Jakarta,
Mulai dari era zaman batu hingga kini, peran perempuan tak terbantahkan. Melahirkan, melayani, mengurus rumah dan mendidik anak dianggap sebagai kodrat perempuan, bukan sebagai kompetensi yang harus dihargai. Sejarah mencatat betapa mereka tak mudah untuk dapat berdiri sejajar dengan lawan jenisnya dalam segala sektor.
Sungguh sebuah sejarah kelam yang penuh luka, air mata dan darah, karena dulu wanita hanya dianggap sebagai mayoritas bisu. Mereka ada tapi tiada. Jatuh bangunnya dalam memperjuangkan apa yang mereka lakukan dan yakini, sesungguhnya menggambarkan ketangguhan kaum Hawa dalam menghadapi problema kehidupan. Kadang kita juga bisa melihat beberapa kiasan untuk menggambarkan betapa hebatnya perempuan, ciptaan unik Tuhan yang menggabungkan dua sifat kontras, yakni kelembutan dan kekuatan.
Kini, setelah beberapa abad kemudian perubahan besar terjadi. Di berbagai belahan dunia manapun, wanita telah menjadi bagian hampir di semua sektor. Politik, sciense dan bisnis dijajaki oleh wanita-wanita tangguh, sesuatu yang sebelumnya merupakan hal yang sangat jarang ditemui. Saat ini, dunia mencatat peranan wanita yang semakin besar dalam aktivitas bisnis, yang kemudian diperkirakan merupakan sepertiga jumlah entrepreneur di seluruh dunia.
Menandai Hari Kartini tahun ini, JS Magazine mencoba menampilkan sosok wanita-wanita tangguh di industri bisnis asuransi jiwa Indonesia, karena industri asuransi mencatat sales force-nya 65% wanita. Jadi, tema ini sangat menarik untuk diangkat.
Disebut tangguh karena beban yang mereka emban tidak main-main, prestasi yang telah mereka raih pun jumlahnya dapat dihitung dengan jari, serta kekuatan mental dalam menghadapi permasalahan, patut digugu dan ditiru. Kita sebut saja misalnya, Ida Kuraeny, yang dikenal sebagai Ratu Asuransi Indonesia. Tidak puas menjadi agen dan member MDRT (klub peraih komisi dengan standar internasional), kini ia membuka biro konsultan penjualan, yang mana jasanya bukan digunakan oleh perusahaan asuransi saja namun merambat ke bisnis penjualan lainnya.
Selain ia, industri asuransi jiwa juga mengenal Eveline F. Pietruschka, seorang wanita anggun yang bukan hanya memimpin sebuah perusahaan asuransi jiwa namun juga memimpin AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia), organisasi gabungan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa. Juga Liza Linda, Presiden Direktur Re Life, mantan pengacara yang meraih ’freedom of act’-nya justru ketika ia beralih profesi menjadi agen asuransi jiwa. Di Jiwasraya sendiri ada Inoh Rosdiana, Bandung Regional Manager, yang mampu membawa Bandung Regional Office mencetak prestasi teratas selama kepemimpinannya 2 tahun terakhir ini.
Profil dan prestasi mereka dikagumi, bahkan menjadi sumber inspirasi. Nah, apakah pendapat mereka sendiri tentang kaumnya, tentang hari Kartini, brand image agen asuransi wanita dan rahasia sukses mereka?
Kartini, Impian dan Kekuatan Wanita
Dua abad yang lalu, acapkali Kartini menangis dan tertekan melihat dan merasakan sendiri penderitaan kaumnya akibat perlakuan kaum pria. Ia tak tahan, bekal pendidikan yang di’cicip’nya sedikit membuat ia curhat pada suami istri Abendanon dan beberapa teman Eropanya, betapa ia ingin agar kaumnya menjadi kaum terdidik hingga tak mudah ditindas. Itulah impian Kartini. Melalui buku ”Habis Gelap Terbitlah Terang”, Kartini dianggap sebagai reformator pencerahan bagi kaum wanita Indonesia. Terlepas dari kontroversinya, toh akhirnya Indonesia menetapkan 21 April sebagai Hari Kartini, hari kebangkitan wanita.
Bagi Eveline F. Pietruschka, saat ini pemahaman Hari Kartini bukan sekedar kontes mirip Kartini, namun wanita harus lebih memahami dirinya sendiri dan mempunyai banyak cara untuk mengembangkan talentanya. ”Saat ini, pendidikan dasar bagi wanita sudah merupakan hal yang umum. Tetapi, bagi yang ingin lebih maju, mereka rela menyediakan lebih banyak waktu, ekstra finansial, mendapat empowerment lebih besar untuk mengembangkan talenta dan meraih maximum achievement. Itu semua dapat dicapai dengan adanya impian dalam hidupnya untuk memotivasi diri mereka sendiri,” ujarnya saat wawancara di ruang kerjanya
Demikian pula dengan Ida Kuraeny, pemilik sebuah perusahaan di mana semua pemegang sahamnya adalah wanita ini, telah menempatkan dirinya pada posisi yang tepat, yaitu sejajar dengan pria. Sejajar dalam artian bahwa wanita telah mendapat kesempatan yang sama untuk maju. ”Bagi saya, peran Kartini sangat besar sebagai reformator pencerahan kaumnya. Karena, saat ini semakin banyak perempuan yang ingin menunjukkan eksistensi diri dengan bekerja, berprestasi dan melakukan hal-hal bermanfaat bagi orang lain,” terangnya. ”Saya tidak suka membuang waktu dengan melakukan hal yang tidak berguna, karena semua tindakan harus memiliki tujuan, termasuk rekreasi dengan keluarga. Intinya, perempuan harus sadar, mampu memberikan nilai/value dalam kehidupan ini,” tambahnya dengan tegas.
Kekuatan wanita menurut Liza Linda, Presdir Re Life, bukan hanya ada pada wanita karir saja, tapi juga ada yang lebih memilih profesi sebagai ibu rumah tangga. ”Memang banyak yang menganggap remeh profesi ini, tapi perhatikan siapa yang bisa hamil, melahirkan, melayani suami, mendidik anak dan bekerja mencari uang pada saat yang sama kalau bukan wanita? Jangan salah lho, hanya wanita yang bisa melakukan tiga jenis pekerjaan berbeda pada waktu yang sama,” papar Sarjana Hukum UNPAD ini. ”Saya menganggap karakter wanita tangguh pun ada pada wanita pemulung sampah yang tetap bekerja, sedangkan di rumah pun ia masih harus menjaga, mendidik anak dan melayani suami. Wanita memang hebat,” imbuhnya. Sebagai bentuk perhatiannya pada masyarakat kurang mampu, ReLife membuat sebuah produk yang disebut Mikro Asuransi, yaitu produk dengan premi paling rendah Rp.5000/ bulan dengan benefit Rp. 3 juta.
Lebih jauh, Inoh Rosdiana menganggap sudah saatnya Hari Kartini dijadikan sebagai momen agar Pemerintah lebih dapat menghargai wanita dan menempatkan mereka dalam posisi eksekutor maupun regulator sesuai kompetensinya. ”Pemerintah coba lihat dong, wanita juga punya kompetensi yang sama dengan pria dalam memimpin sebuah organisasi/institusi. Beri wanita kesempatan untuk lebih produktif dalam pengembangan daerah masing-masing. Kelebihan wanita adalah kekuatannya, yaitu luwes dalam banyak hal, punya daya tahan yang tinggi dalam menghadapi masalah/stress, komunikatif, ulet, menarik, intuitif dan lebih dewasa secara emosional,” jelasnya.
Lebih lanjut Inoh menambahkan bahwa tak hanya di level eksekutif, khusus di level operasional justru peluangnya lebih besar, karena dengan sifatnya yang unik tersebut sangat tepat di ekspresikan pada saat me-lobby atau pendekatan kepada calon-calon customernya. Inoh juga berpesan kepada Kartini – kartini di Jiwasraya untuk selalu bangkitkan semangat dan junjung tinggi derajat kaum wanita, dengan menunjukkan seluruh prestasi.
Mengkaitkan wanita dengan profesi agen, merupakan fakta tak terbantahkan jika dilihat dari ajang Top Agent Award versi AAJI, ternyata para agen berprestasi memang didominasi oleh kaum hawa
Brand Image dan Kerja Keras
Wanita identik dengan penampilan (appearance), pembawaan diri dan kecantikan. Bahkan fashion pun mempersembahkan karya-karya haute couture, bukan hanya agar kaum Hawa ini dapat lebih memikat lawan jenisnya, namun lebih untuk memberi nilai tambah pada kemolekan mereka. Berbeda dengan fashion panggung pada umumnya, ada sebuah pakem umum berbusana yang wajib diikuti para wanita karir untuk menampilkan citra formal mereka yang rapi, sopan dan bersih. Kemampuan ber-make up dasar pun mestinya merupakan pengetahuan awal sebelum mereka terjun ke dunia kerja.
Penampilan dan cara membawa diri yang bagus bagi seseorang sebenarnya merupakan brand image yang bersangkutan. Seorang Ida Kuraeny, menganggapnya sebagai hal yang wajib dipatuhi oleh wanita karir. Luar biasa ketika wanita penyuka warna-warna permen ini mendalami tentang brand image hingga harus terbang ke negeri Paman Sam. ”Penampilan yang baik sangat penting dalam pengajaran saya dan itu wajib dipatuhi, jadi saya menerapkan sistem denda untuk menerapkannya,” ujar ibu empat putera ini usai mengajar di sebuah perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia.
”Penampilan agen asuransi masih jauh dari sempurna. Banyak etiket berpakaian, berpenampilan dan membawa diri yang belum diketahui sebagian besar sales force tersebut. ”Untuk dipahami, para agen adalah mediator antar perusahaan dan calon pemegang polis, jadi sebaiknya perusahaan intens dengan hal tersebut. Jangan hanya kemampuan menjualnya saja yang ditingkatkan, sementara manner di meja makan mereka nggak tahu. Baik pria dan wanita harus tampil baik di mana saja,” papar Eveline mengemukakan pendapatnya.
Liza juga berpendapat sama, ”Rasa percaya diri akan tumbuh kalau kita yakin dengan apa yang kita lakukan dan pelajari. Prestasi adalah bukti, dan bukan hanya sekedar tong kosong nyaring bunyinya. Karena belajar akan berhenti kalau kita sudah tidak ada di dunia ini lagi,” ujar Liza berfilosofi.
Sementara dalam konteks kerja keras wanita, juga telah dibuktikan dalam berbagai riset. Begitu juga dengan hasil riset yang menunjukan kelebihan wanita ketimbang pria. Di Amerika ada sebuah penelitian yang mengejutkan yaitu bahwa pria tak tahan lebih dari 6 bulan untuk menjalankan peran sebagai ’ibu rumah tangga’ di rumah mereka.
Menurut laporan Association Educational Foundation di Amerika serikat, terdapat sekitar 25 % waralaba yang dijalankan Wanita. Kenapa wanita bisa lebih sukses jika mulai melakukan bisnis waralaba ketimbang pria? Setidaknya terdapat lima faktor kelebihan wanita dalam berbisnis, yaitu cenderung lebih patuh dan mengikuti aturan, hati-hati dalam berbisnis, luwes dalam bernegosiasi, terbiasa mengatur keuangan, ulet dan sabar. Artinya, wanita pebisnis bukan lagi profesi yang langka ditemui.
Wahai perempuan, siapa dan apapun profesi Anda, raihlah prestasi setinggi mungkin dan berikan kontribusi bagi diri sendiri, lingkungan dan negara.
Sumber : Jiwasraya Magazine Edisi 64 Th
Saturday, September 20, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Sharing aja nih ..... Mungkin blog ini disukai para wanita. Silahkan klik:
http://www.eskrimnikmat.blogspot.com
http://www.airbersihberenergi.blogspot.com
Post a Comment