Saturday, September 20, 2008

Ikon Asuransi Jiwa Indonesia

Ikon Asuransi Jiwa Indonesia
Andri Irwanto

BISNIS asuransi jiwa, bagi Ir Andri Irwanto MM MBA, adalah pilihan jiwa. Kok seorang insinyur berkarir di asuransi? Pertanyaan itu tak perlu dijawab dengan kata-kata. Toh, faktanya, ia kini menduduki jabatan Senior Agency Manager PT Prudential Life.

Pria kelahiran Bekasi, 28 Mei 1971, ini kini memiliki ‘pasukan’ berupa 500 agen yang tersebar di 15 kota di Indonesia. Karirnya di bisnis asuransi bermula dari situasi ekonomi yang berantakan akibat krisis.

“Ini kesempatan bagus di asuransi. Sebab, setelah kerusuhan Mei 1998, usaha asuransi menjadi sangat laku. Pada 1998 pun saya mulai masuk di ING Group,” kata Andri yang tercatat sebagai salau satu dari 55 eksekutif muda Indonesia versi Majalah Warta Ekonomi.

Setelah lulus Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta, suami dari Fertea Koesnadi ini sempat bekerja sebagai tenaga ahli di Jaya Group. Salah satu hasil pekerjaannya adalah Plasa Senayan dan Pondok Indah Mal.

Andri yang merancang bagian mekanikal elektroniknya. Saat manajemen Jaya Group menawarkan pesangon, ia memilih jalan itu. Ia pun keluar sebagai manajer termuda dengan pesangon enam bulan gaji.

“Bisnis asuransi di Indonesia saat ini makin prospektif seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat akan asuransi. Sekarang makin banyak anggota masyarakat memahami arti penting asuransi,” papar Andri.

Asuransi, lanjut Andri, makin penting terutama untuk mengantisipasi masa depan seseorang ketika sudah tidak bekerja lagi alias pensiun.

“Contohnya seorang ibu pengusaha Warteg yang mengikuti program asuransi. Ia masuk asuransi agar bisa naik haji,” ujar Andri.

Jadi, menurutnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi perlu terus ditumbuhkan. Asuransi itu seperti ban serep ketika di tengah malam ban mobil bocor. Apa jadinya jika tidak ada ban serep?

Salah satu hal yang membuatnya memilih asuransi adalah bisnis asuransi memiliki prospek yang sangat baik. Selain itu, bekerja dalam bisnis asuransi tidak mengenal kata pensiun. Salah satu agennya tetap aktif di usia 70 tahun.

Karir Andri dimulai pada 1994. Ia sempat menduduki posisi sebagai Sales Engineer di PT Genetek Intratama (Indonesia). Pada 1995, ia menjadi Sales Manager di PT Jaya Teknik Indonesia (Pembangunan Jaya Group). Pada 1997, ia mendirikan PT Cakra Surya Sakti (Founder).

Sementara karirnya di bisnis asuransi diawali pada 1997 di perusahan Belanda, PT ING Insurance Indonesia, sebagai Account Manager. Pada 1998, ia menjadi Branch Manager pada di PT John Hancock Indonesia, sebuah perusahaan AS.

Pada 2000, ia pindah ke Allianz Life Indonesia sebagai Branch Manager. Tiga tahun kemudian, ia diangkat sebagai Director of Agency di PT AXA Life Indonesia.

Saat ini, ayah dari Jovian Vananda Irwanto ini menjabat sebagai Senior Agency Manager PT Prudential Life.

Selain sukses di pekerjaan, Andri juga piawai di bidang keorganisasian. Ia menjadi Ketua Umum PP Himpunan Mahasiswa & Sarjana Tridharma Indonesia 1996-2001.

Andri juga pernah menjadi Ketua Umum Mahasiswa dan Sarjana Tridarma. Bahkan, kini, masih tercatat sebagai salah satu Ketua DPP Generasi Muda Budhis Indonesia.

Kepeduliannya terhadap ketimpangan sosial dan sikap tolerannya dalam urusan antarwarga menjadikan Andri cukup dikenal di kalangan Budhis Indonesia. Bahkan, ia dan beberapa tokoh muda Budhis sempat diterima Abdurrahman Wahid (Gusdur) semasa menjadi Presiden RI.

Kini, Andri juga sering bertindak sebagai konsultan keuangan keluarga. Lulusan SMA Negeri 1 Bekasi ini sering pula menjadi pembicara di berbagai forum. Termasuk, tentu, memberikan motivasi bagi agen-agen asuransi baru.

Karir salah satu pebisnis muda berpengaruh versi Majalah Pilar Bisnis ini makin berkibar. Ia, bahkan, pun siap menjadi Life Insurance Icon of Indonesia. [E1/I3]

No comments: