Saturday, September 20, 2008

Lehman Brother runtuh, dunia resesi

INILAH.COM, Jakarta - Inikah yang dinamakan crash? Boleh jadi. Namun perlu diingat, tak ada definisi yang jelas untuk crash. Ada yang mengatakan jika indeks harga saham gabungan (IHSG) turun lebih dari 20% dalam sehari, itu baru crash.

Apa pun definisinya, harga saham di seluruh bursa benar-benar sudah terbanting meskipun hal itu terjadi secara pelan-pelan. Lihat saja indeks Kospi. Selasa (16/9), indeks yang mencerminkan naik-turunnya harga saham yang terdaftar di bursa Korea itu jatuh 6,1%.

Penurunan harga saham juga terjadi di hampir seluruh pasar modal dunia. Hang Seng, misalnya, turun hingga 5,44%. Hal serupa dialami Nikkei (turun 4,95%), indeks Taipei (4,89%), Filipina (4,51%), dan Shanghai (4,47%). Dan yang pertama kali rontok adalah indeks Dow Jones.

Situasi itu jelas membawa kerugian yang tidak sedikit. Tak hanya masyarakat, dana pensiun, perbankan, perusahaan asuransi, dan perusahaan yang mengelola uang masyarakat pasti akan rugi besar jika saham yang mereka miliki dijual saat ini. Sebab, dalam sembilan bulan terakhir, dana mereka di pasar modal telah tergerus 26,73%.

Para analisis mengatakan, kejatuhan saham di seluruh pasar modal dunia itu merupakan efek domino dari bangkrutnya Lehman Brother Holding Inc. Seperti diketahui, Senin (15/9), bank investasi terbesar keempat di Amerika itu mengajukan perlindungan pailit.

Permintaan tersebut keluar setelah Lehman tak sanggup lagi menanggung kerugian amat besar akibat krisis subprime mortgage sejak 2007. Secara pembukuan, Lehman memang layak bangkrut. Sebab, per Mei 2008, perusahaan ini memiliki utang hingga US$ 631 miliar. Sementara asset dan modalnya hanya US$ 639 miliar.

Yang jadi persoalan, utang itu merupakan kewajiban Lehman kepada sekitar 20 institusi keuangan di manca negara, dan paling banyak berasal dari Asia. Karena itu, para pengamat yakin, bangkrutnya Lehman ini akan menyeret sejumlah lembaga keuangan dunia lainnya.

Dengan tutupnya Lehman, maka kerugian yang akan ditanggung lembaga-lembaga keuangan tadi diperkirakan mencapai US$ 377 miliar. Angka ini jauh di atas modal mereka yang tercatat sebesar US$ 362,4 miliar.

Seandainya upaya penyelamatan Lehman tak membuahkan hasil, dan berpotensi membangkrutkan puluhan institusi keuangan, perekonomian dunia diperkirakan akan resesi. [E1]
Tags : lehman brothers

No comments: