Monday, October 20, 2008

Jalan-jalan Pasir Putih di Pulau Sepa



Apa mungkin kita masih bisa menikmati udara bersih, air laut yang jernih, dan pasir putih di Kepulauan Seribu? Pertanyaan ini muncul di benak ketika berangkat ke Pulau Sepa dengan kapal cepat dari Dermaga 19 di Marina Ancol, pekan lalu.


Setelah menempuh perjalanan selama 1,5 jam ke Pulau Sepa, yang jaraknya sekitar 54 mil dari Marina Ancol, Jakarta Utara, keraguan itu pun sirna. Pantai pasir putih terhampar di pulau itu. Bukan hanya itu, air laut yang jernih dan udara yang bersih masih dapat ditemukan di pulau seluas 6,2 hektar itu.


Jadi, siapa bilang Jakarta tak punya tempat berlibur yang eksotis? Pulau Sepa layak disebut sebagai ”Little Bali”.


Sejumlah wisatawan mancanegara berjemur di pantai berpasir putih itu. Beberapa di antaranya membaca buku di bawah pohon kelapa. Sebagian lagi terlihat menggunakan peralatan snorkeling, berputar-putar di laut di sekeliling pulau.


”White sand, white beach. Very beautiful,” komentar Anthony O’Hern (26), wisatawan Australia yang menikmati snorkeling di seputar pulau itu dan mengayuh kano hingga ke pulau-pulau sekitar.


Ricko Wijaya, pengusaha Jakarta yang sudah empat kali menghabiskan akhir pekan di Pulau Sepa bersama keluarganya, mengaku jatuh cinta dengan keindahan alam di pulau ini. Sebelum tahu info soal Pulau Sepa, Ricko mencari lokasi yang cukup jauh dari Jakarta, yakni di Pangdeglang dan Lebak di Banten, atau Karimunjawa (Jawa Tengah) dan Lombok.


”Kini, kami sekeluarga memilih Pulau Sepa. Kami dapat memancing ikan dan cumi di pantai. Kami juga dapat menikmati terang bulan di pulau ini,” kata dia, pengusaha garmen yang datang bersama istri dan anaknya.


Ricko bahkan mengajak 150 karyawan pabrik garmennya berwisata bahari di Pulau Sepa, akhir tahun lalu. ”Banyak karyawan yang bertanya kapan bisa berlibur lagi di pulau ini,” cerita Ricko yang punya hobi memancing. Dia pernah mendapatkan ikan marlin di sini.


Wisatawan India, Vikram Sodhi, bersama lima rekannya, menikmati Pulau Sepa dalam one day trip. Vikram menikmati snorkeling dan banana boat. ”Saya sudah empat kali berkunjung ke Jakarta, tetapi baru kali ini ke Pulau Sepa. Wau, luar biasa. Saya tak pernah menyangka Jakarta masih memiliki laut jernih. Apalagi menyaksikan lumba-lumba di laut ini,” kata Vikram.


Karolina, wisatawan Ukraina, malah akan kembali lagi ke Pulau Sepa dalam waktu dekat. ”Menghabiskan akhir pekan di pulau ini lebih menyenangkan. Pulau ini relatif lebih sepi sehingga kami dapat menikmati suasana privasi,” kata perempuan yang sudah sering berlibur ke Bali itu.


Pulau Sepa merupakan satu dari dua pulau resor yang masih bertahan. Pulau lainnya, Pulau Putri, juga masih menerima tamu yang datang, namun pengelola pulau itu dikabarkan memangkas jumlah pekerjanya. Pulau-pulau di resor lainnya, seperti Pulau Pantara, hanya mau menerima tamu dalam jumlah tertentu. Pulau Matahari dan Pulau Kotok terpaksa tutup.


Mutiara terpendam
Pulau Sepa memang mutiara yang terpendam. ”Sangat jarang ada pulau dengan pasir putih. Ini memang ’Little Bali’. Punya potensi luar biasa untuk menjadi destinasi wisata jika mendapat dukungan pemerintah,” kata Presiden Direktur PT Bali Marine Walk, I Made Suardana.


Made menanamkan investasi lebih dari satu miliar rupiah untuk permainan baru, marine walk, yakni alat pelindung kepala semacam helm untuk jalan-jalan di dasar laut. Lima marine walk itu memungkinkan bagi pengunjung berjalan kaki di bawah laut, menyaksikan keindahan karang dan memberi makan ikan.


Achmad, pengusaha asal Jambi, sebelumnya akan berlibur ke Bali. Namun, dia kemudian mencari alternatif berlibur di Kepulauan Seribu. ”Saya cari info di internet dan mendapatkan resor di Pulau Pantara, Putri, dan Sepa. Saya baru tahu, ternyata ada pulau indah di sini.”


Jakarta bukan sekadar kota yang penuh gemerlap kehidupan malam ataupun padat dengan acara MICE (meeting, incentive, convention, exhibition). Jakarta ternyata memiliki wisata pantai yang luar biasa.


Namun ironisnya, kata Ari Wijaya, konsultan perjalanan, tidak ada gebrakan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempromosikan wisata bahari.


”Visit Indonesia terasa tak ada gaungnya sama sekali di Jakarta,” katanya.


FOTO di blog ini foto suasana pantai berpasir putih di Pulau Sepa, Kepulauan Seribu. Foto oleh R Adhi Kusumaputra/KOMPAS

No comments: