, General Manager Operation San Diego Hills, tercatat orang-orang besar, seperti Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, desainer Iwan Tirta, raja sinetron Raam Punjabi, artis Rima Melati, mantan Gubernur DKI Soerjadi Soedirdja, hingga mantan Menteri Pemberdayaan BUMN Tanri Abeng telah memesan dan membeli lahan pemakaman di sana.
Tak pelak sistem pesan lahan makam jauh- jauh hari sebelum ajal menjemput menjadi sebuah tren baru yang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan. (irsad.sati@bisnis.co.id)
bisnis.com
URL : http://web.bisnis.com/artikel/2id1368.html
Dalam catatan Kantor Pelayanan Pemakaman (KPP) DKI Jakarta, saban hari, ada sekitar 100 hingga 130 warga Jakarta yang meninggal.
Memang tidak semua manusia yang meninggal di wilayah Ibu Kota dimakamkan di Jakarta karena ada sebagian dimakamkan di daerah asal mereka karena keinginannya.
Akan tetapi, berdasarkan catatan KPP DKI Jakarta, tetap saja Ibu Kota kekurangan lahan makam sekitar 300 hektare untuk kebutuhan pemakaman warga yang meninggal tersebut.
Tak pelak perburuan lahan makam di luar Jakarta menjadi tidak terelakan lagi. Kondisi ini ternyata mampu dimanfaatkan oleh sejumlah pengembang sebagai ceruk bisnis yang dibalut selimut sosial.
Setidaknya ada tiga proyek pemakaman komersial yang dikembangkan sebagai estat pemakaman yang kesemuanya berada di kawasan Karawang, Jawa Barat. Ketiga makam itu memiliki lahan pengembangan cukup luas, seperti Taman Kenangan Lestari seluas 32 hektare, Taman Memorial Graha Sentosa 200 hektare, dan San Diego Hills seluas 500 hektare.
Pengelola 'rumah masa depan itu' menyediakan berbagai macam pilihan kaveling dengan antara lain makam tunggal, ganda, keluarga, hingga kavling VIP (very important person).
Ketiga pemakaman itu memang bisa dibilang kawasan elite karena didesain dengan biaya mahal, sehingga menciptakan lingkungan eksklusif dengan kualitas infrastruktur terbaik. Selain itu yang tak kalah penting, pengembang ingin menghapus kesan bahwa tempat pemakaman identik dengan hal-hal yang seram.
Pengembang pemakaman San Diego Hills bahkan menyediakan tiga fasilitas helipad di kawasan estat pemakamannya untuk kebutuhan pendaratan bagi peziarah yang menggunakan helikopter.
Ibarat piknik
Tidak heran, bagi orang yang datang ke pemakaman itu serasa pergi piknik saja karena suasananya yang memang menciptakan suasana rileks dan lanskapnya yang bernuansa rekreasi.
San Diego Hills paling menonjol terlihat sebagai kawasan rekreasi. Tepat di tengah-tengah kawasan pemakaman itu ada danau buatan seluas delapan hektare. Air danau itu berasal dari sudetan Sungai Citarum yang memang mengalir ke arah Kota Karawang.
Pengelola San Diego Hills akan memanfaatkan danau itu sebagai sarana rekreasi bagi para pengunjung pemakaman. Akan disiapkan pula perahu-perahu dayung berikut pemandunya. Semua itu tentu tidak didapat begitu saja, tapi sebanding dengan harga yang ditawarkan. Bayangkan harga pemakaman bisa ada yang sampai berharga Rp700 juta per kaveling.
Taman Memorial mematok harga sedikitnya Rp800 juta untuk kaveling royal family, bahkan Taman Kenangan berani mematok Rp1 miliar untuk kaveling sejenis.
Tarif harga makam itu lebih mahal dari harga satu unit apartemen di Jakarta yang masih bisa didapat seharga Rp300 juta.
Akan tetapi memang tidak semuanya semahal itu karena ada juga kaveling biasa dengan harga berkisar Rp3 jutaan untuk tipe makam single, sehingga orang bisa memilih sesuai dengan kemampuan kantong.
Mengembangkan Taman Kenangan Lestari, Taman Memorial Graha Sentosa, dan San Diego Hills memang tidak murah. Akan tetapi pengelolanya perlu mengeluarkan investasi besar untuk membangunnya menjadi bagus.
Jadi jangan heran, pengembang bisa menghabiskan dana ratusan miliar rupiah, bahkan sampai angka triliunan rupiah untuk membangun taman pemakaman tadi.
Dengan tampilan pemakaman seperti itu, tak pelak banyak masyarakat tertarik untuk dikuburkan di sana apabila saatnya telah tiba.
Menurut Andi Kurniawan Alie, General Manager Operation San Diego Hills, tercatat orang-orang besar, seperti Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, desainer Iwan Tirta, raja sinetron Raam Punjabi, artis Rima Melati, mantan Gubernur DKI Soerjadi Soedirdja, hingga mantan Menteri Pemberdayaan BUMN Tanri Abeng telah memesan dan membeli lahan pemakaman di sana.
Tak pelak sistem pesan lahan makam jauh- jauh hari sebelum ajal menjemput menjadi sebuah tren baru yang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat perkotaan. (irsad.sati@bisnis.co.id)
bisnis.com
URL : http://web.bisnis.com/artikel/2id1368.html
"Joe Tukang Ledeng" dan Nasib RI
SUARA PEMBARUAN DAILY
Christianto Wibisono
ada debat calon presiden (capres) final 15 Oktober, "Joe the Plumber" menjadi fokus dan isu utama ketika tukang ledeng dari Desa Holland, Ohio, itu disebut berulang kali oleh Obama dan John McCain. Joe mengeluh, sebagai pengusaha kecil ia akan terkena pajak Obama karena omzet di atas US$ 250.000. McCain langsung menyatakan bahwa ia menentang pemerataan penghasilan gaya Obama.
Setelah debat, kubu Republik juga menyatakan, pembayar pajak AS hanya sekitar 50 persen rakyat AS. Jadi, ucapan Obama akan membebaskan 95 persen rakyat kecil dari pajak hanya retorika. Faktor "Joe the Plumber" tidak akan mempengaruhi, tulis The Washington Post yang meng-endorse Obama. Pemilih sedang risau soal ekonomi karena pada minggu terakhir September yang muncul bukan kejutan video tape Osama bin Laden, melainkan krismon AS yang menakutkan.
Pada Pilpres 2004, Kerry kalah karena Osama berpidato seminggu sebelum hari H, sehingga Bush menang mutlak. Sekarang orang bicara soal Bradley factor, yaitu polling "semu".
Obama mirip mantan Wali Kota Los Angeles Tom Bradley dalam Pilgub California 1982, unggul dalam poll, tapi kalah dalam realitas. Obama tampak unggul karena Bush sangat tidak populer karena perang teror telah membangkrutkan AS.
Membalas serangan 911 Osama bin Laden, AS menduduki Afghanistan, membubarkan Taliban dan menyerang Irak. Semua membutuhkan triliunan dolar yang harus dibiayai secara defisit oleh pemerintah AS. Padahal, ekonomi AS mengalami tekanan akibat banjirnya produk manufaktur terefisien sedunia dari RRT.
Defisit APBN bersama defisit neraca perdagangan, memaksa sektor finansial AS melakukan lompatan superkreatif, melipatgandakan produk derivatives yang mirip monster Frankenstein. Liar tidak terkendali dan akan menelan penciptanya sendiri dalam ke bangkrutan. Produk ini sebetulnya sudah ada sejak 1985, bahkan pelakunya sudah membentuk International Swaps and Derivatives Association (ISDA), yang akan berkongres di Beijing, April 2009.
Kaum superkreatif memperkenalkan futures trading, hedging (ijon modern), option trading, margin trading, obligasi gombal (junk bond) sampai pada sekuritisasi utang macet. Jaminan surat utang macet ini memakai istilah misterius yang membuat orang awam malu bertanya. Collateralized debt obligation (CDO) dan credit default swaps (CDS) melalui badan hukum special purpose vehicle (SPV) yang berdomisili di kotak pos negara gurem suaka pajak. Ini menjadi suatu kasino raksasa dengan total dana mencapai US$ 500 triliun atau 10 kali lipat total PDB dunia.
Orang dan lembaga superkreatif yang jadi monster ini berada di luar pengawasan SEC New York ataupun FSA London, apalagi Bapepam LK Indonesia yang hanya miniatur SEC atau FSA.
Di bawah yurisdiksi siapa, transaksi lintas negara, lintas valuta, dan multilevel ini dikontrol, diawasi dan diadili bila terjadi fraud, penipuan, dan penggelapan dana nasabah melalui metode canggih yang dihalalkan. Padahal, sebenarnya penjarahan di siang bolong terhadap harta milik orang awam oleh pelaku bursa dengan metode yang sangat canggih.
Membenarkan manipulasi transaksi derivatives menggurita dunia, seperti naked short selling, menjual barang yang tidak di tangan untuk menjatuhkan saham pihak lain dalam hitungan jam. Atau merontokkan nilai valuta suatu negara, seperti pernah dilakukan George Soros terhadap pound sterling Inggris, pada 1992.
Harus Ditertibkan
Kasino derivatives inilah yang harus ditertibkan oleh pemimpin dunia. KTT Uni Eropa Rabu (15/10) di Brussels mengusulkan agar KTT G-8 November mendatang membuat regulasi global untuk derivatives sebagai sumber malapetaka krisis.
Presiden Bush, Jumat (17/10), berpidato di US Chamber of Commerce mengulangi imbauan sowan ke IMF seminggu sebelumnya. AS memerlukan dukungan dan kerja sama dari kreditor global baru, RRT, Arab, Jepang, dan para penabung Asia Timur lain untuk tetap mempercayai AS dengan menaruh dana dalam US$ sebagai pilihan yang masih aman.
Karena krisis kebangkrutan Wall Street membuat orang tidak percaya lagi pada mitos kehebatan AS. Ternyata, perbankan dan lembaga keuangan papan atas AS ceroboh, gegabah, dan melakukan praktik imprudent dalam pengelolaan dana pihak ketiga, mirip para konglomerat Asia Timur 1998.
RRT telanjur membenamkan dana US$ 500 miliar ke obligasi dan surat berharga AS. Sementara Wall Street gagal mendisiplinkan pelaku, sehingga triliunan dana lenyap menguap. Dulu AS melalui IMF menjadi diktator pemaksa Asia Timur termasuk Indonesia menuruti conditionality IMF.
Avind Subramaniam, Senior Fellow pada Peterson Institute of International Economics, menulis kolom berjudul A Master Plan for China to bail out America. Jika Tiongkok menjalankan peranan IMF untuk AS, maka kepada AS harus dikenakan sanksi conditionality yang sama dengan terapi kejut IMF ter hadap Asia Timur pada krismon 1998.
Menyeret pelaku petualangan yang mengakibatkan kerugian bursa dan menyita aset riil yang masih bisa ditelusuri, CEO perusahaan bangkrut pasti mengetahui ke mana uang yang menimbulkan kerugian itu. Kalau sudah dibelikan properti yang macet, tentu bisa disita properti riil yang menjadi sumber krisis. Tapi, asetnya sudah dikemas dalam produk sekuritas pindah tangan mirip multilevel marketing dari satu ke lain bank, dan lembaga keuangan. Maka harus ditelusuri terbalik dari aset fiktif, lewat pelbagai tangan sampai ke aset riil, seperti mencari jarum dalam jerami.
Praktik seperti ini didiamkan terjadi dan baru ditindak setelah memakan korban raksasa Bear Stearns, Freddie Mac, Fannie Mai, Lehman Brothers serta puluhan bank papan atas dan menengah di seluruh dunia, bukan hanya di AS. Virus beracun transaksi derivatives yang lepas kendali inilah yang menjadi penyebab krisis global. Karena itu, virus ini harus dipunahkan kalau tidak ingin terulang krisis serupa.
Seluruh pelaku derivatives yang bangkrut seharusnya dipidanakan dan disita seluruh hartanya lalu diadili oleh mahkamah internasional, yang setara dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sebab musibah di bursa Wall Street ini memakan korban ratusan juta manusia bumi yang kehilangan hak hidup, karena bangkrut, menganggur, jatuh miskin, dan memikul utang tanpa kemampuan mencicil. Pada hakikatnya ditipu mentah-mentah oleh para pelaku bursa penjaja monster yang memangsa harta jerih payah kelompok "Joe the Plumber" di seluruh dunia.
Baik Obama maupun McCain tidak akan mampu memperbaiki nasib "Joe the Plumber", kalau tidak mentas dari akar masalah, Besar pasak daripada tiang, gregetan kepada Osama dan superkreatif keblinger pencipta monster Frankenstein derivatives yang menjadi predator (pemangsa) ekonomi AS.
Presiden Prancis dengan mandat penuh dari Uni Eropa didampingi Ketua UE Jose Manuel Barosso, Sabtu lalu, mendesak Bush segera menyelenggarakan KTT G-8 plus termasuk RRT dan India untuk merombak struktur ekonomi warisan Bretton Woods.
Indonesia hanya bisa memanfaatkan lobi ASEM-7, minggu ini, di Beijing, menitipkan pesan melalui forum ASEAN Plus 3. Tidak satu pun capres yang berani bicara soal krisis global, hanya incumbent yang berusaha memakai ASEAN dan G-20 karena RI memang belum masuk G-8. Kasihan sekali nasib RI ibarat "Joe the Plumber" karena memang cuma punya cadangan devisa US$ 57 miliar.
Penulis adalah pengamat masalah nasional dan internasional
Last modified: 19/10/08
Christianto Wibisono
ada debat calon presiden (capres) final 15 Oktober, "Joe the Plumber" menjadi fokus dan isu utama ketika tukang ledeng dari Desa Holland, Ohio, itu disebut berulang kali oleh Obama dan John McCain. Joe mengeluh, sebagai pengusaha kecil ia akan terkena pajak Obama karena omzet di atas US$ 250.000. McCain langsung menyatakan bahwa ia menentang pemerataan penghasilan gaya Obama.
Setelah debat, kubu Republik juga menyatakan, pembayar pajak AS hanya sekitar 50 persen rakyat AS. Jadi, ucapan Obama akan membebaskan 95 persen rakyat kecil dari pajak hanya retorika. Faktor "Joe the Plumber" tidak akan mempengaruhi, tulis The Washington Post yang meng-endorse Obama. Pemilih sedang risau soal ekonomi karena pada minggu terakhir September yang muncul bukan kejutan video tape Osama bin Laden, melainkan krismon AS yang menakutkan.
Pada Pilpres 2004, Kerry kalah karena Osama berpidato seminggu sebelum hari H, sehingga Bush menang mutlak. Sekarang orang bicara soal Bradley factor, yaitu polling "semu".
Obama mirip mantan Wali Kota Los Angeles Tom Bradley dalam Pilgub California 1982, unggul dalam poll, tapi kalah dalam realitas. Obama tampak unggul karena Bush sangat tidak populer karena perang teror telah membangkrutkan AS.
Membalas serangan 911 Osama bin Laden, AS menduduki Afghanistan, membubarkan Taliban dan menyerang Irak. Semua membutuhkan triliunan dolar yang harus dibiayai secara defisit oleh pemerintah AS. Padahal, ekonomi AS mengalami tekanan akibat banjirnya produk manufaktur terefisien sedunia dari RRT.
Defisit APBN bersama defisit neraca perdagangan, memaksa sektor finansial AS melakukan lompatan superkreatif, melipatgandakan produk derivatives yang mirip monster Frankenstein. Liar tidak terkendali dan akan menelan penciptanya sendiri dalam ke bangkrutan. Produk ini sebetulnya sudah ada sejak 1985, bahkan pelakunya sudah membentuk International Swaps and Derivatives Association (ISDA), yang akan berkongres di Beijing, April 2009.
Kaum superkreatif memperkenalkan futures trading, hedging (ijon modern), option trading, margin trading, obligasi gombal (junk bond) sampai pada sekuritisasi utang macet. Jaminan surat utang macet ini memakai istilah misterius yang membuat orang awam malu bertanya. Collateralized debt obligation (CDO) dan credit default swaps (CDS) melalui badan hukum special purpose vehicle (SPV) yang berdomisili di kotak pos negara gurem suaka pajak. Ini menjadi suatu kasino raksasa dengan total dana mencapai US$ 500 triliun atau 10 kali lipat total PDB dunia.
Orang dan lembaga superkreatif yang jadi monster ini berada di luar pengawasan SEC New York ataupun FSA London, apalagi Bapepam LK Indonesia yang hanya miniatur SEC atau FSA.
Di bawah yurisdiksi siapa, transaksi lintas negara, lintas valuta, dan multilevel ini dikontrol, diawasi dan diadili bila terjadi fraud, penipuan, dan penggelapan dana nasabah melalui metode canggih yang dihalalkan. Padahal, sebenarnya penjarahan di siang bolong terhadap harta milik orang awam oleh pelaku bursa dengan metode yang sangat canggih.
Membenarkan manipulasi transaksi derivatives menggurita dunia, seperti naked short selling, menjual barang yang tidak di tangan untuk menjatuhkan saham pihak lain dalam hitungan jam. Atau merontokkan nilai valuta suatu negara, seperti pernah dilakukan George Soros terhadap pound sterling Inggris, pada 1992.
Harus Ditertibkan
Kasino derivatives inilah yang harus ditertibkan oleh pemimpin dunia. KTT Uni Eropa Rabu (15/10) di Brussels mengusulkan agar KTT G-8 November mendatang membuat regulasi global untuk derivatives sebagai sumber malapetaka krisis.
Presiden Bush, Jumat (17/10), berpidato di US Chamber of Commerce mengulangi imbauan sowan ke IMF seminggu sebelumnya. AS memerlukan dukungan dan kerja sama dari kreditor global baru, RRT, Arab, Jepang, dan para penabung Asia Timur lain untuk tetap mempercayai AS dengan menaruh dana dalam US$ sebagai pilihan yang masih aman.
Karena krisis kebangkrutan Wall Street membuat orang tidak percaya lagi pada mitos kehebatan AS. Ternyata, perbankan dan lembaga keuangan papan atas AS ceroboh, gegabah, dan melakukan praktik imprudent dalam pengelolaan dana pihak ketiga, mirip para konglomerat Asia Timur 1998.
RRT telanjur membenamkan dana US$ 500 miliar ke obligasi dan surat berharga AS. Sementara Wall Street gagal mendisiplinkan pelaku, sehingga triliunan dana lenyap menguap. Dulu AS melalui IMF menjadi diktator pemaksa Asia Timur termasuk Indonesia menuruti conditionality IMF.
Avind Subramaniam, Senior Fellow pada Peterson Institute of International Economics, menulis kolom berjudul A Master Plan for China to bail out America. Jika Tiongkok menjalankan peranan IMF untuk AS, maka kepada AS harus dikenakan sanksi conditionality yang sama dengan terapi kejut IMF ter hadap Asia Timur pada krismon 1998.
Menyeret pelaku petualangan yang mengakibatkan kerugian bursa dan menyita aset riil yang masih bisa ditelusuri, CEO perusahaan bangkrut pasti mengetahui ke mana uang yang menimbulkan kerugian itu. Kalau sudah dibelikan properti yang macet, tentu bisa disita properti riil yang menjadi sumber krisis. Tapi, asetnya sudah dikemas dalam produk sekuritas pindah tangan mirip multilevel marketing dari satu ke lain bank, dan lembaga keuangan. Maka harus ditelusuri terbalik dari aset fiktif, lewat pelbagai tangan sampai ke aset riil, seperti mencari jarum dalam jerami.
Praktik seperti ini didiamkan terjadi dan baru ditindak setelah memakan korban raksasa Bear Stearns, Freddie Mac, Fannie Mai, Lehman Brothers serta puluhan bank papan atas dan menengah di seluruh dunia, bukan hanya di AS. Virus beracun transaksi derivatives yang lepas kendali inilah yang menjadi penyebab krisis global. Karena itu, virus ini harus dipunahkan kalau tidak ingin terulang krisis serupa.
Seluruh pelaku derivatives yang bangkrut seharusnya dipidanakan dan disita seluruh hartanya lalu diadili oleh mahkamah internasional, yang setara dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sebab musibah di bursa Wall Street ini memakan korban ratusan juta manusia bumi yang kehilangan hak hidup, karena bangkrut, menganggur, jatuh miskin, dan memikul utang tanpa kemampuan mencicil. Pada hakikatnya ditipu mentah-mentah oleh para pelaku bursa penjaja monster yang memangsa harta jerih payah kelompok "Joe the Plumber" di seluruh dunia.
Baik Obama maupun McCain tidak akan mampu memperbaiki nasib "Joe the Plumber", kalau tidak mentas dari akar masalah, Besar pasak daripada tiang, gregetan kepada Osama dan superkreatif keblinger pencipta monster Frankenstein derivatives yang menjadi predator (pemangsa) ekonomi AS.
Presiden Prancis dengan mandat penuh dari Uni Eropa didampingi Ketua UE Jose Manuel Barosso, Sabtu lalu, mendesak Bush segera menyelenggarakan KTT G-8 plus termasuk RRT dan India untuk merombak struktur ekonomi warisan Bretton Woods.
Indonesia hanya bisa memanfaatkan lobi ASEM-7, minggu ini, di Beijing, menitipkan pesan melalui forum ASEAN Plus 3. Tidak satu pun capres yang berani bicara soal krisis global, hanya incumbent yang berusaha memakai ASEAN dan G-20 karena RI memang belum masuk G-8. Kasihan sekali nasib RI ibarat "Joe the Plumber" karena memang cuma punya cadangan devisa US$ 57 miliar.
Penulis adalah pengamat masalah nasional dan internasional
Last modified: 19/10/08
HSBC Akuisisi Bank Ekonomi
HSBC Akuisisi Bank Ekonomi
detikFinance
Jakarta - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) akhirnya mengakusisi PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. HSBC mengakuisisi 88,89 persen saham Bank Ekonomi senilai US$ 607,5 juta (Rp 5,953 triliun) atau setara Rp 2.452 per saham.
Demikian laporan HSBC kepada Bursa London, Senin (20/10/2008). HSBC mengambil alih Bank Ekonomi melalui anak usahanya HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited. Pembayaran akuisisi akan dilakukan secara cash dari dana internal HSBC.
Akuisisi ini akan meningkatkan bisnis perbankan komersial HSBC di Indonesia, memperpanjang keberadaan ritel di sektor perbankan dan melipatgandakan jaringan HSBC di Indonesia dengan 190 outlet di 24 kota.
"Akuisisi ini meningkatkan kehadiran kami di Indonesia, menempatkan kami pada tiga bank asing besar di negara ini. HSBC akan memberikan secara penuh lokal, regional dan internasional kemampuan kami untuk memperluas basis pelanggan Indonesia, yang menawarkan lebar dan kedalaman produk dan layanan berkualitas HSBC yang terkenal," ujar Sandy Flockhart, HSBC Holdings plc Executive Director and Chief Executive Officer of HSBC Asia Pacific.
Sedangkan Rakesh Bhatia, CEO HSBC Indonesia menambahkan kemampuan Bank Ekonomi dalam pembiayaan UKM dan ritelnya akan melengkapi HSBC di semua lini bisnis.
Dari perjanjian ini, HSBC mengambil alih 38,84 persen saham dari PT Lumbung Artakencana, 38,6 persen dari PT Alas Pusaka dan 11,45 persen dari investor individu Bank Ekonomi.
Sesuai ketentuan Indonesia, HSBC diharuskan melakukan tender offer atas sisa saham 10,11 persen yang masih dimiliki investor lainnya.
Bank Ekonomi didirikan pada 1989 dan kini berkembang dengan 2.200 karyawan dan 86 kantor cabang di seluruh Indonesia.
Pada 17 Oktober, Bank Ekonomi memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 4,62 triliun dan menyetor untung sebelum pajak selama bulan Januari-September 2008 sebesar Rp 231 miliar. Untuk memperoleh izin akuisisi ini, HSBC akan meminta izin kepada otoritas terkait
detikFinance
Jakarta - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) akhirnya mengakusisi PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. HSBC mengakuisisi 88,89 persen saham Bank Ekonomi senilai US$ 607,5 juta (Rp 5,953 triliun) atau setara Rp 2.452 per saham.
Demikian laporan HSBC kepada Bursa London, Senin (20/10/2008). HSBC mengambil alih Bank Ekonomi melalui anak usahanya HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited. Pembayaran akuisisi akan dilakukan secara cash dari dana internal HSBC.
Akuisisi ini akan meningkatkan bisnis perbankan komersial HSBC di Indonesia, memperpanjang keberadaan ritel di sektor perbankan dan melipatgandakan jaringan HSBC di Indonesia dengan 190 outlet di 24 kota.
"Akuisisi ini meningkatkan kehadiran kami di Indonesia, menempatkan kami pada tiga bank asing besar di negara ini. HSBC akan memberikan secara penuh lokal, regional dan internasional kemampuan kami untuk memperluas basis pelanggan Indonesia, yang menawarkan lebar dan kedalaman produk dan layanan berkualitas HSBC yang terkenal," ujar Sandy Flockhart, HSBC Holdings plc Executive Director and Chief Executive Officer of HSBC Asia Pacific.
Sedangkan Rakesh Bhatia, CEO HSBC Indonesia menambahkan kemampuan Bank Ekonomi dalam pembiayaan UKM dan ritelnya akan melengkapi HSBC di semua lini bisnis.
Dari perjanjian ini, HSBC mengambil alih 38,84 persen saham dari PT Lumbung Artakencana, 38,6 persen dari PT Alas Pusaka dan 11,45 persen dari investor individu Bank Ekonomi.
Sesuai ketentuan Indonesia, HSBC diharuskan melakukan tender offer atas sisa saham 10,11 persen yang masih dimiliki investor lainnya.
Bank Ekonomi didirikan pada 1989 dan kini berkembang dengan 2.200 karyawan dan 86 kantor cabang di seluruh Indonesia.
Pada 17 Oktober, Bank Ekonomi memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 4,62 triliun dan menyetor untung sebelum pajak selama bulan Januari-September 2008 sebesar Rp 231 miliar. Untuk memperoleh izin akuisisi ini, HSBC akan meminta izin kepada otoritas terkait
Thursday, October 16, 2008
Top Twenty Property :James Riady dan Ciputra
JAKARTA, Investor Daily
Grup Lippo yang dikendalikan James T Riady, menempati peringkat teratas top twenty property di Tanah Air berdasarkan aset pada kuartal I tahun 2006. Peringkat kedua diduduki Grup Ciputra, di bawah pimpinan Ciputra. Sedangkan grup properti Sinar Mas yang dinakhodai Muktar Widjaja menempati peringkat ketiga.
Berdasarkan laporan publikasi kuartal I tahun 2006, Grup Lippo membukukan aset di atas Rp 9,9 triliun, terdiri atas aset PT Lippo Karawaci Tbk Rp 8,5 triliun, PT Lippo Cikarang Tbk Rp 1,15 triliun, dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk Rp 264,8 miliar.
Sementara itu, Grup Ciputra pada periode tersebut membukukan aset Rp 6,08 triliun, terdiri atas aset PT Ciputra Development Tbk Rp 4,3 triliun dan PT Ciputra Surya Tbk Rp 1,78 triliun.
Sedangkan aset PT Duta Pertiwi Tbk—holding kelompok usaha properti Grup Sinar Mas---pada kuartal I tahun 2006 tercatat Rp 4,64 triliun. “Apabila aset PT Bumi Serpong Damai (BSD) dan PT Pembangunan Delta Mas dimasukkan, aset Grup Sinar Mas bisa mencapai Rp 8 triliun,” ujar Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit. Saat ini, PT BSD dan PT Pembangunan Delta Mas belum go public.
Aset tiga perusahaan besar ini tak bisa ditandingi oleh para pengembang lain seperti Tommy Winata (Grup Artha Graha), Tan Kian (Grup Dua Mutiara), Jan Darmadi (PT Jakarta Internasional Setiabudi Tbk), Murdaya Widyawimarta (PT Metropolitan Kentjana), Keluarga Bakrie (PT Bakrieland Development Tbk), Soetjipto Nagaria (PT Summarecon Agung Tbk), dan Trihatma Kusuma Haliman (Agung Podomoro Group)
Peran James
Menurut Panangian, salah satu faktor yang mengangkat reputasi Lippo adalah keberanian James Riady mengonsolidasikan Grup Lippo. Dua tahun lalu, Lippo menggabungkan sejumlah perusahaan di bawah satu biduk: PT Lippo Karawaci Tbk. Perusahaan yang dikawinkan tersebut antara lain, Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, Lippoland Development, Aryaduta Hotels, dan Siloam Healthcare.
James tahu bahwa Republik ini masih belum sepenuhnya lepas dari krisis. Kebijakan James Riady membuat recurring asset bagi Lippo, kata Panangian, merupakan langkah strategis yang patut diacungi jempol. “Lewat recurring asset, Lippo mendapat tambahan pendapatan yang terus mengucur kendati pengembangan proyek properti belum jalan. Pendapatan tersebut berasal dari hotel dan rumah sakit,” katanya.
Menurut dia, konsep dan strategi James dalam mengendalikan kelompok Lippo sangat brilian. “Tidak banyak orang yang punya gagasan cemerlang seperti dia. Pemikiran James bukan skala nasional, tapi dunia,” katanya.
Jaringan luas yang dimiliki putra bankir senior Mochtar Riady ini berpengaruh besar bagi Grup Lippo. Nama Lippo Karawaci pun sangat moncer di luar negeri. Itu dibuktikan dengan suksesnya penerbitan obligasi Lippo Karawaci pada April lalu. Investor berebut membeli obligasi tersebut sehingga kelebihan permintaan (oversubscribed) 454% atau hampir lima kali lipat.
Menurut Direktur Utama Lippo Karawaci Viven G Sitiabudi, pesanan obligasi dolar dari investor mencapai Rp 7,2 triliun, padahal yang dibutuhkan perseroan hanya Rp 1,3 triliun. “Karena permintaan yang luar biasa dari pasar global, Lippo Karawaci menaikkan jumlah emisi obligasi unsecured menjadi Rp 2,3 triliun (US$ 250 juta). Kalau dituruti, kelebihan permintaan bisa jauh lebih tinggi, hampir Rp 9 triliun,” kata dia.
Saat ini, Lippo mengembangkan proyek prestisius City of Tomorow di Surabaya. Selain itu, mengutip laporan yang dilansir PT Building and Constructions Interchange (BCI) Asia, perusahaan konsultan properti, dalam waktu dekat Grup Lippo akan mengembangkan kawasan multifungsi Grand Paragon City di Kawasan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat. Proyek ini dibangun pada lahan seluas 4 ha dan diperkirakan menelan investasi Rp 600 miliar.
Direktur Eksekutif Pusat Strategis Intelijen Properti (PSIP) Ali Tranghanda berpendapat, James Riady sangat memperhatikan keberadaaan orang profesional di sektor properti. Selain itu, pria kelahiran Jakarta, 7 Januari 1957 ini juga pandai membuat konsep dan terobosan baru di sektor properti.
“Lippo itu pelopor untuk pengembangan kota mandiri. Dia punya konsep supply create demand. Artinya, dia (Lippo, red) membuat dulu proyek properti komersial, baru konsumen datang. Ide ini tak terpikirkan oleh pengembang lain,” ujar Ali.
Sepanjang Lippo masih dikendalikan James, kata dia, performa perusahaan ini akan baik dan proyeknya laku di pasar. “Proyek yang mereka bangun tidak asal garap. Mereka (Lippo) kuat dalam penyiapan infrastruktur. Buktinya, semua proyek di Lippo seperti di Lippo Cikarang, Lippo Karawaci, dan Tanjung Bunga Makassar sangat bagus,” ujar Ali.
Ciputra Bertahan
Ironisnya, keberhasilan James dengan konsep supply create demand terlambat diantisipasi sejumlah pengembang, termasuk Ciputra. Padahal, pria kelahiran Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931, punya reputasi hebat di bidang properti. Menurut Ali, Ciputra kalah tangkas dibanding James Riady.
Proyek yang digarap kelompok usaha Ciputra antara lain, Citra Raya, Citra Grand, dan Citra Indah di Jabodetabek. Kelompok itu juga aktif menggarap proyek perumahan di Solo, Surabaya, Balikpapan, dan Medan. Kini, Ciputra juga mengembangkan sayap di Vietnam, India, Malaysia, dan kawasan Timur Tengah. “Proyek di luar negeri itu berupa residensial,” kata Direktur Keuangan Ciputra Development Tulus Santoso.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Grup Sinar Mas Gandhi Sulistyanto mengakui, Lippo adalah salah satu pesaing berat Grup Sinar Mas. Namun, Sinar Mas mempunyai keunggulan dalam pasokan lahan (land bank). “Bila digabung dengan Bumi Serpong Damai dan Pembangunan Delta Mas, dan land bank milik PT Duta Pertiwi Tbk, Grup Sinar Mas mungkin yang terbesar,” ujar dia kepada Investor Daily, belum lama ini.
Pasokan lahan milik Grup Sinar Mas diperkirakan lebih dari 7.000 hektare. Landbank tersebut berasal dari BSD sekitar 4.000 hektare, Delta Mas 2.000 hektare, dan Duta Pertiwi sebanyak 1.275 hektare.
Dalam pengembangan proyek properti, kata Gandhi, Sinar Mas tidak menempatkan dana perbankan sebagai kebutuhan mayoritas. “Pengembangan proyek, mayoritas dari dana perusahaan dan penjualan properti,” ujar dia.
__________________
UOB chairman hopes to complete Hotel Negara sale soon
By Wong Choon Mei, Channel NewsAsia
Veteran banker Wee Cho Yaw says his UOB Group will soon sell off its last significant property asset, the Hotel Negara.
This is to enable United Overseas Bank to comply with Monetary Authority of Singapore (MAS) guideline to pare down non-core businesses to no more than 10 per cent of its assets by July 17.
Mr Wee was speaking to Channel NewsAsia on the sidelines of a news conference by market debutant Thai Beverage.
UOB caught the market by surprise when it announced on Saturday it is reducing stakes in four affiliates for a total cash price of S$1.1 billion.
The biggest sale is its 55 percent stake in property and hotel group Overseas Union Enterprise to an Indonesian-Malaysian joint-venture.
Analysts have long been expecting some form of share swap or non-cash deal, given the size of the transaction and the issue of control of Singapore's second biggest bank.
But UOB chairman Wee Cho Yaw confirms that it is business as usual and that he will remain in the driver's seat.
He said: "No, there's no change, no change at all."
The tycoon and his family controls more than 20 per cent of UOB through their personal stakes as well as those of associates like OUE, United Overseas Land and Haw Par Corporation.
Some analysts suggest one possible buyer for Hotel Negara may again be Lippo Property - the 60:40 venture between Indonesia's Lippo Group and Malaysian tycoon Ananda Krishnan.
Controlled by the Riady family, Lippo Group recently bought Robinsons and have expressed interest to expand their regional property portfolio.
Mr Wee told Channel NewsAsia that UOB has not decided who to sell the hotel to.
He is also not saying what UOB will do with the all the cash from these sales.
Market watchers are taking bets on whether it will distribute some or all of the cash to shareholders. - CNA/ir
Copyright © 2006 MCN International Pte Ltd
PT Lippo Karawaci Tbk. Booked Net Profit Rp. 358,9 billion, up to 22,5%.
(Lippo Karawaci). PT Lippo Karawaci Tbk., perusahaan properti terintegrasi dengan kapitalisasi pasar Rp 5,3 triliun dan terbesar di Indonesia, sampai dengan akhir tahun 2005 mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 358,9 milyar atau meningkat sekitar 22,5 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp 292,9 milyar. Sementara itu pendapatan perseroan akhir 2005 membukukan peningkatan sekitar 19,7 persen dari periode sebelumnya Rp 1,67 triliun menjadi Rp 2 triliun lebih.
“Pencapaian pendapatan dan perolehan laba bersih ini merupakan prestasi usaha terbaik yang dipersembahkan oleh perseroan kepada pemegang saham mengingat pada 2005 kondisi makro ekonomi masih belum begitu menggembirakan dan melemahnya daya beli masyarakat”.
Pendapatan sebesar Rp 2 triliun itu diperoleh dari tiga pilar utama PT Lippo Karawaci Tbk. Pertama, divisi Housing and Land Development memberikan kontribusi sebesar Rp 1,1 triliun atau meningkat 15,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 954 milyar. Dari total kontribusi Rp 1,1 triliun tersebut, 81,5 persennya bersumber dari hasil penjualan kios atau toko pada pusat perbelanjaan. Selebihnya diperoleh dari hasil penjualan tanah untuk industrial, rumah dan ruko.
Kedua, divisi Healthcare & Hospitals memberikan kontribusi terhadap pendapatan Perseroan Rp 487 milyar atau meningkat 11,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 438 milyar. Dan, pilar ketiga adalah divisi Infrastructure & Hospitality yang menghasilkan kontribusi sebanyak Rp 335 milyar atau meningkat 19,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 280 milyar.
“Prestasi lain yang kami banggakan adalah turunnya debt equity ratio PT Lippo Karawaci Tbk. dari 1,86 pada tahun sebelumnya menjadi 0,6 pada tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan bertumbuh makin sehat sesuai dengan kebijakan yang dicanangkan manajemen”.
Perseroan telah mempersiapkan beberapa proyek baru, seperti City of Tomorrow (CITO) Surabaya, Kemang Village, Puri “Paragon City” yang baru-baru ini diluncurkan maupun beberapa proyek di pipeline seperti Apartemen Depok, pengembangan perkotaan di Lippo Cikarang dan Lippo Karawaci serta Tanjung Bunga Makassar.
Seperti diketahui, CITO adalah sebuah kawasan bisnis baru di Surabaya yang meliputi mal, hotel, apartemen dan perkantoran yang berdiri di atas lahan seluas 2,6 hektar. Kemang Village meliputi apartemen dan Leased Mall seluas 2,2 hektar di Jakarta Selatan dan Puri “Paragon City” adalah super blok baru yang berlokasi di Jakarta Barat.
Adapun pengembangan perkotaan di Tanjung Bunga Makassar ditandai dengan pengembangan cluster eksklusif Espana dan di Lippo Karawaci maupun di Lippo Cikarang ditandai dengan hadirnya beragam desain baru untuk pengembangan pemukiman yang sudah ada
Lippo snaps up $1b worth of prime property
28 May 06
UOB divestment sees Meritus Mandarin hotel, OUB Centre and Change Alley Aerial Plaza and Tower going to Indonesian group and Malaysian partner
By Azrin Asmani
LAST month, it bought venerable retailer Robinson & Co. Now, Indonesia's Lippo Group has snapped up the Meritus Mandarin hotel, OUB Centre and Change Alley Aerial Plaza and Tower in a $1 billion deal - adding to its burgeoning collection of Singapore assets.
The sellers were the Republic's second largest bank, United Overseas Bank (UOB), and three of its associate companies - all controlled by veteran banker Wee Cho Yaw.
These companies had controlled the properties via a collective 55 per cent stake in Overseas Union Enterprise (OUE), a listed hotel and resorts group. In an announcement yesterday, UOB said the stake had been sold to the Lippo Group.
Lippo is controlled by the Riady family, known for its majority stake in Indonesia's largest retailer Matahari and a string of property developments in Asia.
It is entering into this deal with an equally prominent joint-venture partner:
Malaysian tycoon Anandan Krishnan is the second richest man across the Causeway, with a net worth of US$4.6 billion (S$7.2 billion), according to Forbes Asia.
The two will now have to mount a mandatory general offer for OUE shares that they do not already own, after they breached the 30 per cent limit following yesterday's purchase.
The general offer is advised by BNP Paribas Peregrine.
The deal comes at a perfect time for Mr Wee, who needs to sell UOB's non-core assets by July 17 to comply with local banking regulations.
Local banks are not allowed to hold more than 10 per cent of businesses that are non-financial in nature, a requirement that was spelt out by the Monetary Authority of Singapore (MAS) in 2001.
Prior to the divestment, UOB held 32.58 per cent in OUE, which is considered a non-core asset for UOB. UOB and another associate company, Overseas Union Facilities, also directly own a 16.67 per cent stake in OUB Centre, another non-core asset. This is also being sold to the Lippo-led joint venture via a separate transaction.
UOB said in a statement yesterday that the OUE stake sale translates to a price of $10.20 for every OUE share, which is a 7.94 per cent premium over OUE's last traded share price of $9.45 on Thursday.
The offer price was arrived on a 'willing-buyer and willing-seller' basis, it added.
OUE came under UOB's control after the latter bought Overseas Union Bank (OUB) in 2001. It owns several properties and hotels in China and Singapore.
Divesting it made UOB the second local bank to have had dealings with Lippo in the past six weeks.
Last month, Lippo paid $203 million for OCBC Bank's 29.9 per cent stake in 148-year-old Robinson, making it the biggest shareholder of the retailer, which operates brands like John Little and Marks & Spencer.
Both banks made a tidy profit from the sales, with UOB recording the bigger gain of the two. UOB said it will realise a consolidated gain of $353.5 million from the OUE divestment in the second quarter of its financial year ending Dec 31, but it added: 'The UOB board of directors has not decided on the intended use of the proceeds.'
Shareholders like Mr Denis Distant are looking forward to a bigger cash dividend payout.
'We were expecting a dividend in specie of OUE shares before. But now since OUE has been sold off to Lippo, we expect a generous special dividend from UOB,' he said.
Lippo deputy chairman Stephen Riady told The Business Times on Friday that the group has plans to enhance the value of the OUE assets it now controls.
It is planning to increase the retail space at Meritus Mandarin.
And some have noted that Change Alley Plaza and Tower, together with Overseas Union House, can be redeveloped into a prime waterfront commercial development
Grup Lippo yang dikendalikan James T Riady, menempati peringkat teratas top twenty property di Tanah Air berdasarkan aset pada kuartal I tahun 2006. Peringkat kedua diduduki Grup Ciputra, di bawah pimpinan Ciputra. Sedangkan grup properti Sinar Mas yang dinakhodai Muktar Widjaja menempati peringkat ketiga.
Berdasarkan laporan publikasi kuartal I tahun 2006, Grup Lippo membukukan aset di atas Rp 9,9 triliun, terdiri atas aset PT Lippo Karawaci Tbk Rp 8,5 triliun, PT Lippo Cikarang Tbk Rp 1,15 triliun, dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk Rp 264,8 miliar.
Sementara itu, Grup Ciputra pada periode tersebut membukukan aset Rp 6,08 triliun, terdiri atas aset PT Ciputra Development Tbk Rp 4,3 triliun dan PT Ciputra Surya Tbk Rp 1,78 triliun.
Sedangkan aset PT Duta Pertiwi Tbk—holding kelompok usaha properti Grup Sinar Mas---pada kuartal I tahun 2006 tercatat Rp 4,64 triliun. “Apabila aset PT Bumi Serpong Damai (BSD) dan PT Pembangunan Delta Mas dimasukkan, aset Grup Sinar Mas bisa mencapai Rp 8 triliun,” ujar Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit. Saat ini, PT BSD dan PT Pembangunan Delta Mas belum go public.
Aset tiga perusahaan besar ini tak bisa ditandingi oleh para pengembang lain seperti Tommy Winata (Grup Artha Graha), Tan Kian (Grup Dua Mutiara), Jan Darmadi (PT Jakarta Internasional Setiabudi Tbk), Murdaya Widyawimarta (PT Metropolitan Kentjana), Keluarga Bakrie (PT Bakrieland Development Tbk), Soetjipto Nagaria (PT Summarecon Agung Tbk), dan Trihatma Kusuma Haliman (Agung Podomoro Group)
Peran James
Menurut Panangian, salah satu faktor yang mengangkat reputasi Lippo adalah keberanian James Riady mengonsolidasikan Grup Lippo. Dua tahun lalu, Lippo menggabungkan sejumlah perusahaan di bawah satu biduk: PT Lippo Karawaci Tbk. Perusahaan yang dikawinkan tersebut antara lain, Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, Lippoland Development, Aryaduta Hotels, dan Siloam Healthcare.
James tahu bahwa Republik ini masih belum sepenuhnya lepas dari krisis. Kebijakan James Riady membuat recurring asset bagi Lippo, kata Panangian, merupakan langkah strategis yang patut diacungi jempol. “Lewat recurring asset, Lippo mendapat tambahan pendapatan yang terus mengucur kendati pengembangan proyek properti belum jalan. Pendapatan tersebut berasal dari hotel dan rumah sakit,” katanya.
Menurut dia, konsep dan strategi James dalam mengendalikan kelompok Lippo sangat brilian. “Tidak banyak orang yang punya gagasan cemerlang seperti dia. Pemikiran James bukan skala nasional, tapi dunia,” katanya.
Jaringan luas yang dimiliki putra bankir senior Mochtar Riady ini berpengaruh besar bagi Grup Lippo. Nama Lippo Karawaci pun sangat moncer di luar negeri. Itu dibuktikan dengan suksesnya penerbitan obligasi Lippo Karawaci pada April lalu. Investor berebut membeli obligasi tersebut sehingga kelebihan permintaan (oversubscribed) 454% atau hampir lima kali lipat.
Menurut Direktur Utama Lippo Karawaci Viven G Sitiabudi, pesanan obligasi dolar dari investor mencapai Rp 7,2 triliun, padahal yang dibutuhkan perseroan hanya Rp 1,3 triliun. “Karena permintaan yang luar biasa dari pasar global, Lippo Karawaci menaikkan jumlah emisi obligasi unsecured menjadi Rp 2,3 triliun (US$ 250 juta). Kalau dituruti, kelebihan permintaan bisa jauh lebih tinggi, hampir Rp 9 triliun,” kata dia.
Saat ini, Lippo mengembangkan proyek prestisius City of Tomorow di Surabaya. Selain itu, mengutip laporan yang dilansir PT Building and Constructions Interchange (BCI) Asia, perusahaan konsultan properti, dalam waktu dekat Grup Lippo akan mengembangkan kawasan multifungsi Grand Paragon City di Kawasan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat. Proyek ini dibangun pada lahan seluas 4 ha dan diperkirakan menelan investasi Rp 600 miliar.
Direktur Eksekutif Pusat Strategis Intelijen Properti (PSIP) Ali Tranghanda berpendapat, James Riady sangat memperhatikan keberadaaan orang profesional di sektor properti. Selain itu, pria kelahiran Jakarta, 7 Januari 1957 ini juga pandai membuat konsep dan terobosan baru di sektor properti.
“Lippo itu pelopor untuk pengembangan kota mandiri. Dia punya konsep supply create demand. Artinya, dia (Lippo, red) membuat dulu proyek properti komersial, baru konsumen datang. Ide ini tak terpikirkan oleh pengembang lain,” ujar Ali.
Sepanjang Lippo masih dikendalikan James, kata dia, performa perusahaan ini akan baik dan proyeknya laku di pasar. “Proyek yang mereka bangun tidak asal garap. Mereka (Lippo) kuat dalam penyiapan infrastruktur. Buktinya, semua proyek di Lippo seperti di Lippo Cikarang, Lippo Karawaci, dan Tanjung Bunga Makassar sangat bagus,” ujar Ali.
Ciputra Bertahan
Ironisnya, keberhasilan James dengan konsep supply create demand terlambat diantisipasi sejumlah pengembang, termasuk Ciputra. Padahal, pria kelahiran Parigi, Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931, punya reputasi hebat di bidang properti. Menurut Ali, Ciputra kalah tangkas dibanding James Riady.
Proyek yang digarap kelompok usaha Ciputra antara lain, Citra Raya, Citra Grand, dan Citra Indah di Jabodetabek. Kelompok itu juga aktif menggarap proyek perumahan di Solo, Surabaya, Balikpapan, dan Medan. Kini, Ciputra juga mengembangkan sayap di Vietnam, India, Malaysia, dan kawasan Timur Tengah. “Proyek di luar negeri itu berupa residensial,” kata Direktur Keuangan Ciputra Development Tulus Santoso.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Grup Sinar Mas Gandhi Sulistyanto mengakui, Lippo adalah salah satu pesaing berat Grup Sinar Mas. Namun, Sinar Mas mempunyai keunggulan dalam pasokan lahan (land bank). “Bila digabung dengan Bumi Serpong Damai dan Pembangunan Delta Mas, dan land bank milik PT Duta Pertiwi Tbk, Grup Sinar Mas mungkin yang terbesar,” ujar dia kepada Investor Daily, belum lama ini.
Pasokan lahan milik Grup Sinar Mas diperkirakan lebih dari 7.000 hektare. Landbank tersebut berasal dari BSD sekitar 4.000 hektare, Delta Mas 2.000 hektare, dan Duta Pertiwi sebanyak 1.275 hektare.
Dalam pengembangan proyek properti, kata Gandhi, Sinar Mas tidak menempatkan dana perbankan sebagai kebutuhan mayoritas. “Pengembangan proyek, mayoritas dari dana perusahaan dan penjualan properti,” ujar dia.
__________________
UOB chairman hopes to complete Hotel Negara sale soon
By Wong Choon Mei, Channel NewsAsia
Veteran banker Wee Cho Yaw says his UOB Group will soon sell off its last significant property asset, the Hotel Negara.
This is to enable United Overseas Bank to comply with Monetary Authority of Singapore (MAS) guideline to pare down non-core businesses to no more than 10 per cent of its assets by July 17.
Mr Wee was speaking to Channel NewsAsia on the sidelines of a news conference by market debutant Thai Beverage.
UOB caught the market by surprise when it announced on Saturday it is reducing stakes in four affiliates for a total cash price of S$1.1 billion.
The biggest sale is its 55 percent stake in property and hotel group Overseas Union Enterprise to an Indonesian-Malaysian joint-venture.
Analysts have long been expecting some form of share swap or non-cash deal, given the size of the transaction and the issue of control of Singapore's second biggest bank.
But UOB chairman Wee Cho Yaw confirms that it is business as usual and that he will remain in the driver's seat.
He said: "No, there's no change, no change at all."
The tycoon and his family controls more than 20 per cent of UOB through their personal stakes as well as those of associates like OUE, United Overseas Land and Haw Par Corporation.
Some analysts suggest one possible buyer for Hotel Negara may again be Lippo Property - the 60:40 venture between Indonesia's Lippo Group and Malaysian tycoon Ananda Krishnan.
Controlled by the Riady family, Lippo Group recently bought Robinsons and have expressed interest to expand their regional property portfolio.
Mr Wee told Channel NewsAsia that UOB has not decided who to sell the hotel to.
He is also not saying what UOB will do with the all the cash from these sales.
Market watchers are taking bets on whether it will distribute some or all of the cash to shareholders. - CNA/ir
Copyright © 2006 MCN International Pte Ltd
PT Lippo Karawaci Tbk. Booked Net Profit Rp. 358,9 billion, up to 22,5%.
(Lippo Karawaci). PT Lippo Karawaci Tbk., perusahaan properti terintegrasi dengan kapitalisasi pasar Rp 5,3 triliun dan terbesar di Indonesia, sampai dengan akhir tahun 2005 mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 358,9 milyar atau meningkat sekitar 22,5 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp 292,9 milyar. Sementara itu pendapatan perseroan akhir 2005 membukukan peningkatan sekitar 19,7 persen dari periode sebelumnya Rp 1,67 triliun menjadi Rp 2 triliun lebih.
“Pencapaian pendapatan dan perolehan laba bersih ini merupakan prestasi usaha terbaik yang dipersembahkan oleh perseroan kepada pemegang saham mengingat pada 2005 kondisi makro ekonomi masih belum begitu menggembirakan dan melemahnya daya beli masyarakat”.
Pendapatan sebesar Rp 2 triliun itu diperoleh dari tiga pilar utama PT Lippo Karawaci Tbk. Pertama, divisi Housing and Land Development memberikan kontribusi sebesar Rp 1,1 triliun atau meningkat 15,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 954 milyar. Dari total kontribusi Rp 1,1 triliun tersebut, 81,5 persennya bersumber dari hasil penjualan kios atau toko pada pusat perbelanjaan. Selebihnya diperoleh dari hasil penjualan tanah untuk industrial, rumah dan ruko.
Kedua, divisi Healthcare & Hospitals memberikan kontribusi terhadap pendapatan Perseroan Rp 487 milyar atau meningkat 11,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 438 milyar. Dan, pilar ketiga adalah divisi Infrastructure & Hospitality yang menghasilkan kontribusi sebanyak Rp 335 milyar atau meningkat 19,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 280 milyar.
“Prestasi lain yang kami banggakan adalah turunnya debt equity ratio PT Lippo Karawaci Tbk. dari 1,86 pada tahun sebelumnya menjadi 0,6 pada tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan bertumbuh makin sehat sesuai dengan kebijakan yang dicanangkan manajemen”.
Perseroan telah mempersiapkan beberapa proyek baru, seperti City of Tomorrow (CITO) Surabaya, Kemang Village, Puri “Paragon City” yang baru-baru ini diluncurkan maupun beberapa proyek di pipeline seperti Apartemen Depok, pengembangan perkotaan di Lippo Cikarang dan Lippo Karawaci serta Tanjung Bunga Makassar.
Seperti diketahui, CITO adalah sebuah kawasan bisnis baru di Surabaya yang meliputi mal, hotel, apartemen dan perkantoran yang berdiri di atas lahan seluas 2,6 hektar. Kemang Village meliputi apartemen dan Leased Mall seluas 2,2 hektar di Jakarta Selatan dan Puri “Paragon City” adalah super blok baru yang berlokasi di Jakarta Barat.
Adapun pengembangan perkotaan di Tanjung Bunga Makassar ditandai dengan pengembangan cluster eksklusif Espana dan di Lippo Karawaci maupun di Lippo Cikarang ditandai dengan hadirnya beragam desain baru untuk pengembangan pemukiman yang sudah ada
Lippo snaps up $1b worth of prime property
28 May 06
UOB divestment sees Meritus Mandarin hotel, OUB Centre and Change Alley Aerial Plaza and Tower going to Indonesian group and Malaysian partner
By Azrin Asmani
LAST month, it bought venerable retailer Robinson & Co. Now, Indonesia's Lippo Group has snapped up the Meritus Mandarin hotel, OUB Centre and Change Alley Aerial Plaza and Tower in a $1 billion deal - adding to its burgeoning collection of Singapore assets.
The sellers were the Republic's second largest bank, United Overseas Bank (UOB), and three of its associate companies - all controlled by veteran banker Wee Cho Yaw.
These companies had controlled the properties via a collective 55 per cent stake in Overseas Union Enterprise (OUE), a listed hotel and resorts group. In an announcement yesterday, UOB said the stake had been sold to the Lippo Group.
Lippo is controlled by the Riady family, known for its majority stake in Indonesia's largest retailer Matahari and a string of property developments in Asia.
It is entering into this deal with an equally prominent joint-venture partner:
Malaysian tycoon Anandan Krishnan is the second richest man across the Causeway, with a net worth of US$4.6 billion (S$7.2 billion), according to Forbes Asia.
The two will now have to mount a mandatory general offer for OUE shares that they do not already own, after they breached the 30 per cent limit following yesterday's purchase.
The general offer is advised by BNP Paribas Peregrine.
The deal comes at a perfect time for Mr Wee, who needs to sell UOB's non-core assets by July 17 to comply with local banking regulations.
Local banks are not allowed to hold more than 10 per cent of businesses that are non-financial in nature, a requirement that was spelt out by the Monetary Authority of Singapore (MAS) in 2001.
Prior to the divestment, UOB held 32.58 per cent in OUE, which is considered a non-core asset for UOB. UOB and another associate company, Overseas Union Facilities, also directly own a 16.67 per cent stake in OUB Centre, another non-core asset. This is also being sold to the Lippo-led joint venture via a separate transaction.
UOB said in a statement yesterday that the OUE stake sale translates to a price of $10.20 for every OUE share, which is a 7.94 per cent premium over OUE's last traded share price of $9.45 on Thursday.
The offer price was arrived on a 'willing-buyer and willing-seller' basis, it added.
OUE came under UOB's control after the latter bought Overseas Union Bank (OUB) in 2001. It owns several properties and hotels in China and Singapore.
Divesting it made UOB the second local bank to have had dealings with Lippo in the past six weeks.
Last month, Lippo paid $203 million for OCBC Bank's 29.9 per cent stake in 148-year-old Robinson, making it the biggest shareholder of the retailer, which operates brands like John Little and Marks & Spencer.
Both banks made a tidy profit from the sales, with UOB recording the bigger gain of the two. UOB said it will realise a consolidated gain of $353.5 million from the OUE divestment in the second quarter of its financial year ending Dec 31, but it added: 'The UOB board of directors has not decided on the intended use of the proceeds.'
Shareholders like Mr Denis Distant are looking forward to a bigger cash dividend payout.
'We were expecting a dividend in specie of OUE shares before. But now since OUE has been sold off to Lippo, we expect a generous special dividend from UOB,' he said.
Lippo deputy chairman Stephen Riady told The Business Times on Friday that the group has plans to enhance the value of the OUE assets it now controls.
It is planning to increase the retail space at Meritus Mandarin.
And some have noted that Change Alley Plaza and Tower, together with Overseas Union House, can be redeveloped into a prime waterfront commercial development
Rp 818 T Lenyap di Bursa Akibat Dampak Krisis Finansial Global
JAKARTA - Harga yang harus dibayar Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat dampak krisis finansial global benar-benar mahal. Merujuk data terkini BEI, sejak mencapai titik tertinggi 9 Januari lalu hingga transaksi dihentikan 8 Oktober, pelaku bursa sudah kehilangan lebih dari Rp 800 triliun.
Pada 9 Januari indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh level 2.830,26 dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) Rp 2.063 triliun. Pascalibur Lebaran, ketika bursa kembali dibuka pada 6 Oktober, kapitalisasi pasar masih Rp 1.464 triliun. Ketika bursa ditutup sementara pekan lalu, kapitalisasi pasar drop menjadi Rp 1.167 triliun.
Dengan begitu, sejak awal tahun hingga bursa ditutup, kapitalisasi pasar telah tergerus Rp 818 triliun. Namun, jika dihitung dari posisi indeks di rekor tertinggi 9 Januari, kapitalisasi pasar atau total harga saham dikalikan jumlah saham beredar sudah anjlok Rp 890 triliun.
''Bursa di Indonesia memang sangat bergantung pada kondisi bursa regional dan global,'' tutur Kepala Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero di Jakarta kemarin (15/10).
Dari lantai BEI, IHSG kemarin dilanda aksi ambil untung setelah dua hari terakhir menguat. Indeks longsor 35,56 poin atau 2,29 persen menuju 1.520,407. Sebanyak 140 saham turun harga, 37 naik, dan 140 lainnya tidak berubah dengan total transaksi Rp 2,7 triliun.
Pergerakan indeks paralel dengan jatuhnya bursa kawasan. Kecuali indeks Nikkei di Jepang yang terkerek 1,06 persen, semua bursa regional menuju teritori negatif. Indeks Hang Seng di Hongkong minus 4,96 persen, indeks Shanghai tertebas 1,12 persen, dan Kospi Korsel ambles 2 persen. Dari Amerika, indeks Dow Jones tadi malam dibuka turun 3 persen atau 285,22 ke posisi 9.025,77 akibat berita negatif turunnya kinerja sektor ritel.
Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia Budi Ruseno menuturkan, pada rentang waktu medium, indeks menguji batas bawah di level 1.352 dan resisten jangka menengah di 1.800. ''Secara medium, indeks masih mengarah ke level tersebut,'' tutur direktur PT Bhakti Capital Securities itu.
Berdayakan Lokal
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menggelar sidang kabinet paripurna untuk membahas penanganan krisis global di gedung utama Sekretariat Negara. Selain para menteri dan pengusaha, SBY mengundang gubernur se-Indonesia serta ketua Kadin provinsi.
Menurut SBY, para gubernur dan ketua Kadin sengaja dihadirkan dalam rapat kabinet untuk menyatukan komitmen, tindakan, dan langkah guna mengamankan perekonomian nasional dari dampak krisis keuangan. ''Keberhasilan sangat ditentukan oleh sinergi antara pusat dan daerah. Kita harus satu langkah. Para gubernur jangan menyelamatkan diri sendiri di tengah situasi seperti ini,'' kata SBY.
Peran gubernur, lanjut SBY, harus menjadi motivator dan mencari kesempatan di daerah masing-masing. ''Gubernur tidak hanya bersifat administratif. Sekarang, gubernur bersama pemerintah pusat bisa bersama-sama berkomunikasi dalam mengambil kebijakan,'' katanya.
Setelah sidang kabinet, Plt Menko Perekonomian yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah terus berupaya menstabilkan sektor-sektor industri, mulai yang kecil hingga besar. Sektor riil akan dipetakan dan diberi perhatian khusus, terutama yang memiliki peran dalam ekspor dan penciptaan lapangan kerja. ''Itu komitmen kita untuk mendorong sektor riil terus bergerak,'' ujarnya.
Ketua Umum Kadin M.S. Hidayat mengatakan, dalam sidang kabinet yang digelar pukul 14.00-17.00 itu disimpulkan, untuk keluar dari krisis, Indonesia tidak bisa mengandalkan bantuan luar negeri. Pada krisis 1998, Indonesia banyak dibantu lembaga keuangan dari berbagai negara. ''Sekarang lembaga-lembaga keuangan itu terkena krisis. Kita harus mengandalkan dari dalam negeri,'' kata Hidayat.
Menurut Hidayat, untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi 6 persen, sektor riil harus berjalan. Daya beli masyarakat juga harus dipertahankan. ''Capital inflows untuk investasi harus terjadi. Itu semua terwujud kalau kita lakukan efisiensi, pembenahan, dan tidak ada kompromi,'' kata Hidayat.
Selain itu, presiden menginstruksi seluruh gubernur untuk menggunakan produksi dalam negeri. Semua proyek APBN dan APBD harus menggunakan komponen dalam negeri. ''Ini sudah menjadi instruksi mulai sekarang. Kampanye mencintai produk dalam negeri secara besar-besaran segera dilakukan,'' kata Hidayat.
Hidayat memprediksi, krisis di Indonesia berlangsung dua tahun dan maksimal empat tahun. Dalam kurun waktu itu, pemerintah, pelaku ekonomi, dan masyarakat harus seirama. ''Teman-teman Kadin di daerah akan bertemu kepala daerah setempat guna menyamakan langkah,'' katanya.
Selain itu, Kadin mendukung langkah pemerintah menyelamatkan perusahaan nasional, termasuk Grup Bakrie. Menurut Hidayat, Bakrie merupakan simbol perusahaan nasional, sehingga pantas diselamatkan. ''Mudah-mudahan bisa. Saya dalam posisi berpihak pada langkah itu,'' kata Hidayat.
Ajukan Utang USD 5 M
Di sisi lain, pemerintah saat ini melobi Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional. Pemerintah berharap mendapat tambahan utang USD 5 miliar. Dana itu akan digunakan untuk memperkuat anggaran jika pertumbuhan ekonomi meleset di bawah 6 persen.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, saat ini yang sudah memberikan komitmen adalah Bank Dunia. Namun, hanya disanggupi USD 2 miliar. ''Ternyata yang mengajukan pinjaman tidak hanya Indonesia,'' kata Paskah setelah sidang kabinet kemarin.
Menurut Paskah, pemerintah tetap mengusahakan dari lembaga keuangan multilateral lain. ''Saya sudah melobi Islamic Development Bank (IDB). Mungkin cair USD 1 miliar,'' katanya.
Pinjaman itu hanya untuk berjaga-jaga jangan sampai terjadi defisit APBN meleset gara-gara pertumbuhan tidak mencapai 6 persen. Jika pertumbuhan mencapai 6 persen, pinjaman tidak digunakan. ''Ini semua untuk memperkuat ekonomi domestik,'' ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan, negara-negara ASEAN plus Tiongkok, Jepang, dan Korsel akan membentuk crisis fund. Indonesia ikut menjadi pemrakarsa pembentukan kelompok tersebut. ASEAN plus 3 sepakat mengumpulkan dana untuk menghadapi krisis.
''Di situ semua negara ASEAN ada. Jadi, sudah diatur berapa jumlahnya, cara pengumpulan dan penggunaannya bila ada salah satu negara anggota yang membutuhkan,'' jelas Sri Mulyani.
Dalam pertemuan menteri keuangan ASEAN di Dubai, Uni Emirat Arab, pekan lalu disepakati pembuatan rincian proses, jumlah, dan mekanisme pengumpulan dananya. ''Sekarang sedang disusun dan dipercepat,'' katanya.
Sepakati Asumsi RAPBN 2009
Setelah melalui pembahasan maraton tiga hari, akhirnya Panitia Anggaran (Panggar) DPR dan pemerintah menyepakati asumsi makro RAPBN 2009 yang baru.
Ketua Panja Asumsi RAPBN di Panitia Anggaran DPR Suharso Monoarfa mengatakan, asumsi baru yang disepakati merupakan pendekatan yang lebih realistis atas perkembangan global terkini. ''Ini agar APBN 2009 lebih realistis dan mendorong pemerintah agar lebih bekerja keras mencapai target,'' ujarnya saat rapat Panggar tadi malam (15/10).
Asumsi pertama yang disepakati adalah pertumbuhan ekonomi 6 persen. Asumsi tersebut lebih rendah daripada kesepakatan awal 6,3 persen atau masih dalam range usul terbaru pemerintah 5,5-6,1 persen.
Menurut Suharso, angka pertumbuhan 6 persen telah mempertimbangkan perlambatan laju pertumbuhan perekonomian dunia serta mempertahankan prioritas program pembangunan yang telah direncanakan di RKP 2009.
Asumsi kedua tentang inflasi disepakati 6,2 persen atau lebih rendah dari usul terbaru pemerintah 7 persen. Perkiraan inflasi tersebut didukung kecenderungan penurunan harga minyak dan komoditas.
Asumsi ketiga terkait nilai tukar rupiah disepakati Rp 9.400 per USD atau lebih rendah dari usul pemerintah Rp 9.500. Asumsi keempat suku bunga SBI 3 bulan disepakati 7,5 persen, atau lebih rendah dari usul 8,5 persen. Asumsi kelima harga minyak disepakati USD 80 per barel atau lebih rendah dari usul pemerintah USD 85 per barel.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah mengapresiasi positif semua asumsi baru yang disepakati. ''Ini cukup tepat untuk merespons situasi global yang bergerak dinamis dan sangat cepat dalam beberapa bulan terakhir,'' ujarnya.
Gubernur BI Boediono mengatakan, pihaknya mendukung kesepakatan asumsi baru. ''Ini menciptakan postur APBN yang saya kira sangat bagus. Saya yakin, ini direspons positif pasar,'' katanya. (eri/wir/owi/tom/oki)
JAKARTA - Harga yang harus dibayar Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat dampak krisis finansial global benar-benar mahal. Merujuk data terkini BEI, sejak mencapai titik tertinggi 9 Januari lalu hingga transaksi dihentikan 8 Oktober, pelaku bursa sudah kehilangan lebih dari Rp 800 triliun.
Pada 9 Januari indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh level 2.830,26 dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) Rp 2.063 triliun. Pascalibur Lebaran, ketika bursa kembali dibuka pada 6 Oktober, kapitalisasi pasar masih Rp 1.464 triliun. Ketika bursa ditutup sementara pekan lalu, kapitalisasi pasar drop menjadi Rp 1.167 triliun.
Dengan begitu, sejak awal tahun hingga bursa ditutup, kapitalisasi pasar telah tergerus Rp 818 triliun. Namun, jika dihitung dari posisi indeks di rekor tertinggi 9 Januari, kapitalisasi pasar atau total harga saham dikalikan jumlah saham beredar sudah anjlok Rp 890 triliun.
''Bursa di Indonesia memang sangat bergantung pada kondisi bursa regional dan global,'' tutur Kepala Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero di Jakarta kemarin (15/10).
Dari lantai BEI, IHSG kemarin dilanda aksi ambil untung setelah dua hari terakhir menguat. Indeks longsor 35,56 poin atau 2,29 persen menuju 1.520,407. Sebanyak 140 saham turun harga, 37 naik, dan 140 lainnya tidak berubah dengan total transaksi Rp 2,7 triliun.
Pergerakan indeks paralel dengan jatuhnya bursa kawasan. Kecuali indeks Nikkei di Jepang yang terkerek 1,06 persen, semua bursa regional menuju teritori negatif. Indeks Hang Seng di Hongkong minus 4,96 persen, indeks Shanghai tertebas 1,12 persen, dan Kospi Korsel ambles 2 persen. Dari Amerika, indeks Dow Jones tadi malam dibuka turun 3 persen atau 285,22 ke posisi 9.025,77 akibat berita negatif turunnya kinerja sektor ritel.
Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia Budi Ruseno menuturkan, pada rentang waktu medium, indeks menguji batas bawah di level 1.352 dan resisten jangka menengah di 1.800. ''Secara medium, indeks masih mengarah ke level tersebut,'' tutur direktur PT Bhakti Capital Securities itu.
Berdayakan Lokal
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menggelar sidang kabinet paripurna untuk membahas penanganan krisis global di gedung utama Sekretariat Negara. Selain para menteri dan pengusaha, SBY mengundang gubernur se-Indonesia serta ketua Kadin provinsi.
Menurut SBY, para gubernur dan ketua Kadin sengaja dihadirkan dalam rapat kabinet untuk menyatukan komitmen, tindakan, dan langkah guna mengamankan perekonomian nasional dari dampak krisis keuangan. ''Keberhasilan sangat ditentukan oleh sinergi antara pusat dan daerah. Kita harus satu langkah. Para gubernur jangan menyelamatkan diri sendiri di tengah situasi seperti ini,'' kata SBY.
Peran gubernur, lanjut SBY, harus menjadi motivator dan mencari kesempatan di daerah masing-masing. ''Gubernur tidak hanya bersifat administratif. Sekarang, gubernur bersama pemerintah pusat bisa bersama-sama berkomunikasi dalam mengambil kebijakan,'' katanya.
Setelah sidang kabinet, Plt Menko Perekonomian yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah terus berupaya menstabilkan sektor-sektor industri, mulai yang kecil hingga besar. Sektor riil akan dipetakan dan diberi perhatian khusus, terutama yang memiliki peran dalam ekspor dan penciptaan lapangan kerja. ''Itu komitmen kita untuk mendorong sektor riil terus bergerak,'' ujarnya.
Ketua Umum Kadin M.S. Hidayat mengatakan, dalam sidang kabinet yang digelar pukul 14.00-17.00 itu disimpulkan, untuk keluar dari krisis, Indonesia tidak bisa mengandalkan bantuan luar negeri. Pada krisis 1998, Indonesia banyak dibantu lembaga keuangan dari berbagai negara. ''Sekarang lembaga-lembaga keuangan itu terkena krisis. Kita harus mengandalkan dari dalam negeri,'' kata Hidayat.
Menurut Hidayat, untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi 6 persen, sektor riil harus berjalan. Daya beli masyarakat juga harus dipertahankan. ''Capital inflows untuk investasi harus terjadi. Itu semua terwujud kalau kita lakukan efisiensi, pembenahan, dan tidak ada kompromi,'' kata Hidayat.
Selain itu, presiden menginstruksi seluruh gubernur untuk menggunakan produksi dalam negeri. Semua proyek APBN dan APBD harus menggunakan komponen dalam negeri. ''Ini sudah menjadi instruksi mulai sekarang. Kampanye mencintai produk dalam negeri secara besar-besaran segera dilakukan,'' kata Hidayat.
Hidayat memprediksi, krisis di Indonesia berlangsung dua tahun dan maksimal empat tahun. Dalam kurun waktu itu, pemerintah, pelaku ekonomi, dan masyarakat harus seirama. ''Teman-teman Kadin di daerah akan bertemu kepala daerah setempat guna menyamakan langkah,'' katanya.
Selain itu, Kadin mendukung langkah pemerintah menyelamatkan perusahaan nasional, termasuk Grup Bakrie. Menurut Hidayat, Bakrie merupakan simbol perusahaan nasional, sehingga pantas diselamatkan. ''Mudah-mudahan bisa. Saya dalam posisi berpihak pada langkah itu,'' kata Hidayat.
Ajukan Utang USD 5 M
Di sisi lain, pemerintah saat ini melobi Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional. Pemerintah berharap mendapat tambahan utang USD 5 miliar. Dana itu akan digunakan untuk memperkuat anggaran jika pertumbuhan ekonomi meleset di bawah 6 persen.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, saat ini yang sudah memberikan komitmen adalah Bank Dunia. Namun, hanya disanggupi USD 2 miliar. ''Ternyata yang mengajukan pinjaman tidak hanya Indonesia,'' kata Paskah setelah sidang kabinet kemarin.
Menurut Paskah, pemerintah tetap mengusahakan dari lembaga keuangan multilateral lain. ''Saya sudah melobi Islamic Development Bank (IDB). Mungkin cair USD 1 miliar,'' katanya.
Pinjaman itu hanya untuk berjaga-jaga jangan sampai terjadi defisit APBN meleset gara-gara pertumbuhan tidak mencapai 6 persen. Jika pertumbuhan mencapai 6 persen, pinjaman tidak digunakan. ''Ini semua untuk memperkuat ekonomi domestik,'' ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan, negara-negara ASEAN plus Tiongkok, Jepang, dan Korsel akan membentuk crisis fund. Indonesia ikut menjadi pemrakarsa pembentukan kelompok tersebut. ASEAN plus 3 sepakat mengumpulkan dana untuk menghadapi krisis.
''Di situ semua negara ASEAN ada. Jadi, sudah diatur berapa jumlahnya, cara pengumpulan dan penggunaannya bila ada salah satu negara anggota yang membutuhkan,'' jelas Sri Mulyani.
Dalam pertemuan menteri keuangan ASEAN di Dubai, Uni Emirat Arab, pekan lalu disepakati pembuatan rincian proses, jumlah, dan mekanisme pengumpulan dananya. ''Sekarang sedang disusun dan dipercepat,'' katanya.
Sepakati Asumsi RAPBN 2009
Setelah melalui pembahasan maraton tiga hari, akhirnya Panitia Anggaran (Panggar) DPR dan pemerintah menyepakati asumsi makro RAPBN 2009 yang baru.
Ketua Panja Asumsi RAPBN di Panitia Anggaran DPR Suharso Monoarfa mengatakan, asumsi baru yang disepakati merupakan pendekatan yang lebih realistis atas perkembangan global terkini. ''Ini agar APBN 2009 lebih realistis dan mendorong pemerintah agar lebih bekerja keras mencapai target,'' ujarnya saat rapat Panggar tadi malam (15/10).
Asumsi pertama yang disepakati adalah pertumbuhan ekonomi 6 persen. Asumsi tersebut lebih rendah daripada kesepakatan awal 6,3 persen atau masih dalam range usul terbaru pemerintah 5,5-6,1 persen.
Menurut Suharso, angka pertumbuhan 6 persen telah mempertimbangkan perlambatan laju pertumbuhan perekonomian dunia serta mempertahankan prioritas program pembangunan yang telah direncanakan di RKP 2009.
Asumsi kedua tentang inflasi disepakati 6,2 persen atau lebih rendah dari usul terbaru pemerintah 7 persen. Perkiraan inflasi tersebut didukung kecenderungan penurunan harga minyak dan komoditas.
Asumsi ketiga terkait nilai tukar rupiah disepakati Rp 9.400 per USD atau lebih rendah dari usul pemerintah Rp 9.500. Asumsi keempat suku bunga SBI 3 bulan disepakati 7,5 persen, atau lebih rendah dari usul 8,5 persen. Asumsi kelima harga minyak disepakati USD 80 per barel atau lebih rendah dari usul pemerintah USD 85 per barel.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah mengapresiasi positif semua asumsi baru yang disepakati. ''Ini cukup tepat untuk merespons situasi global yang bergerak dinamis dan sangat cepat dalam beberapa bulan terakhir,'' ujarnya.
Gubernur BI Boediono mengatakan, pihaknya mendukung kesepakatan asumsi baru. ''Ini menciptakan postur APBN yang saya kira sangat bagus. Saya yakin, ini direspons positif pasar,'' katanya. (eri/wir/owi/tom/oki)
Pada 9 Januari indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh level 2.830,26 dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) Rp 2.063 triliun. Pascalibur Lebaran, ketika bursa kembali dibuka pada 6 Oktober, kapitalisasi pasar masih Rp 1.464 triliun. Ketika bursa ditutup sementara pekan lalu, kapitalisasi pasar drop menjadi Rp 1.167 triliun.
Dengan begitu, sejak awal tahun hingga bursa ditutup, kapitalisasi pasar telah tergerus Rp 818 triliun. Namun, jika dihitung dari posisi indeks di rekor tertinggi 9 Januari, kapitalisasi pasar atau total harga saham dikalikan jumlah saham beredar sudah anjlok Rp 890 triliun.
''Bursa di Indonesia memang sangat bergantung pada kondisi bursa regional dan global,'' tutur Kepala Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero di Jakarta kemarin (15/10).
Dari lantai BEI, IHSG kemarin dilanda aksi ambil untung setelah dua hari terakhir menguat. Indeks longsor 35,56 poin atau 2,29 persen menuju 1.520,407. Sebanyak 140 saham turun harga, 37 naik, dan 140 lainnya tidak berubah dengan total transaksi Rp 2,7 triliun.
Pergerakan indeks paralel dengan jatuhnya bursa kawasan. Kecuali indeks Nikkei di Jepang yang terkerek 1,06 persen, semua bursa regional menuju teritori negatif. Indeks Hang Seng di Hongkong minus 4,96 persen, indeks Shanghai tertebas 1,12 persen, dan Kospi Korsel ambles 2 persen. Dari Amerika, indeks Dow Jones tadi malam dibuka turun 3 persen atau 285,22 ke posisi 9.025,77 akibat berita negatif turunnya kinerja sektor ritel.
Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia Budi Ruseno menuturkan, pada rentang waktu medium, indeks menguji batas bawah di level 1.352 dan resisten jangka menengah di 1.800. ''Secara medium, indeks masih mengarah ke level tersebut,'' tutur direktur PT Bhakti Capital Securities itu.
Berdayakan Lokal
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menggelar sidang kabinet paripurna untuk membahas penanganan krisis global di gedung utama Sekretariat Negara. Selain para menteri dan pengusaha, SBY mengundang gubernur se-Indonesia serta ketua Kadin provinsi.
Menurut SBY, para gubernur dan ketua Kadin sengaja dihadirkan dalam rapat kabinet untuk menyatukan komitmen, tindakan, dan langkah guna mengamankan perekonomian nasional dari dampak krisis keuangan. ''Keberhasilan sangat ditentukan oleh sinergi antara pusat dan daerah. Kita harus satu langkah. Para gubernur jangan menyelamatkan diri sendiri di tengah situasi seperti ini,'' kata SBY.
Peran gubernur, lanjut SBY, harus menjadi motivator dan mencari kesempatan di daerah masing-masing. ''Gubernur tidak hanya bersifat administratif. Sekarang, gubernur bersama pemerintah pusat bisa bersama-sama berkomunikasi dalam mengambil kebijakan,'' katanya.
Setelah sidang kabinet, Plt Menko Perekonomian yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah terus berupaya menstabilkan sektor-sektor industri, mulai yang kecil hingga besar. Sektor riil akan dipetakan dan diberi perhatian khusus, terutama yang memiliki peran dalam ekspor dan penciptaan lapangan kerja. ''Itu komitmen kita untuk mendorong sektor riil terus bergerak,'' ujarnya.
Ketua Umum Kadin M.S. Hidayat mengatakan, dalam sidang kabinet yang digelar pukul 14.00-17.00 itu disimpulkan, untuk keluar dari krisis, Indonesia tidak bisa mengandalkan bantuan luar negeri. Pada krisis 1998, Indonesia banyak dibantu lembaga keuangan dari berbagai negara. ''Sekarang lembaga-lembaga keuangan itu terkena krisis. Kita harus mengandalkan dari dalam negeri,'' kata Hidayat.
Menurut Hidayat, untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi 6 persen, sektor riil harus berjalan. Daya beli masyarakat juga harus dipertahankan. ''Capital inflows untuk investasi harus terjadi. Itu semua terwujud kalau kita lakukan efisiensi, pembenahan, dan tidak ada kompromi,'' kata Hidayat.
Selain itu, presiden menginstruksi seluruh gubernur untuk menggunakan produksi dalam negeri. Semua proyek APBN dan APBD harus menggunakan komponen dalam negeri. ''Ini sudah menjadi instruksi mulai sekarang. Kampanye mencintai produk dalam negeri secara besar-besaran segera dilakukan,'' kata Hidayat.
Hidayat memprediksi, krisis di Indonesia berlangsung dua tahun dan maksimal empat tahun. Dalam kurun waktu itu, pemerintah, pelaku ekonomi, dan masyarakat harus seirama. ''Teman-teman Kadin di daerah akan bertemu kepala daerah setempat guna menyamakan langkah,'' katanya.
Selain itu, Kadin mendukung langkah pemerintah menyelamatkan perusahaan nasional, termasuk Grup Bakrie. Menurut Hidayat, Bakrie merupakan simbol perusahaan nasional, sehingga pantas diselamatkan. ''Mudah-mudahan bisa. Saya dalam posisi berpihak pada langkah itu,'' kata Hidayat.
Ajukan Utang USD 5 M
Di sisi lain, pemerintah saat ini melobi Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional. Pemerintah berharap mendapat tambahan utang USD 5 miliar. Dana itu akan digunakan untuk memperkuat anggaran jika pertumbuhan ekonomi meleset di bawah 6 persen.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, saat ini yang sudah memberikan komitmen adalah Bank Dunia. Namun, hanya disanggupi USD 2 miliar. ''Ternyata yang mengajukan pinjaman tidak hanya Indonesia,'' kata Paskah setelah sidang kabinet kemarin.
Menurut Paskah, pemerintah tetap mengusahakan dari lembaga keuangan multilateral lain. ''Saya sudah melobi Islamic Development Bank (IDB). Mungkin cair USD 1 miliar,'' katanya.
Pinjaman itu hanya untuk berjaga-jaga jangan sampai terjadi defisit APBN meleset gara-gara pertumbuhan tidak mencapai 6 persen. Jika pertumbuhan mencapai 6 persen, pinjaman tidak digunakan. ''Ini semua untuk memperkuat ekonomi domestik,'' ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan, negara-negara ASEAN plus Tiongkok, Jepang, dan Korsel akan membentuk crisis fund. Indonesia ikut menjadi pemrakarsa pembentukan kelompok tersebut. ASEAN plus 3 sepakat mengumpulkan dana untuk menghadapi krisis.
''Di situ semua negara ASEAN ada. Jadi, sudah diatur berapa jumlahnya, cara pengumpulan dan penggunaannya bila ada salah satu negara anggota yang membutuhkan,'' jelas Sri Mulyani.
Dalam pertemuan menteri keuangan ASEAN di Dubai, Uni Emirat Arab, pekan lalu disepakati pembuatan rincian proses, jumlah, dan mekanisme pengumpulan dananya. ''Sekarang sedang disusun dan dipercepat,'' katanya.
Sepakati Asumsi RAPBN 2009
Setelah melalui pembahasan maraton tiga hari, akhirnya Panitia Anggaran (Panggar) DPR dan pemerintah menyepakati asumsi makro RAPBN 2009 yang baru.
Ketua Panja Asumsi RAPBN di Panitia Anggaran DPR Suharso Monoarfa mengatakan, asumsi baru yang disepakati merupakan pendekatan yang lebih realistis atas perkembangan global terkini. ''Ini agar APBN 2009 lebih realistis dan mendorong pemerintah agar lebih bekerja keras mencapai target,'' ujarnya saat rapat Panggar tadi malam (15/10).
Asumsi pertama yang disepakati adalah pertumbuhan ekonomi 6 persen. Asumsi tersebut lebih rendah daripada kesepakatan awal 6,3 persen atau masih dalam range usul terbaru pemerintah 5,5-6,1 persen.
Menurut Suharso, angka pertumbuhan 6 persen telah mempertimbangkan perlambatan laju pertumbuhan perekonomian dunia serta mempertahankan prioritas program pembangunan yang telah direncanakan di RKP 2009.
Asumsi kedua tentang inflasi disepakati 6,2 persen atau lebih rendah dari usul terbaru pemerintah 7 persen. Perkiraan inflasi tersebut didukung kecenderungan penurunan harga minyak dan komoditas.
Asumsi ketiga terkait nilai tukar rupiah disepakati Rp 9.400 per USD atau lebih rendah dari usul pemerintah Rp 9.500. Asumsi keempat suku bunga SBI 3 bulan disepakati 7,5 persen, atau lebih rendah dari usul 8,5 persen. Asumsi kelima harga minyak disepakati USD 80 per barel atau lebih rendah dari usul pemerintah USD 85 per barel.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah mengapresiasi positif semua asumsi baru yang disepakati. ''Ini cukup tepat untuk merespons situasi global yang bergerak dinamis dan sangat cepat dalam beberapa bulan terakhir,'' ujarnya.
Gubernur BI Boediono mengatakan, pihaknya mendukung kesepakatan asumsi baru. ''Ini menciptakan postur APBN yang saya kira sangat bagus. Saya yakin, ini direspons positif pasar,'' katanya. (eri/wir/owi/tom/oki)
JAKARTA - Harga yang harus dibayar Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat dampak krisis finansial global benar-benar mahal. Merujuk data terkini BEI, sejak mencapai titik tertinggi 9 Januari lalu hingga transaksi dihentikan 8 Oktober, pelaku bursa sudah kehilangan lebih dari Rp 800 triliun.
Pada 9 Januari indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh level 2.830,26 dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) Rp 2.063 triliun. Pascalibur Lebaran, ketika bursa kembali dibuka pada 6 Oktober, kapitalisasi pasar masih Rp 1.464 triliun. Ketika bursa ditutup sementara pekan lalu, kapitalisasi pasar drop menjadi Rp 1.167 triliun.
Dengan begitu, sejak awal tahun hingga bursa ditutup, kapitalisasi pasar telah tergerus Rp 818 triliun. Namun, jika dihitung dari posisi indeks di rekor tertinggi 9 Januari, kapitalisasi pasar atau total harga saham dikalikan jumlah saham beredar sudah anjlok Rp 890 triliun.
''Bursa di Indonesia memang sangat bergantung pada kondisi bursa regional dan global,'' tutur Kepala Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero di Jakarta kemarin (15/10).
Dari lantai BEI, IHSG kemarin dilanda aksi ambil untung setelah dua hari terakhir menguat. Indeks longsor 35,56 poin atau 2,29 persen menuju 1.520,407. Sebanyak 140 saham turun harga, 37 naik, dan 140 lainnya tidak berubah dengan total transaksi Rp 2,7 triliun.
Pergerakan indeks paralel dengan jatuhnya bursa kawasan. Kecuali indeks Nikkei di Jepang yang terkerek 1,06 persen, semua bursa regional menuju teritori negatif. Indeks Hang Seng di Hongkong minus 4,96 persen, indeks Shanghai tertebas 1,12 persen, dan Kospi Korsel ambles 2 persen. Dari Amerika, indeks Dow Jones tadi malam dibuka turun 3 persen atau 285,22 ke posisi 9.025,77 akibat berita negatif turunnya kinerja sektor ritel.
Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia Budi Ruseno menuturkan, pada rentang waktu medium, indeks menguji batas bawah di level 1.352 dan resisten jangka menengah di 1.800. ''Secara medium, indeks masih mengarah ke level tersebut,'' tutur direktur PT Bhakti Capital Securities itu.
Berdayakan Lokal
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menggelar sidang kabinet paripurna untuk membahas penanganan krisis global di gedung utama Sekretariat Negara. Selain para menteri dan pengusaha, SBY mengundang gubernur se-Indonesia serta ketua Kadin provinsi.
Menurut SBY, para gubernur dan ketua Kadin sengaja dihadirkan dalam rapat kabinet untuk menyatukan komitmen, tindakan, dan langkah guna mengamankan perekonomian nasional dari dampak krisis keuangan. ''Keberhasilan sangat ditentukan oleh sinergi antara pusat dan daerah. Kita harus satu langkah. Para gubernur jangan menyelamatkan diri sendiri di tengah situasi seperti ini,'' kata SBY.
Peran gubernur, lanjut SBY, harus menjadi motivator dan mencari kesempatan di daerah masing-masing. ''Gubernur tidak hanya bersifat administratif. Sekarang, gubernur bersama pemerintah pusat bisa bersama-sama berkomunikasi dalam mengambil kebijakan,'' katanya.
Setelah sidang kabinet, Plt Menko Perekonomian yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah terus berupaya menstabilkan sektor-sektor industri, mulai yang kecil hingga besar. Sektor riil akan dipetakan dan diberi perhatian khusus, terutama yang memiliki peran dalam ekspor dan penciptaan lapangan kerja. ''Itu komitmen kita untuk mendorong sektor riil terus bergerak,'' ujarnya.
Ketua Umum Kadin M.S. Hidayat mengatakan, dalam sidang kabinet yang digelar pukul 14.00-17.00 itu disimpulkan, untuk keluar dari krisis, Indonesia tidak bisa mengandalkan bantuan luar negeri. Pada krisis 1998, Indonesia banyak dibantu lembaga keuangan dari berbagai negara. ''Sekarang lembaga-lembaga keuangan itu terkena krisis. Kita harus mengandalkan dari dalam negeri,'' kata Hidayat.
Menurut Hidayat, untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi 6 persen, sektor riil harus berjalan. Daya beli masyarakat juga harus dipertahankan. ''Capital inflows untuk investasi harus terjadi. Itu semua terwujud kalau kita lakukan efisiensi, pembenahan, dan tidak ada kompromi,'' kata Hidayat.
Selain itu, presiden menginstruksi seluruh gubernur untuk menggunakan produksi dalam negeri. Semua proyek APBN dan APBD harus menggunakan komponen dalam negeri. ''Ini sudah menjadi instruksi mulai sekarang. Kampanye mencintai produk dalam negeri secara besar-besaran segera dilakukan,'' kata Hidayat.
Hidayat memprediksi, krisis di Indonesia berlangsung dua tahun dan maksimal empat tahun. Dalam kurun waktu itu, pemerintah, pelaku ekonomi, dan masyarakat harus seirama. ''Teman-teman Kadin di daerah akan bertemu kepala daerah setempat guna menyamakan langkah,'' katanya.
Selain itu, Kadin mendukung langkah pemerintah menyelamatkan perusahaan nasional, termasuk Grup Bakrie. Menurut Hidayat, Bakrie merupakan simbol perusahaan nasional, sehingga pantas diselamatkan. ''Mudah-mudahan bisa. Saya dalam posisi berpihak pada langkah itu,'' kata Hidayat.
Ajukan Utang USD 5 M
Di sisi lain, pemerintah saat ini melobi Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional. Pemerintah berharap mendapat tambahan utang USD 5 miliar. Dana itu akan digunakan untuk memperkuat anggaran jika pertumbuhan ekonomi meleset di bawah 6 persen.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan, saat ini yang sudah memberikan komitmen adalah Bank Dunia. Namun, hanya disanggupi USD 2 miliar. ''Ternyata yang mengajukan pinjaman tidak hanya Indonesia,'' kata Paskah setelah sidang kabinet kemarin.
Menurut Paskah, pemerintah tetap mengusahakan dari lembaga keuangan multilateral lain. ''Saya sudah melobi Islamic Development Bank (IDB). Mungkin cair USD 1 miliar,'' katanya.
Pinjaman itu hanya untuk berjaga-jaga jangan sampai terjadi defisit APBN meleset gara-gara pertumbuhan tidak mencapai 6 persen. Jika pertumbuhan mencapai 6 persen, pinjaman tidak digunakan. ''Ini semua untuk memperkuat ekonomi domestik,'' ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan, negara-negara ASEAN plus Tiongkok, Jepang, dan Korsel akan membentuk crisis fund. Indonesia ikut menjadi pemrakarsa pembentukan kelompok tersebut. ASEAN plus 3 sepakat mengumpulkan dana untuk menghadapi krisis.
''Di situ semua negara ASEAN ada. Jadi, sudah diatur berapa jumlahnya, cara pengumpulan dan penggunaannya bila ada salah satu negara anggota yang membutuhkan,'' jelas Sri Mulyani.
Dalam pertemuan menteri keuangan ASEAN di Dubai, Uni Emirat Arab, pekan lalu disepakati pembuatan rincian proses, jumlah, dan mekanisme pengumpulan dananya. ''Sekarang sedang disusun dan dipercepat,'' katanya.
Sepakati Asumsi RAPBN 2009
Setelah melalui pembahasan maraton tiga hari, akhirnya Panitia Anggaran (Panggar) DPR dan pemerintah menyepakati asumsi makro RAPBN 2009 yang baru.
Ketua Panja Asumsi RAPBN di Panitia Anggaran DPR Suharso Monoarfa mengatakan, asumsi baru yang disepakati merupakan pendekatan yang lebih realistis atas perkembangan global terkini. ''Ini agar APBN 2009 lebih realistis dan mendorong pemerintah agar lebih bekerja keras mencapai target,'' ujarnya saat rapat Panggar tadi malam (15/10).
Asumsi pertama yang disepakati adalah pertumbuhan ekonomi 6 persen. Asumsi tersebut lebih rendah daripada kesepakatan awal 6,3 persen atau masih dalam range usul terbaru pemerintah 5,5-6,1 persen.
Menurut Suharso, angka pertumbuhan 6 persen telah mempertimbangkan perlambatan laju pertumbuhan perekonomian dunia serta mempertahankan prioritas program pembangunan yang telah direncanakan di RKP 2009.
Asumsi kedua tentang inflasi disepakati 6,2 persen atau lebih rendah dari usul terbaru pemerintah 7 persen. Perkiraan inflasi tersebut didukung kecenderungan penurunan harga minyak dan komoditas.
Asumsi ketiga terkait nilai tukar rupiah disepakati Rp 9.400 per USD atau lebih rendah dari usul pemerintah Rp 9.500. Asumsi keempat suku bunga SBI 3 bulan disepakati 7,5 persen, atau lebih rendah dari usul 8,5 persen. Asumsi kelima harga minyak disepakati USD 80 per barel atau lebih rendah dari usul pemerintah USD 85 per barel.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah mengapresiasi positif semua asumsi baru yang disepakati. ''Ini cukup tepat untuk merespons situasi global yang bergerak dinamis dan sangat cepat dalam beberapa bulan terakhir,'' ujarnya.
Gubernur BI Boediono mengatakan, pihaknya mendukung kesepakatan asumsi baru. ''Ini menciptakan postur APBN yang saya kira sangat bagus. Saya yakin, ini direspons positif pasar,'' katanya. (eri/wir/owi/tom/oki)
Wednesday, October 15, 2008
Apa Saja Investasi ala Orang Indonesia?
detikFinance
Jakarta - Bagaimana strategi investasi di tengah kondisi krisis terkini? Investor Indonesia, layaknya investor Asia lainnya, ternyata masih cukup konservatif. Mereka umumnya tak mau mengambil investasi yang terlalu berisiko.
Apa saja pilihan investasi orang Indonesia? Menurut survei dari ING Securities Indonesia, investor Indonesia selama triwulan III-2009 ternyata masih memilik investasi dalam bentuk uang tunai (95%) dan emas (76%).
Sementara untuk periode triwulan IV-2008, hanya sedikit yang ingin berinvestasi dalam saham lokal. Bagaimana sisanya?
Sebanyak 37% investor Indonesia mengatakan berminat untuk investasi pada uang tunai pada triwulan IV-2008
14% berminat untuk investasi sektor properti
29% berniat investasi emas
10% akan berinvestasi pada dana pensiun.
"Kami menganjurkan investor untuk tetap mempertahankan rencana investasi jangka panjang mereka ditengah gelombang pasar yang kita saksikan sekarang ini," kata Alan Harden, CEO ING Investment Management Asia/Pasifik dalam siaran persnya, Rabu (15/10/2008).
Ia mengaku tetap optimistis dengan kondisi ekonomi dan keuangan Asia, dan dalam jangka panjang pasar-pasar di Asia masih akan memiliki kinerja yang lebih baik ketimbang AS ataupun Eropa.
Indeks Sentimen Investor
Sementara survei triwulanan ING menunjukkan, indeks sentimen investor di Asia turun hingga 39% ke posisi 86 di triwulan III-2008, dibandingkan posisi 141 di triwulan III-2008. Secara quarter to quarter, indeks ini juga turun 21%.
Untuk investor Indonesia, indeks juga menunjukkan penurunan hingga 7,5% dalam 12 bulan terakhir. Padahal pada triwulan III-2008, indeks sentimen investor Indonesia sempat naik 15% menjadi 123 pada triwulan III-2008.
Selain itu, mayoritas investor Indonesia juga masih khawatir terhadap inflasi, meski cukup banyak yang berpendapat angkanya akan turun pada triwulan IV-2008.
Data juga menunjukkan bahwa masalah kelangkaan likuiditas dan perlambatan ekonomi AS mulai mempengaruhi sentimen investor.
Sebanyak 54% keputusan investasi investor Indonesia mulai terpengaruh oleh ketatnya likuiditas pada triwulan III.
51% keputusan investasi lumayan terpengaruh oleh situasi ekonomi AS pada triwulan III.
"Sampai batasan tertentu, ekonomi domestik telah melindungi Indonesia dari dampak langsung kondisi global dan ekonomi domestik tertopang oleh kuatnya harga-harga komoditas sepanjang tahun ini," ujar Robert Scholten, Presdir ING Securities Indonesia.
Namun menurutnya, semakin bergejolaknya situasi dai AS, Eropa serta penurunan drastis di beberapa pasar Asia, menyebabkan sentimen investor lokal mulai menurun. Hal itu terlihat dari bergejolaknya pasar Indonesia 2 pekan belakangan ini sebagai reaksi pasar global.
"Memasuki triwulan terakhir 2008, kami melihat sentimen investor Indonesia akan terus menurun, seperti negara-negara Asia lainnya, investor Indonesia akan lebih memilik berinvestasi pada uang tunai, simpanan dan emas meskipun adanya potensi peningkatan di pasar saham," urai Scholten.
Jakarta - Bagaimana strategi investasi di tengah kondisi krisis terkini? Investor Indonesia, layaknya investor Asia lainnya, ternyata masih cukup konservatif. Mereka umumnya tak mau mengambil investasi yang terlalu berisiko.
Apa saja pilihan investasi orang Indonesia? Menurut survei dari ING Securities Indonesia, investor Indonesia selama triwulan III-2009 ternyata masih memilik investasi dalam bentuk uang tunai (95%) dan emas (76%).
Sementara untuk periode triwulan IV-2008, hanya sedikit yang ingin berinvestasi dalam saham lokal. Bagaimana sisanya?
Sebanyak 37% investor Indonesia mengatakan berminat untuk investasi pada uang tunai pada triwulan IV-2008
14% berminat untuk investasi sektor properti
29% berniat investasi emas
10% akan berinvestasi pada dana pensiun.
"Kami menganjurkan investor untuk tetap mempertahankan rencana investasi jangka panjang mereka ditengah gelombang pasar yang kita saksikan sekarang ini," kata Alan Harden, CEO ING Investment Management Asia/Pasifik dalam siaran persnya, Rabu (15/10/2008).
Ia mengaku tetap optimistis dengan kondisi ekonomi dan keuangan Asia, dan dalam jangka panjang pasar-pasar di Asia masih akan memiliki kinerja yang lebih baik ketimbang AS ataupun Eropa.
Indeks Sentimen Investor
Sementara survei triwulanan ING menunjukkan, indeks sentimen investor di Asia turun hingga 39% ke posisi 86 di triwulan III-2008, dibandingkan posisi 141 di triwulan III-2008. Secara quarter to quarter, indeks ini juga turun 21%.
Untuk investor Indonesia, indeks juga menunjukkan penurunan hingga 7,5% dalam 12 bulan terakhir. Padahal pada triwulan III-2008, indeks sentimen investor Indonesia sempat naik 15% menjadi 123 pada triwulan III-2008.
Selain itu, mayoritas investor Indonesia juga masih khawatir terhadap inflasi, meski cukup banyak yang berpendapat angkanya akan turun pada triwulan IV-2008.
Data juga menunjukkan bahwa masalah kelangkaan likuiditas dan perlambatan ekonomi AS mulai mempengaruhi sentimen investor.
Sebanyak 54% keputusan investasi investor Indonesia mulai terpengaruh oleh ketatnya likuiditas pada triwulan III.
51% keputusan investasi lumayan terpengaruh oleh situasi ekonomi AS pada triwulan III.
"Sampai batasan tertentu, ekonomi domestik telah melindungi Indonesia dari dampak langsung kondisi global dan ekonomi domestik tertopang oleh kuatnya harga-harga komoditas sepanjang tahun ini," ujar Robert Scholten, Presdir ING Securities Indonesia.
Namun menurutnya, semakin bergejolaknya situasi dai AS, Eropa serta penurunan drastis di beberapa pasar Asia, menyebabkan sentimen investor lokal mulai menurun. Hal itu terlihat dari bergejolaknya pasar Indonesia 2 pekan belakangan ini sebagai reaksi pasar global.
"Memasuki triwulan terakhir 2008, kami melihat sentimen investor Indonesia akan terus menurun, seperti negara-negara Asia lainnya, investor Indonesia akan lebih memilik berinvestasi pada uang tunai, simpanan dan emas meskipun adanya potensi peningkatan di pasar saham," urai Scholten.
Thursday, October 9, 2008
Rugi Ratusan Juta, Lega Bisa Istirahatkan Jantung
Mereka yang Degdegan Saat Bursa Terjun Bebas
Harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin rontok terkena dampak lanjutan krisis finansial di Amerika. Akibatnya, otoritas bursa terpaksa menghentikan perdagangan. Inilah potret beberapa investor yang sport jantung sejak pagi.
AGUS WIRAWAN, Jakarta
DUA laptop milik Ramson Siagian sejak pagi kemarin terus hidup. Lewat peranti canggih itu mata anggota DPR tersebut hampir tak berkedip memantau pergerakan harga saham di BEI.
Ramson adalah satu dari sedikit orang di Indonesia yang pemain aktif di pasar modal. Tahun lalu, bersamaan dengan booming bursa di tanah air, dia mendapat keuntungan lumayan besar. Besarnya setara gaji setahun plus tunjangan yang dia terima selama satu tahun sebagai wakil rakyat di Senayan.
Namun, pada Rabu "kelabu" kemarin, peruntungan itu berubah 180 derajat. "Semua investor menghadapi situasi yang kacau balau, karena harga semua saham anjlok," ujarnya.
Anggota Komisi XI DPR itu enggan menyebut berapa persis kerugian yang diderita akibat gonjang-ganjing di BEI beberapa hari terakhir. Alasannya, seorang investor tidak akan pernah mau mengutarakan kerugian yang dia alami. "Itu tidak etis. Yang jelas, kalau untungnya saja bisa ratusan juta, kerugiannya juga bisa segitu," lanjutnya.
Menurut Ramson, keputusan BEI menghentikan perdagangan saham pukul 11.08 kemarin merupakan pilihan terbaik. Meski kondisi pasar menjadi stagnan, hal itu cukup membantu untuk tidak makin merugikan investor. "Setidaknya kita bisa tidur nyenyak. Istirahatkan jantung dulu, sebelum pasar kembali dibuka. Ambil napas dululah," ungkapnya,
Dalam situasi seperti itu, pria yang selalu membawa laptop -termasuk saat bermobil- untuk memantau pergerakan harga saham itu mengakui sebagian besar investor sudah mengalami potential loss.
"Kalau sahamnya belum dijual tapi posisinya sudah rugi, ya berarti potential loss. Tapi, ada juga yang sudah berani jual rugi dalam kondisi ini," katanya.
Sebagai investor, dia harus berani menanggung risiko apa pun, termasuk merugi dalam jumlah sangat besar. Itu sudah menjadi risiko semua orang yang bermain saham. "Bisa saja saat ini kekayaan melimpah, tapi besok tiba-tiba bangkrut karena harga semua saham turun drastis. Kalau seperti sekarang ini, mana ada (investor) yang tidak rugi, " tuturnya.
Kunci bermain saham, kata dia, harus cepat mengambil keputusan untuk buy (membeli) atau sell (menjual). Meski begitu, ketenangan berpikir dan kesabaran juga harus tetap ada. Karena itu, dia menyediakan dua laptop untuk mendukung profesi "sambilan"-nya tersebut. "Pas harga naik turun nggak boleh lepas dari laptop. Kalau satunya mati, bisa ganti laptop satunya lagi," tambahnya.
Ramson berharap kondisi pasar kembali membaik, setidaknya sampai harga saham yang dimiliki mencapai titik impas. "Kita nggak lagi mikir keuntungan kalau sudah begini. Yang penting harganya balik saja," harapnya.
Meski begitu, dia yakin kondisi pasar saham kembali normal seperti sedia kala. Sebab, fundamental ekonomi dan emiten yang ada sekarang ini cukup baik. Ini berbeda dengan kondisi pada krisis ekonomi 1998. "Dulu (1998) itu pas banyak utang (dalam valuta asing) perusahaan yang jatuh tempo. Sekarang emiten-emiten itu kan sehat, jadi saya yakin pasti harganya bisa kembali," katanya optimistis.
Menurut dia, ketidakstabilan pasar saham Indonesia saat ini diakibatkan masih besarnya porsi dana asing yang menguasai pasar. Saat dampak krisis keuangan AS meluas, banyak investor asing dari Eropa, Jepang, atau Asia lainnya yang menarik dana. "Yang kecil lalu ikut-ikutan," jelasnya.
Investor domestik lainnya, Airlangga Hartarto, juga mengakui bahwa saat ini banyak investor yang rugi, terutama investor individu. Tapi, investor institusi masih banyak yang bertahan. Ini karena investor individu tidak banyak memiliki pengetahuan soal saham. "Banyak yang panik kemudian ikut-ikutan menarik sahamnya," ungkapnya.
Airlangga Hartarto yang juga ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) itu menilai kepanikan itulah yang menyebabkan investor menderita kerugian luar biasa.
"Ada yang berani jual meski ruginya banyak sekali. Ini yang menyebabkan bursa jatuh. Kalau menurut saya, nggak usah disebut angka-angka (kerugian) itu," cetusnya.
Airlangga berharap penghentian perdagangan pasar modal berlangsung hingga Jumat. Artinya, perdagangan baru dimulai lagi Senin depan. Sebab, jika pemerintah tidak memiliki formula yang jitu untuk mengatasi, percuma perdagangan bursa kembali dibuka. "Biar saja di-suspend lama, yang penting investor selamat. Bukan tambah hancur," jelasnya.
Seperti Airlangga, imbas krisis keuangan Amerika Serikat yang merontokkkan bursa dunia dan Indonesia itu juga berimbas ke kehidupan M.A. Aristyawan. Investor yang beberapa tahun belakangan aktif mengadu peruntungan di pasar modal itu terpaksa gigit jari dalam empat bulan terakhir. Indeks Harga Saham Gabungan kemarin ambrol ke level 1.451, dengan hanya membukukan nilai transaksi total Rp 952,16 juta.
Aristyawan memiliki sekitar 20 saham yang tersebar di berbagai sektor seperti perbankan, komoditas, properti, hingga infrastruktur. Kendati demikian, dia enggan menyebutkan besaran dana yang dihabiskan untuk membeli saham.
"Saya tidak mau cut loss (menjual sekarang untuk menghindari kerugian lebih besar). Daripada saya jual rugi, lebih baik saya tidak bertransaksi dulu. Sudah sekitar empat bulan saya pasif di pasar modal," ujar pria yang sehari-hari berprofesi sebagai dokter itu. (el)
Hari Ini Bursa Efek Indonesia Masih Tutup
JAKARTA - Pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kian mengkhawatirkan. Kemarin (8/10), indeks harga saham gabungan (IHSG) terperosok makin dalam, sehingga memaksa BEI menghentikan perdagangan mulai pukul 11.08 JATS (Jakarta Automated Trading System).
Untuk kali pertama sepanjang sejarah, transaksi dihentikan di tengah jalan karena penurunan harga dinilai tidak wajar. Saat disuspen, IHSG anjlok 168,52 poin (10,38 persen) ke titik 1.451,669 dengan nilai transaksi hanya Rp 952,165 miliar. Itu merupakan indeks terendah sejak September 2006.
Dirut BEI Erry Firmansyah menyatakan, penurunan harga saham sudah sangat irasional. Otoritas bursa akan terus memeriksa detail transaksi yang terjadi sebelum perdagangan dihentikan. ''Tapi, masih belum bisa dipastikan apakah ada transaksi ilegal,'' katanya di Jakarta kemarin (8/10).
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda Swaray Goeltom menuturkan, dalam kondisi seperti saat ini, otoritas dan regulator tidak bisa membiarkan mekanisme pasar mengatur harga saham. ''Jadi, harus dihentikan sementara untuk memberi kesempatan pasar mempertimbangkan keputusan secara rasional,'' ungkapnya.
Dalam rapat di kantor Ditjen Pajak hingga tadi malam, transaksi bursa hari ini diputuskan tetap dihentikan. Rapat yang dihadiri pejabat Bapepam-LK dan BEI itu, dipimpin Dirjen Pajak Darmin Nasution karena kepala Bapepam-LK Fuad Rahmany masih di luar negeri. Darmin sebelumnya pernah menjabat kepala Bapepam-LK. ''Besok bursa masih disuspen,'' terang Direktur BEI Guntur Pasaribu dalam pesan singkatnya kepada Jawa Pos dini hari tadi.
Sementara itu, rapat kabinet menteri ekonomi dan Dirut BUMN di Kantor Presiden tadi malam memutuskan mengumpulkan dana dari 14 BUMN untuk melakukan buyback saham-saham pemerintah di BEI sebatas kemampuan finansial mereka. Pemerintah hari ini menggelar rapat kabinet untuk memutuskan saham-saham yang dibeli dari bursa. ''Daftar saham yang akan dibeli sudah diinventarisasi, tapi nilai dana yang akan dimasukkan ke bursa masih menunggu rapat besok (hari ini),'' ujar Ketua Umum Kadin M.S. Hidayat.
Rapat yang dimulai pukul 22.30 tersebut dihadiri Menteri Keuangan ad interim Sofyan Djalil, Mensesneg Hatta Rajasa, Menseskab Sudi Silalahi, dan Deputi Gubernur BI Miranda Swaray Gultom. Hadir pula sejumlah Dirut BUMN, di antaranya Wadirut PLN Rudiantara, Dirut Pertamina Ari Soemarno, dan Dirut BRI Sofyan Basir.
Harga saham-saham unggulan kemarin memang merosot cukup tajam, sehingga terkena auto rejection. Saham PT Indosat Tbk (ISAT) terjun bebas Rp 1.200 atau 23,3 persen menjadi Rp 3.950. Kemudian, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) drop Rp 1.750 (25 persen) menjadi Rp 5.250. Lalu, PT Astra Internasional Tbk (ASII) anjlok Rp 3.200 (20 persen) menjadi Rp 12.800.
Investor domestik panik karena asing sudah melepas aset-aset rupiahnya untuk membeli dolar AS. Terlebih, ada rekomendasi negatif dari JP Morgan Chase & Co, salah satu bank terbesar AS, untuk menjauhi surat utang Indonesia. Itu membuat makin panik. ''Yang net sell justru lebih banyak investor domestik,'' ujar analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto.
Analis PT Bhakti Capital Budi Ruseno mengungkapkan, pasar domestik saat ini terus panik dan terpengaruh sentimen global. ''Wajar kalau otoritas bursa memberikan kesempatan kepada investor agar tidak panik lagi dengan suspensi,'' katanya.
Dalam jangka menengah, Budi optimistis harga bisa rebound. Sebab, kinerja perusahaan-perusahaan yang melantai di bursa masih cukup baik. Begitu pula dengan situasi makroekonomi yang masih kondusif.
Direktur Nikko Securities Adler H. Manurung menyatakan, penghentian perdagangan sebaiknya dilakukan saat close market sesi I. ''Sebab, kalau suspensi dilakukan di tengah jalan seperti tadi siang (kemarin), justru merusak bursa. Itu patut disesalkan,'' tegasnya.
Menurut dia, jika otoritas bursa ingin mengondusifkan pasar, setiap langkah yang diambil harus benar-benar menenangkan. ''Nah, kalau seperti tadi, justru merusak integritas bursa,'' ujarnya.
Menteri BUMN Sofyan Djalil menyebutkan, langkah suspensi merupakan tanggung jawab BEI untuk mengondusifkan pasar modal dan meredam kepanikan. ''Supaya kepanikan berkurang dan orang (investor, Red) bisa berpikir ulang,'' ucapnya kemarin.
Menurut Sofyan yang hingga kemarin siang menjabat Plt menteri keuangan menggantikan Sri Mulyani yang melawat ke luar negeri, langkah BEI didasarkan pada pertimbangan teknis setelah berkonsultasi dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappepam-LK). ''Sebab, kalau harga (IHSG) turun sampai 10 persen, mereka bisa melakukan suspensi,'' jelasnya.
Kondisi pasar modal Indonesia memang harus dicermati secara komprehensif untuk melihat detail berbagai aspek yang menggerakkan. ''Saya melihat ada irregularities (hal yang tidak wajar),'' tegasnya.
Dia menilai, anjloknya pasar modal Indonesia dipicu kepanikan yang berlebihan, sehingga di luar kewajaran. Sebab, penurunan pasar saham lain di luar negeri tidak separah Indonesia karena hanya 2-4 persen.
Meski tidak dalam kondisi biasa pun, banyak negara yang sudah melakukan suspensi perdagangan bursanya. ''Misalnya, Rusia sudah menyuspensi lebih 2-3 hari,'' terangnya.
Melihat kritisnya kondisi finansial, Plt menko perekonomian sekaligus Menkeu Sri Mulyani Indrawati meninggalkan pertemuan di Dubai dan kembali ke Indonesia. Dia semestinya mengikuti pertemuan ASEAN Finance Minister Meeting di Dubai, Uni Emirate Arab, hingga 9 Oktober. ''Menkeu balik untuk berkoordinasi dengan kita,'' ujar Direktur BEI Eddy Sugito.
BI Jaga Rupiah
Bank Indonesia akan terus berada di pasar untuk menjaga agar pergerakan nilai tukar rupiah tidak terlalu tajam. Cadangan devisa Indonesia masih cukup kuat untuk mempertahankan nilai tukar rupiah di tingkat yang wajar. Meski sempat merosot tajam Selasa (7/10), bank sentral beranggapan nilai tukar masih berada pada ambang wajar.
''Dibanding posisi awal tahun, depresiasinya baru 2 persen,'' jelas Deputi Gubernur Senior BI Miranda Swaray Goeltom kemarin (8/10). Dia menyatakan, cadangan devisa Indonesia masih setara dengan 4,5 bulan impor. ''Cadangan devisa kita masih sangat memadai,'' kata Miranda.
Berbeda dari saham yang anjlok drastis, rupiah pada perdagangan kemarin hanya menurun tipis 35 poin ke posisi 9.595 per USD. Deputi Gubernur BI Budi Mulya menegaskan, BI tidak pernah menargetkan nilai tukar rupiah. Namun, yang terpenting adalah menjaga volatilitasnya.
Nilai tukar rupiah tidak anjlok karena asing masih mengoleksi SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dalam jumlah besar. Menurut Budi, kepemilikan asing atas SBI masih Rp 20 triliun.
Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR Dradjad Hari Wibowo menuturkan, kemampuan BI menahan nilai tukar rupiah tidak terlalu besar. Dia memperingatkan agar BI tidak memaksakan diri membuat nilai tukar menguat. Pelemahan nilai tukar rupiah bisa saja digunakan untuk meningkatkan daya saing ekspor. Yang terpenting, BI bisa menjaga agar volatilitasnya tidak terlalu lebar.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ikhsan Mojo menambahkan, BI tidak bisa menggunakan ukuran tradisional kebutuhan bulan impor untuk mengukur cadangan devisa. Sebab, dalam satu krisis, pergerakan kurs dan pelarian modal sangat cepat dan menyebabkan tergerusnya nilai riil dari cadangan devisa secara instan.
Dalam kasus Indonesia, hal itu ditambah fakta bahwa separo cadangan devisa didenominasikan dalam aset dolar AS, seperti US Treasury Bond yang saat ini nilainya tertekan. ''Salah kaprah jika dikatakan cadangan devisa Indonesia aman,'' kata Ikhsan.
Di tengah jebloknya rupiah dan saham, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru sempat menonton film bersama sejumlah menterinya. Film Laskar Pelangi yang disaksikan SBY berkisah tentang sisi buram pendidikan dasar di pulau kaya penghasil timah, Belitong. Presiden dan Ibu Negara sekitar pukul 19.00 tiba di Blitz Megaplex Grand Indonesia.
Sejumlah menteri tampak mendampingi presiden. Di antaranya, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menkominfo Muhammad Nuh, Menbudpar Jero Wacik, dan Mensesneg Hatta Radjasa. Hadir pula sutradara Riri Reza, produser Mira Lesmana, penulis novel Laskar Pelangi Andrea Hirata, 12 anak Belitong yang menjadi tema sentral film Laskar Pelangi, serta 3.500 siswa dari Belitong.(sof/owi/wir/noe/iw/oki)
Peran China Dinantikan untuk Mengatasi Krisis
Pialang saham menggulung lembaran rekapitulasi transaksi saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (8/10). Perdagangan saham dihentikan pukul 11.08 WIB saat indeks harga saham gabungan merosot tajam hingga 10,38 persen ke posisi 1.451,669. Usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, semalam, Menteri Keuangan ad interim Sofyan Djalil mengatakan perdagangan belum bisa dibuka hari Kamis ini. Pembukaan pada Jumat pun masih harus memerhatikan kondisi pasar.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pialang saham menggulung lembaran rekapitulasi transaksi saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (8/10). Perdagangan saham dihentikan pukul 11.08 WIB saat indeks harga saham gabungan merosot tajam hingga 10,38 persen ke posisi 1.451,669. Usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, semalam, Menteri Keuangan ad interim Sofyan Djalil mengatakan perdagangan belum bisa dibuka hari Kamis ini. Pembukaan pada Jumat pun masih harus memerhatikan kondisi pasar.
Kamis, 9 Oktober 2008 | 06:09 WIB
BEIJING, KAMIS - Nuansa kepasrahan tercuat dari pernyataan para pemimpin negara terkaya di dunia. Upaya pengguyuran dana ke pasar oleh sejumlah bank sentral tak mampu meredakan kegelisahan pasar. Kini harapan ada pada China untuk menolong.
Rentetan tindakan penurunan suku bunga oleh beberapa bank sentral, Rabu (8/10), berhasil meredakan kepanikan bursa saham. Namun, ini hanya berlangsung sebentar. Tak lama kemudian, indeks Dow Jones di New York malah anjlok lagi 182,95 poin menjadi 9.264,16 poin. Ini melengkapi kejatuhan sebelumnya di hampir semua bursa dunia dan melahirkan rekor baru, seperti yang terjadi di Jepang.
Kejatuhan bursa dipicu anjloknya indeks saham di New York, Selasa, sekitar 500 poin indeks Dow Jones dan kejatuhan indeks Standard & Poor’s ke bawah 1.000 poin, terburuk sejak tahun 2003. ”Planet keuangan berada dalam sebuah krisis total,” kata anggota Dewan Direksi Bank Sentral Eropa, Guy Quaden.
Pemicu terbaru adalah penyerbuan yang dilakukan para nasabah terhadap bank di Eropa untuk menarik simpanan. Pemicu lain adalah keengganan sesama bank saling meminjamkan, yang memacetkan aliran dana perbankan, urat nadi perekonomian global. Hasil analisis Dana Moneter Internasional (IMF) pekan lalu mengingatkan, krisis perbankan memiliki kekuatan yang lebih besar untuk menyebabkan resesi. Penurunan pertumbuhan setidaknya dua kuartal berturut-turut sudah bisa disebut sebagai resesi.
Ironisnya, kejatuhan ini terjadi setelah paket dana talangan 700 miliar dollar AS sudah ditandatangani Presiden AS George Walker Bush. Kejatuhan juga terjadi setelah Bank Sentral AS menjanjikan akan membeli surat berharga berjangka pendek senilai 900 miliar dollar AS dari pasar. Beberapa negara di Eropa juga menaikkan jumlah simpanan nasabah yang dijamin pemerintah. Namun, semua ini tak mencegah kepanikan di bursa global. ”Pasar tak bergerak. Penyuntikan dana bank sentral ke pasar sama artinya dengan transfusi darah ke tubuh manusia yang urat nadinya tersumbat,” kata Hiroichi Nishi, pialang di Nikko Cordial, Tokyo, Rabu.
Dari Hongkong ke Paris, Singapura ke Frankfurt, investor mencampakkan saham. Investor khawatir otoritas tak lagi berdaya menghentikan krisis terbesar global sejak Depresi Besar 1929 di AS. ”Pasar seperti kerasukan dan penjualan massal terjadi secara global,” kata Matt Buckland, pialang dari CMC Markets, London.
Presiden Bush mengatakan, kekacauan ekonomi menyebabkan kesulitan hidup bagi warga AS. ”Saya ingin melakukan sesuatu untuk menghentikan semua ini. Namun, krisis belum bisa dihentikan,” kata Bush.
Sadar akan hal itu, Presiden Bush mengatakan telah menghubungi sejumlah pemimpin di Eropa, seperti Inggris, Perancis, dan Italia. Tujuannya, untuk mencari strategi mengatasi krisis. ”Saya berbicara langsung dengan mereka pagi ini untuk mengupayakan tindakan yang terkoordinasi. Kami ingin agar tindakan dilakukan secara efektif,” kata Bush, Selasa.
Gedung Putih mengatakan, Presiden Bush akan terbuka pada ide-ide untuk mengatasi krisis. Ini adalah sebuah perubahan sikap drastis mengingat sebelumnya Presiden Bush selalu abai atas keinginan pemimpin G-8 untuk mengatur sektor keuangan yang sudah berjalan liar.
Michel Camdessus, mantan Direktur Pelaksana IMF, mengatakan, ”Akar krisis adalah minimnya peraturan yang mengontrol sektor keuangan AS.”
Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke, pada hari yang sama di hadapan Asosiasi Nasional Ekonomi Bisnis (National Association for Business Economics) di Washington mengingatkan, krisis keuangan tidak saja memburuk, tetapi juga memperpanjang penderitaan. ”Prospek perekonomian kian buruk,” katanya.
Tak mempan
Perdana Menteri Jepang Taro Aso juga memperlihatkan kepasrahan. ”Para pemimpin Uni Eropa sudah bertemu, tetapi tetap tak bisa meredakan gejolak. Pasar Eropa malah bergolak cepat dan substansial. Saya khawatir akan dampak dari krisis ini terasa di Jepang,” kata PM Aso merujuk pada pertemuan para pemimpin Uni Eropa, Sabtu lalu.
PM Aso mengatakan, harapan terbaru yang bisa dia sandarkan adalah pertemuan G-7 (AS, Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Jepang, dan Kanada). Namun, PM Aso mengatakan, jika pertemuan G-7 tak mampu meredakan pasar, keadaan malah bisa lebih buruk.
Kini harapan ada pada China. Presiden Bush sudah berbicara langsung dengan Presiden Hu Jintao soal upaya penyelamatan krisis ekonomi.
PM China Wen Jiabao berjanji, negaranya mau mengulurkan tangan untuk mengatasi krisis keuangan AS. Tidak disebutkan uluran tangan yang dimaksud. Namun, beredar informasi yang belum dikonfirmasikan bahwa China akan menggunakan sebagian cadangan devisanya (1,81 triliun dollar AS) untuk membeli surat utang korporasi AS, yang terjebak kemacetan di sektor properti AS.
Keengganan China memegang surat-surat berharga AS dalam setahun terakhir turut mempercepat kejatuhan sektor keuangan AS. Namun, kantor berita Reuters mengatakan, kesediaan China menolong pasti didasari pada tindakan quid pro quo (memberikan sesuatu untuk menerima sesuatu).
”Beijing akan meminta AS membuka pasar lebih besar, termasuk bagi penjualan produk China dan juga pembelian perusahaan AS oleh perusahaan China. China juga akan menuntut peran lebih besar di IMF,” kata Mei Xinyu, peneliti senior dari Departemen Perdagangan China, Rabu.
Dapatkan artikel ini di URL:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/09/06090832/peran.china.dinantikan.untuk.mengatasi.krisis
KOMPAS/RIZA FATHONI
Pialang saham menggulung lembaran rekapitulasi transaksi saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (8/10). Perdagangan saham dihentikan pukul 11.08 WIB saat indeks harga saham gabungan merosot tajam hingga 10,38 persen ke posisi 1.451,669. Usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, semalam, Menteri Keuangan ad interim Sofyan Djalil mengatakan perdagangan belum bisa dibuka hari Kamis ini. Pembukaan pada Jumat pun masih harus memerhatikan kondisi pasar.
Kamis, 9 Oktober 2008 | 06:09 WIB
BEIJING, KAMIS - Nuansa kepasrahan tercuat dari pernyataan para pemimpin negara terkaya di dunia. Upaya pengguyuran dana ke pasar oleh sejumlah bank sentral tak mampu meredakan kegelisahan pasar. Kini harapan ada pada China untuk menolong.
Rentetan tindakan penurunan suku bunga oleh beberapa bank sentral, Rabu (8/10), berhasil meredakan kepanikan bursa saham. Namun, ini hanya berlangsung sebentar. Tak lama kemudian, indeks Dow Jones di New York malah anjlok lagi 182,95 poin menjadi 9.264,16 poin. Ini melengkapi kejatuhan sebelumnya di hampir semua bursa dunia dan melahirkan rekor baru, seperti yang terjadi di Jepang.
Kejatuhan bursa dipicu anjloknya indeks saham di New York, Selasa, sekitar 500 poin indeks Dow Jones dan kejatuhan indeks Standard & Poor’s ke bawah 1.000 poin, terburuk sejak tahun 2003. ”Planet keuangan berada dalam sebuah krisis total,” kata anggota Dewan Direksi Bank Sentral Eropa, Guy Quaden.
Pemicu terbaru adalah penyerbuan yang dilakukan para nasabah terhadap bank di Eropa untuk menarik simpanan. Pemicu lain adalah keengganan sesama bank saling meminjamkan, yang memacetkan aliran dana perbankan, urat nadi perekonomian global. Hasil analisis Dana Moneter Internasional (IMF) pekan lalu mengingatkan, krisis perbankan memiliki kekuatan yang lebih besar untuk menyebabkan resesi. Penurunan pertumbuhan setidaknya dua kuartal berturut-turut sudah bisa disebut sebagai resesi.
Ironisnya, kejatuhan ini terjadi setelah paket dana talangan 700 miliar dollar AS sudah ditandatangani Presiden AS George Walker Bush. Kejatuhan juga terjadi setelah Bank Sentral AS menjanjikan akan membeli surat berharga berjangka pendek senilai 900 miliar dollar AS dari pasar. Beberapa negara di Eropa juga menaikkan jumlah simpanan nasabah yang dijamin pemerintah. Namun, semua ini tak mencegah kepanikan di bursa global. ”Pasar tak bergerak. Penyuntikan dana bank sentral ke pasar sama artinya dengan transfusi darah ke tubuh manusia yang urat nadinya tersumbat,” kata Hiroichi Nishi, pialang di Nikko Cordial, Tokyo, Rabu.
Dari Hongkong ke Paris, Singapura ke Frankfurt, investor mencampakkan saham. Investor khawatir otoritas tak lagi berdaya menghentikan krisis terbesar global sejak Depresi Besar 1929 di AS. ”Pasar seperti kerasukan dan penjualan massal terjadi secara global,” kata Matt Buckland, pialang dari CMC Markets, London.
Presiden Bush mengatakan, kekacauan ekonomi menyebabkan kesulitan hidup bagi warga AS. ”Saya ingin melakukan sesuatu untuk menghentikan semua ini. Namun, krisis belum bisa dihentikan,” kata Bush.
Sadar akan hal itu, Presiden Bush mengatakan telah menghubungi sejumlah pemimpin di Eropa, seperti Inggris, Perancis, dan Italia. Tujuannya, untuk mencari strategi mengatasi krisis. ”Saya berbicara langsung dengan mereka pagi ini untuk mengupayakan tindakan yang terkoordinasi. Kami ingin agar tindakan dilakukan secara efektif,” kata Bush, Selasa.
Gedung Putih mengatakan, Presiden Bush akan terbuka pada ide-ide untuk mengatasi krisis. Ini adalah sebuah perubahan sikap drastis mengingat sebelumnya Presiden Bush selalu abai atas keinginan pemimpin G-8 untuk mengatur sektor keuangan yang sudah berjalan liar.
Michel Camdessus, mantan Direktur Pelaksana IMF, mengatakan, ”Akar krisis adalah minimnya peraturan yang mengontrol sektor keuangan AS.”
Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke, pada hari yang sama di hadapan Asosiasi Nasional Ekonomi Bisnis (National Association for Business Economics) di Washington mengingatkan, krisis keuangan tidak saja memburuk, tetapi juga memperpanjang penderitaan. ”Prospek perekonomian kian buruk,” katanya.
Tak mempan
Perdana Menteri Jepang Taro Aso juga memperlihatkan kepasrahan. ”Para pemimpin Uni Eropa sudah bertemu, tetapi tetap tak bisa meredakan gejolak. Pasar Eropa malah bergolak cepat dan substansial. Saya khawatir akan dampak dari krisis ini terasa di Jepang,” kata PM Aso merujuk pada pertemuan para pemimpin Uni Eropa, Sabtu lalu.
PM Aso mengatakan, harapan terbaru yang bisa dia sandarkan adalah pertemuan G-7 (AS, Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Jepang, dan Kanada). Namun, PM Aso mengatakan, jika pertemuan G-7 tak mampu meredakan pasar, keadaan malah bisa lebih buruk.
Kini harapan ada pada China. Presiden Bush sudah berbicara langsung dengan Presiden Hu Jintao soal upaya penyelamatan krisis ekonomi.
PM China Wen Jiabao berjanji, negaranya mau mengulurkan tangan untuk mengatasi krisis keuangan AS. Tidak disebutkan uluran tangan yang dimaksud. Namun, beredar informasi yang belum dikonfirmasikan bahwa China akan menggunakan sebagian cadangan devisanya (1,81 triliun dollar AS) untuk membeli surat utang korporasi AS, yang terjebak kemacetan di sektor properti AS.
Keengganan China memegang surat-surat berharga AS dalam setahun terakhir turut mempercepat kejatuhan sektor keuangan AS. Namun, kantor berita Reuters mengatakan, kesediaan China menolong pasti didasari pada tindakan quid pro quo (memberikan sesuatu untuk menerima sesuatu).
”Beijing akan meminta AS membuka pasar lebih besar, termasuk bagi penjualan produk China dan juga pembelian perusahaan AS oleh perusahaan China. China juga akan menuntut peran lebih besar di IMF,” kata Mei Xinyu, peneliti senior dari Departemen Perdagangan China, Rabu.
Dapatkan artikel ini di URL:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/09/06090832/peran.china.dinantikan.untuk.mengatasi.krisis
Subscribe to:
Posts (Atom)