Saturday, September 20, 2008

Nasabah Serbu AIG di Berbagai Negara,AIG Life Indonesia Termasuk di Medan, Masih Normal

Nasabah Serbu AIG di Berbagai Negara
AIG Life Indonesia Termasuk di Medan, Masih Normal
Jumat, 19-09-2008
*hisar hasibuan/dcn
MedanBisnis – Singapura
Setelah gagal mengangkat Wall Street, upaya penyelamatan American International Group (AIG) juga gagal memberi keyakinan kepada nasabah. Ratusan nasabah AIG menyerbu kantor-kantor AIG di berbagai negara, namun untuk AIG Life Indonesia, termasuk di Medan, hingga kini masih berjalan normal.

Mereka menyerbu kantor-kantor anak usaha AIG, di antaranya di Singapura dan Hong Kong. Sebagian hanya mencari kepastian, namun sebagian lagi memilih untuk mencairkan portofolio investasinya.
Raksasa asuransi American International Group (AIG) memang hampir senasib dengan Lehman Brothers yang bangkrut, tapi Bank Sentral AS (The Fed) memberikan pinjaman penyelamatan sebesar US$ 85 miliar. Pinjaman ini diharapkan bisa menghidupkan AIG dengan aset mencapai US$ 1 triliun itu. Kalau tidak, kejatuhannya diperkirakan bisa memberi efek yang lebih buruk lagi pada pasar finansial.
Ini adalah upaya penyelamatan yang dilakukan kedua, setelah sebelumnya pemerintah AS sepakat untuk mengambilalih dua perusahaan pembiayaan raksasa AS, Fannie Mae dan Freddie Mac pekan lalu.
Begitupun antrean ratusan nasabah tetap terjadi di kantor anak usaha AIG, American International Assurance Company Limited (AIA) di Singapura. Antrean ratusan orang tak bergerak meski sudah ada pengumuman bahwa The Fed akan menyelamatkan perusahaan asuransi terbesar itu melalui suntikan US$ 85 miliar. “Saya tidak punya kepercayaan lagi pada perusahaan ini,” ujar seorang nasabah AIG bernama Annie setelah mencairkan 2 polisnya. Seperti dikutip dari AFP, Kamis (18/9), Annie mengaku langkah the Fed tidak akan mengubah sama sekali keputusannya.
“Saya sedikit khawatir tentang masa depan perusahaan ini meski sudah ada bailout,” ujar nasabah perempuan lainnya. Wanita yang menolak disebut namanya itu tetap memutuskan untuk melikuidasi polisnya karena potensi return-nya tidak besar dibandingkan risikonya.”Jika hitungan saya benar, saya akan mencapai titik impas dengan membatalkan polis ini,” tambahnya.
Seorang pebisnis wanita yang ikut mengantre, Chan Foo Choong juga memutuskan untuk membatalkan polis asuransi keluarganya. “Jika ada sesuatu terjadi, apa Anda akan membayar saya,” ketusnya.
Seorang staf AIA mengatakan bahwa karyawan terpaksa bekerja hingga tengah malam untuk mengurus ratusan nasabah yang mengantre sejak kemarin. Juru bicara AIA sendiri belum bisa memberikan keterangan terkait masalah ini.
Di Hong Kong, radio RTHK yang mengutip sumber dari pemerintah mengatakan, sekitar 1.500 polis asuransi unit AIG di kota tersebut dicairkan hanya dalam kurun waktu 2 hari. Sementara di Taipei, lebih dari 1.200 nasabah juga menyerbu anak usaha AIG, Nan Shan Life Insurance
Di Indonesia, anak usaha AIG, yaitu AIG Life Indonesia sebelumnya telah meminta agar nasabah tetap tenang dan tidak panik. Robert W. Bush, CEO dan Presiden Direktur AIG Life menjelaskan, perusahaannya tetap menjalankan aktivitas bisnisnya berjalan normal, sekalipun krisis keuangan melanda AS dan memberi dampak pada induknya AIG Inc.
“Adalah hal yang wajar, nasabah dan mitra bisnis kami ingin tahu implikasi dan memberi perhatian terhadap perkembangan yang terjadi di AS. Saya ingin meyakinkan nasabah dan mitra bisnis bahwa AIG Life Indonesia adalah entitas bisnis yang terpisah dengan AIG di AS dan kami mengikuti aturan main sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia,” ujar Robert dalam siaran persnya. Dia mengungkapkan AIG Life Indonesia fokus bekerja untuk mencapai target 2008.
Sejumlah nasabah memang mendatangi AIG Life, namun hanya sebatas mencari informasi. Sejauh ini menurut keterangan dari AIG Life Indonesia, belum ada pencairan polis. “Saat ini AIG Life Indonesia memiliki rasio kecukupan modal dan solvensi yang kokoh. Kami memiliki modal dan cadangan teknis yang cukup untuk memenuhi kewajiban kepada nasabah dan mitra bisnis kami,” ujarnya.
AIG Life Indonesia mengimbau nasabah dan mitra bisnis untuk tidak khawatir dengan perkembangan yang terjadi karena memiliki kekuatan modal dan solvensi yang baik.
Di Medan Tetap Normal
Sementara di Medan sampai saat ini aktivitas AIG-Life dan AIA juga masih berjalan normal.
Agency Director 1 AIG LIFE-Sumatera Petrus Rusli mengatakan sampai saat ini belum ada nasabah yang panik dan semua berjalan normal. “Tidak ada kepanikan. Memang ada satu dua nasabah yang menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi para nasabah kita di Medan sampai saat ini masih percaya kepada AIG,”ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Regional Agency Director PT AIA, Rudiman, kepada wartawan ketika dihubungi pada kesempatan terpisah, Kamis (18/9).
Pantauan MedanBisnis di Gedung Uniland Lantai 5, tidak ada keramaian di ruangan AIG Life. Dua resepsionis yang ditemui mengatakan, suasana kantor tetap normal seperti biasanya. “Hanya memang ada yang menghubungi kami lewat telepon dan menanyakan kondisi yang tengah terjadi dan kami memberi penjelasan kepada mereka,”ujar salah seorang resepsionis.
Hal senada diungkapkan oleh Regional Agency Director PT AIA, Rudiman, kepada wartawan ketika dihubungi pada kesempatan terpisah, Kamis (18/9). Katanya, nasabah perusahaan yang merupakan anak perusahaan AIG-Life ini tetap percaya kepada AIA. Umumnya, nasabah tersebut hanya bertanya kenapa sampai terjadi kepanikan antrian panjang di Singapura, terhadap dengan AIA.
“Kami menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena AIA di Singapura ikut menjual saham, sedangkan AIA di Indonesia hanya menjalankan bisnis asuransi saja. Jadi sebenarnya AIA di Indonesia tetap berjalan seperti biasanya, termasuk di Medan,”tuturnya.
Rudiman juga mengatakan, Departemen Keuangan melalui Biro Perasuransian Bapepam-LK sendiri telah menyatakan bahwa kondisi AIG Life dan AIA berada dalam kategori sehat. Krisis yang terjadi di Amerika Serikat, lanjutnya, tidak serta merta berdampak pada kinerja perusahaan asuransi di Indonesia. Bapepam-LK juga menilai bahwa AIG Life dan AIA bukan anak cabang atau kantor perwakilan dari perusahaan di Amerika Serikat.
Dalam keterangannya, Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata mengatakan, KMK 424/2003 tentang Kesehatan Keuangan Asuransi dan Reasuransi telah mengatur pembatasan investasi termasuk dana investasi ke luar negeri. Dalam aturan itu, maksimal hanya 20% dana investasi yang bisa diinvestasikan di luar negeri.



© 2001-2007 MedanBisnisOnline.com
Redaksi/Tata Usaha : Jl. S. Parman Komplek Medan Bisnis Centre Blok A No.5-6-7 Medan
Telp. (061) 4521133 (Hunting), (061) 4523163 (Fax), e-mail:mdn_bisnis@yahoo.com Designed by : jf

No comments: