Thursday, October 9, 2008

BEI: Hari Ini Pasar Bertindak Irasional

Rabu, 8 Oktober 2008 |


JAKARTA. Bursa Efek Indonesia menghentikan seluruh perdagangan saham pada Rabu 8 Oktober 2008 lalu setelah pada perdagangan sesi pagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hingga 10,38% atau sebesar 168,052 poin menjadi 1.451,669 pada jam 11.06 WIB. Suspensi atau penghentian perdagangan ini dilakukan karena penurunan yang signifikan tidak diikuti dengan volume yang wajar.

"Kita melihat pasar bersikap irasional hari ini dengan kejatuhan indeks lebih dari 10%, tetapi transaksinya hanya di bawah Rp 1 triliun," kata Direktur Utama BEI Erry Firmansyah dalam konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia hari ini (8/10). Total nilai transaksi kemarin sebesar Rp 988,80 miliar dengan volume sebesar 1,13 miliar dan frekuensi perdagangan sebesar 27.494 kali. Penghentian perdagangan ini dimaksudkan agar pasar lebih tenang dan bisa berpikir jernih tanpa terpengaruh sentimen dari pasar regional yang cukup pekat.

Pada perdagangan hari pertama setelah libur Lebaran, IHSG sudah mulai menunjukkan penurunan tajam. Pada awal pekan ini, IHSG turun hingga 11,11% dibanding sebelum libur empat hari Lebaran. Waktu itu, BEI belum berniat menyuspensi perdagangan IHSG. Direktur Pencatatan BEI Eddy Sugito mengatakan, sejak hari Senin itu, BEI memang sudah berjaga-jaga karena terjadi penurunan yang sangat tajam. Tapi penurunan IHSG dibanding dengan penurunan pasar regional selama libur Lebaran masih cukup rasional. "Pagi ini, kita harusnya tidak boleh lebih dari pasar lain karena tidak ada yang salah dengan makro ekonomi kita," kata Eddy.

Untuk tindakan suspensi ini, BEI sudah berkonsultasi dengan Bapepam. “Kami putuskan, suspensi dilakukan setelah penurunan indeks lewat dari 10%,” jelas Erry. Mulanya, penghentian sementara perdagangan ini hanya akan dilakukan pada sesi satu perdagangan. Namun, setelah melihat perkembangan pasar regional, akhirnya menjelang perdagangan sesi dua, BEI mengumumkan penghentian sementara di sesi kedua juga.

Hingga sekarang ini, BEI masih belum memutuskan kapan akan membuka kembali perdagangan efek bersifat ekuitas dan derivatif di BEI. Sambil terus mengamati perkembangan pasar regional dan global, BEI sedang melakukan pemeriksaan kalau-kalau ada faktor selain sentimen dari Amerika yang mempengaruhi pergerakan bursa hari ini.

Meski suspensi ini baru pertama kali terjadi di Indonesia, BEI masih menganggap wajar penghentian perdagangan di pasar efek. Soalnya, sebelumnya pasar di Rusia, India, dan Kairo juga pernah dihentikan sementara waktu karena alasan yang sama. "Sampai kapan akan disuspen itu sifatnya kondisional, jadi tidak ada batasan berapa lama disuspensi," kata Sekretaris Bapepam-LK Ngalim Sawega.

No comments: